Bolehkah Meletakkan Tanaman di Dalam Kamar Bayi?
Selain indah, tanaman juga bisa membuat udara terasa segar, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika Mama gemar mendekorasi rumah dengan tanaman, Mama mungkin bertanya pada diri sendiri apakah tanaman itu aman untuk kamar tidur bayi mama. Jawaban singkatnya adalah: tergantung pada jenis tanamannya.
Tanaman memiliki daya tarik yang indah untuk dekorasi. Selain itu, tanaman juga membantu memurnikan udara dan merupakan cara yang murah untuk membuat ruangan terasa lebih nyaman.
Namun, apakah benar-benar bijaksana untuk memiliki tanaman di kamar bayi? Bolehkah meletakkan tanaman di dalam kamar bayi? Jawabannya bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini, ya.
Bolehkah Meletakkan Tanaman di Dalam Kamar Bayi?
Mengutip dari laman Cubby at Home, pakar berkebun mengatakan bahwa tanaman hidup menyediakan oksigen, membantu membuang racun, dan bahkan dapat membantu meningkatkan suasana hati atau meningkatkan kualitas tidur. Tapi Mama juga perlu menjaga bayi mama agar tetap aman.
Saat Mama mempertimbangkan tanaman untuk kamar bayi, Mama perlu melihatnya dari sudut bayi yang aktif. Bayi yang suka memasukkan benda ke dalam mulutnya, menarik benda-benda, dan memanjat permukaan apa pun yang ada di sekitarnya. Keselamatan bayi mama adalah yang terpenting.
Jadi, Mama boleh menaruh tanaman di dalam kamar bayi. Namun Mama juga harus memperhatikan faktor keamanannya, ya. Seperti tanaman yang aman untuk bayi serta meletakkan tanaman agar tidak membahayakan si Kecil.
Jenis Tanaman yang Disa Diletakkan di Dalam Kamar Bayi
Sebelum mempertimbangkan tanaman apa pun untuk kamar bayi, teliti spesiesnya secara menyeluruh. Banyak tanaman yang sedang tren beracun jika dimakan. Meski tanaman itu tidak akan menjadi masalah bagi orang dewasa, tetapi bisa berbahaya bagi bayi yang aktif.
Tanaman beracun atau yang dapat menyebabkan reaksi alergi tentu saja harus dihindari. Karena meskipun Mama memberi tahu si Kecil untuk tidak memakannya, mereka mungkin tetap mencoba memasukkannya ke mulut.
Sirih gading, philodendron (memelong), monstera, dan tanaman lidah mertua, misalnya, masing-masing memiliki risiko racun rendah hingga sedang. Namun jika tertelan dalam jumlah besar oleh si Kecil, tanaman ini dapat menyebabkan apa saja mulai dari iritasi kulit hingga pembengkakan tenggorokan hingga muntah dan diare.
Sedangkan beberapa getah tanaman pun bisa membuat iritasi. Waspadai juga tanaman musiman: poinsettia, misalnya, dapat membuat si Kecil mual jika tertelan. Juga umbi daffodil dapat mengiritasi kulit jika dipegang.
Selain itu, pikirkan tentang bagaimana bayi mama berinteraksi dengan tanaman tersebut: apakah tanaman tersebut memiliki duri atau daun yang runcing, atau menimbulkan risiko lain jika dipegang dengan kasar?
Duri mungkin menjadi masalah bagi si Kecil yang ingin tahu dan suka menyentuh. Kaktus mungkin lucu dan tidak berisiko, tetapi jika bayi mama tidak dapat menahan diri untuk tidak memegangnya, itu adalah masalah.
Bahkan bentuk yang rumit pun dapat menjadi masalah. Kebanyakan pohon palem tidak beracun dan tidak memerlukan perawatan yang rumit, tetapi dapat terjatuh oleh si Kecil yang ingin tahu.
Selain tanaman, tanah juga bisa menjadi risiko. Memakan campuran media tanam juga perlu menjadi bahan pertimbangan. Karena tidak diberi label aman untuk dimakan sehingga konsekuensinya tidak diketahui dan bisa berbeda untuk setiap jenis campuran media tanam. Sebagian media tanam mungkin mengandung pupuk atau bahan tambahan lainnya.
Terakhir, wadah tempat tanaman berada dan tempat meletakkannya dapat menambah risiko. Tanaman apa pun yang dapat ditarik, ditumbangkan, atau dijatuhkan dan menimpa bayi harus dihindari. Mama juga perlu menghindari pot keramik dan terarium kaca yang dapat pecah dan mungkin melukai si Kecil.
Tanaman yang paling aman adalah tanaman herbal yang digunakan untuk menambah rasa dan bumbu pada makanan Mama.
Hal-Hal yang Harus Dihindari saat Memilih Tanaman untuk Diletakkan di Kamar Bayi
Bila akhirnya Mama memutuskan untuk meletakkan tanaman di kamar bayi, Mama perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut ini:
Hindari tanaman yang mengandung oksalat
Kristal kalsium oksalat dapat ditemukan di berbagai tanaman, termasuk philodendron, rhubarb, caladium, calla lily, peace lily, elephant's ear, dieffenbachia (juga dikenal sebagai dumb cane), dan Jack-in-the-pulpit. Kristal oksalat ini biasanya ditemukan di getah atau sari tanaman dan tajam. Kristal ini mengiritasi lidah, tenggorokan, dan gusi bayi, menyebabkan rasa sakit, radang, dan sensasi terbakar jika tertelan atau dikunyah.
Jika bayi menelan tanaman yang mengandung oksalat, Mama harus membuang sisa-sisanya dari mulut dan memberikan es atau saus apel pada bayi mama. Jika kulit bayi terkena tanaman, Mama harus menggunakan sabun dan air mengalir untuk membuang zat-zat yang mengiritasi. Jika terjadi reaksi serius seperti kesulitan bernapas, maka bayi harus dibawa ke unit gawat darurat rumah sakit.
Hindari tanaman yang menyebabkan masalah pencernaan
Beberapa tanaman dapat mengiritasi saluran pencernaan jika tertelan. Akibatnya, bayi dapat mengalami sakit perut, mual, muntah, dan diare. Meskipun memakan tanaman ini dalam jumlah sedikit dapat menyebabkan sedikit atau tidak ada gejala, memakan tanaman ini dalam jumlah yang lebih banyak (misalnya, seukuran salad) dapat menjadi racun bagi bayi. Contoh tanaman yang menyebabkan iritasi gastrointestinal meliputi aloe, anyelir, daffodil, geranium, eceng gondok, eukaliptus, dan pyracantha.
Apa yang harus dilakukan Mama jika bayi mama memakan tanaman ini? Pertama, Mama perlu membersihkan mulut bayi dan memberinya camilan atau susu. Jika muntah atau diare, penting untuk memberikan cairan guna menghindari dehidrasi. Jika gejalanya parah, hubungi dokter anak.
Hindari tanaman yang mengiritasi kulit
Tanaman seperti krisan, marigold, poinsettia, tanaman ruby, schefflera, dan tanaman luar ruangan yang terkenal seperti poison ivy, poison oak, dan poison sumac menyebabkan iritasi kulit. Dermatitis — istilah umum yang menggambarkan ruam, gatal-gatal, kulit gatal, dan pembengkakan — dipicu oleh reaksi kimia atau alergi terhadap tanaman ini.
Sebagian besar tanaman ini menyebabkan dermatitis kimia. Hanya area kulit yang terpapar tanaman yang terpengaruh, dan gejalanya muncul segera setelah bayi menyentuh tanaman tersebut, dalam kasus dermatitis kimia. Poison ivy dan poison oak biasanya menyebabkan reaksi alergi. Dalam kasus ini, gejala muncul beberapa hari setelah terpapar tanaman dan memengaruhi bagian tubuh lainnya, bukan hanya kulit yang bersentuhan dengan tanaman.
Apa yang harus Mama lakukan jika bayi mama menyentuh tanaman yang dapat mengiritasi kulit? Pertama, cuci kulit yang terkena secara menyeluruh dengan sabun dan air. Salep yang mengandung hidrokortison dapat membantu meredakan peradangan, dan obat antihistamin membantu meredakan gatal dan biduran. Dalam kebanyakan kasus, gejalanya akan hilang dalam waktu 2–3 minggu. Jika gejalanya parah, hubungi dokter untuk meminta saran.
Jika Mama benar-benar ingin menanam tanaman di kamar bayi, kuncinya adalah memastikan tanaman tersebut berada di luar jangkauan — seperti tanaman yang dapat tumbuh di rak tinggi, misalnya, atau digantung di langit-langit dalam keranjang yang jauh dari tempat tidur bayi atau lemari.
Dinding hijau juga bisa menjadi pilihan. Banyak sistem baru yang tersedia yang memungkinkan Mama menanam tanaman dalam wadah yang dipasang di dinding , seperti tanaman sukulen atau tanaman udara. Pastikan pot terpasang dengan aman dan benar-benar di luar jangkauan — sama sekali tidak boleh ada cara bagi bayi mama untuk memanjat, meraih, dan menarik, atau entah bagaimana mencapai tanaman tersebut.
Jika Mama hanya ingin menanam tanaman untuk tujuan dekorasi, pertimbangkan untuk menanam tanaman tiruan di kamar bayi untuk sementara waktu. Tanaman ini memberi Mama daya tarik dekorasi dan juga kesempatan untuk mengajari bayi Mama tentang cara berinteraksi dengan alam dengan cara yang aman.
Saat ini, tanaman tiruan sangat mirip dengan aslinya dan sangat detail. Bayi sangat suka berinteraksi dengan tanaman yang menarik, daun atau bunga yang berwarna-warni, dan memiliki kebiasaan yang unik (seperti tanaman putri malu yang menutup saat disentuh).
Itu penjelasan tentang bolehkah meletakkan tanaman di dalam kamar bayi. Mama bisa menghias kamar bayi dengan tanaman, tapi utamakan keamanan dan keselamatan bayi, ya!
Apakah Mama juga menghias kamar bayi dengan tanaman? Tanaman apa yang Mama gunakan?
Baca juga:
- Amankah Menggunakan Pengharum Ruangan Jenis Spray di Dalam Kamar Bayi?
- 8 Rekomendasi Air Purifier untuk Kamar Bayi Beserta Harganya
- Awas, 5 Tren Dekorasi Kamar Bayi yang Ternyata Berbahaya