Cara Memilih Botol Susu yang Aman untuk Bayi, Orangtua Harus Tahu
Jangan asal memilih botol susu karena bisa berdampak pada kesehatan dan keamanan bayi, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Botol susu merupakan salah satu perlengkapan yang biasa dimiliki oleh bayi. Ada banyak botol susu yang dijual di pasaran, dengan beragam jenis, ukuran, dan desain.
Meski tampak menggemaskan, Mama harus memilih botol susu yang tepat untuk bayi. Misalnya, memilih jenis plastik yang aman. Pasalnya ada beberapa jenis plastik yang berbahaya bila digunakan berkali-kali atau bisa mengeluarkan zat-zat berbahaya bila dipanaskan.
Lalu bagaimana cara memilih botol susu yang aman untuk bayi? Panduannya sudah Popmama.com rangkum pada ulasan berikut ini.
Memilih Ukuran Botol Susu
Mengenai ukuran botol yang akan dibeli, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, termasuk berapa usia bayi, apakah mereka menyusu ASI atau susu formula, dan pilihan merek botol yang Mama pilih.
Jika Mama memberikan susu formula kepada bayi, Mama akan perlahan-lahan meningkatkan jumlah pemberiannya seiring pertumbuhannya. Jadi Mama mungkin ingin mempertimbangkan untuk memulai dengan botol yang menampung lebih sedikit susu. Dan kemudian menambah ukurannya seiring pertumbuhan bayi.
Jika tidak ingin membeli botol berkali-kali, Mama bisa membeli botol yang besar untuk digunakan dari awal sampai bayi selesai menyusu.
Jika memompa ASI dan memberikannya kepada bayi melalui botol, Mama sebaiknya memberi bayi ASI dalam jumlah yang lebih sedikit dan lebih sering. Secara umum, bayi yang mendapat ASI mengonsumsi sekitar 2–4 ons setiap kali menyusui, setiap 2–3 jam.
Jenis Dot pada Botol Susu Bayi
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat Mama membeli botol susu, salah satunya perhatikan dotnya. Untuk memilih dot, Mama harus memperhatikan bentuk, bahan, dan aliran.
Bentuk
Dot botol bisa sempit, lebar, berbentuk kubah, atau lebih rata. Aturan umumnya adalah saat Mama memberi susu botol pada bayi yang disusui, Mama sebaiknya memilih dot botol yang lebih lebar sehingga bayi berlatih membuka lebar-lebar, seperti yang mereka lakukan saat menyusui.
Bayi juga memiliki preferensi terkait dengan dot. Terlebih lagi, preferensi ini dapat berubah seiring bertambahnya usia.2
Bahan
Empeng atau dot biasanya terbuat dari lateks atau silikon. Beberapa bayi memiliki kepekaan atau alergi terhadap lateks, jadi hal ini perlu diingat.
Meskipun demikian, lateks cenderung lebih lentur dibandingkan silikon, yang disukai banyak bayi. Kelebihan dot silikon adalah lebih tahan lama dan cenderung mempertahankan bentuknya.
Aliran
Dot juga memiliki kecepatan aliran yang berbeda-beda. Mama bisa memulai dengan aliran yang lambat dan meningkat kecepatannya seiring bertambahnya usia bayi.
Mama biasanya dapat mengetahui kapan dot alirannya lebih cepat bisa diberikan untuk bayi, karena mereka akan tampak frustrasi dengan aliran yang lebih lambat.
Mamalah yang paling mengenal bayi, jadi ikuti naluri saat mencoba puting aliran yang berbeda serta maju ke tingkat aliran berikutnya. Jika Mama memberi susu botol pada bayi yang disusui, umumnya disarankan agar Mama tetap menggunakan aliran yang lambat sepanjang waktu, karena aliran tersebut biasanya meniru aliran pada payudara, sehingga mengurangi kemungkinan bayi mulai menyukai aliran yang lebih cepat dari dot botol.
Bahan Botol Susu Bayi
Pada tahun 2012, Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan untuk tidak menggunakan botol bayi atau sippy cup yang terbuat dari bahan berbasis BPA. Botol yang terbuat dari BPA umumnya tidak lagi dijual di toko.
Umumnya, Mama bisa membeli botol yang terbuat dari tiga jenis bahan dasar. Ini termasuk plastik, kaca, dan baja tahan karat. Masing-masing memiliki pro dan kontra.
Botol plastik
Penting untuk diperhatikan bahwa bahkan botol plastik tanpa BPA pun memiliki bahan yang membuat orangtua terdiam, seperti polipropilena. Bicarakan dengan dokter tentang risiko plastik dan tindakan apa yang dapat Mama ambil untuk meminimalkan risiko.
Misalnya, karena memanaskan plastik dapat membuatnya lebih berbahaya, AAP merekomendasikan untuk memanaskan susu formula bayi dalam wadah non-plastik, dan kemudian memindahkannya ke botol bayi.
Kelebihan botol susu plastik adalah ringan, mudah diperoleh atau dibeli, sulit untuk dipecahkan. Sedangkan kekurangannya adalah mungkin mengandung polipropilen dan memanaskan botol mungkin berbahaya.
Botol kaca
Beberapa orangtua menyukai botol kaca karena kemudahan pembersihannya dan tidak adanya bahan berisiko seperti BPA. Jika Mama ingin membeli botol kaca, perlu diperhatikan bahwa beberapa produsen botol kaca menjual wadah plastik untuk mengurangi kemungkinan pecah.
Kelebihan botol susu yang terbuat dari kaca adalah
- bebas dari bahan-bahan yang mengkhawatirkan (misalnya BPA).
- tahan lama dan kuat,
- mudah untuk dibersihkan.
Sedangkan kekurangannya adalah mudah pecah serta lebih berat.
Botol baja tahan karat
Beberapa orang suka menggunakan botol stainless steel karena tahan lama. Namun, botol tersebut mungkin sulit digunakan dan harganya mahal.
Kelebihannya adalah kuat serta bebas BPA. Namun botol susu jenis ini juga memiliki kekurangan, seperti harganya lebih mahal dan sulit melihat susu yang tersisa.
Bahan Lainnya
Pilihan lain untuk botol bayi adalah botol silikon dan botol dengan lapisan sekali pakai. Botol silikon cenderung lebih mahal dan sulit ditemukan.
Lapisan sekali pakai nyaman bagi banyak orang, karena Mama dapat membuangnya setelah menyusui. Namun, alat-alat tersebut perlu diganti setiap kali pemberian makan dan biayanya bisa bertambah.
Jika Mama menyusun daftar perlengkapan bayi, cara terbaik adalah membuatnya tetap sederhana dan praktis. Tidak diperlukan lagi botol “khusus bayi baru lahir”, Mama dapat membeli botol yang lebih besar dan membiarkan bayi tumbuh bersama botol itu.
Mama mungkin menginginkan satu atau dua opsi dengan fitur khusus, seperti ventilasi untuk gas, namun Mama juga belum tahu apakah bayi memerlukannya.
Jika Mama sedang menyusui, Mama mungkin sebaiknya membeli botol yang kompatibel dengan pompa. Jadi Mama dapat langsung memompa ke dalam botol yang Mama gunakan untuk menyusui bayi.
Itu penjelasan tentang cara memilih botol susu yang aman untuk bayi. Selamat memilih, ya, Ma!
Baca juga:
- 8 Rekomendasi Botol Susu PPSU untuk Bayi, Aman dan Tahan Panas
- Sterilisasi Botol Bayi dengan Cara Direbus, Apakah Aman?
- 11 Rekomendasi Botol Bayi Bebas BPA, Aman untuk si Kecil