TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

16 Fakta Batuk Pilek pada Anak Menurut Dokter

Beragam informasi tentang batuk pilek pada anak yang perlu diketahui orangtua

Freepik/rawpixel.com

Batuk dan pilek sering dialami oleh bayi dan anak-anak, terutama ketika memasuki musim pancaroba.

Sebagai orangtua, Mama tentu merasa khawatir bila bayi mengalami batuk dan pilek. Mama mungkin akan bertanya-tanya: Apakah Mama harus membawanya ke dokter? Berapa sering bayi mengalami batuk dan pilek selama setahun? Atau obat apa yang harus diberikan untuk mengatasi batuk dan pilek bayi.

Karena sering dialami oleh bayi dan anak kecil, Popmama.com merangkum beberapa fakta batuk pilek pada anak menurut dokter Eka Sari Astuti, Sp.A yang dikutip dari website resmi Hermina Hospitals. Semoga informasi berikut bisa membantu Mama dalam mengatasi batuk pilek pada si Kecil.

1. Apa yang harus dilakukan jika anak batuk pilek ?

freepik/studioredcup

Bila gejala batuk pileknya ringan, sebaiknya tidak diberikan terlalu banyak obat-obatan. Istirahat cukup, makan minum yang bergizi, mengatur suhu ruangan yang nyaman, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, elevasi kepala saat tidur untuk mengurangi gejala hidung tersumbat pada bayi.

Bila gejalanya mengganggu, maka bisa diberikan obat-obatan simptomatik untuk mengurangi gejala, menurut dr. Eka. Misalnya paracetamol untuk menurunkan demam atau sakit kepala, tetes salin atau dekongestan untuk mengurangi lendir hidung dan mengurangi gejala hidung tersumbat, pengencer lendir (mukolitik).

Anak perlu dibawa ke dokter bila ada gejala "alarm" antara lain:

  • demam tinggi lebih dari 2 hari, atau demam sudah turun beberapa hari kemudian demam lagi,
  • gejala tidak kunjung membaik bahkan makin parah,
  • terdengar mengi atau napas berbunyi seperti pada serangan asma,
  • napas cepat,
  • nafsu makan turun,
  • kurang aktif, anak tampak lemah,
  • tidak mau menyusu pada bayi,
  • sakit telinga.

2. Berapa lama biasanya batuk pilek pada anak?

pixabay

Batuk pilek ringan pada anak usia balita biasanya sekitar 5-7 episode per tahun dengan durasi sakit sekitar 7 -10 hari.

Mama perlu waspada bila batuk pilek berlangsung lebih lama dan tidak kunjung sembuh. Terlebih bila batuk pilek disertai tanda alarm yang sudah disebutkan di atas.

Batuk pilek disebut kronis bila durasi melebihi 14 hari.

3. Apakah bayi perlu mendapatkan terapi nebulizer?

Freepik

Nebulizer adalah salah satu teknik terapi inhalasi atau hirupan ke dalam saluran napas. Nebulizer akan mengubah obat cairan menjadi aerosol atau partikel kecil yang masuk ke organ target saluran napas. Jenis obat dan frekuensi terapi juga disesuaikan dengan kondisi si Kecil.

Tapi apakah bayi memerlukan terapi ini? Tergantung pada jenis alatnya, nebulizer memerlukan volume minimal agar obat dalam bentuk cairan diubah menjadi aerosol atau partikel kecil yang dihirup ke saluran napas dan mencapai oran targetnya.

Biasanya alat nebulizer memerlukan minimal volume 4 ml. Volume obat yang kurang akan memengaruhi penyaluranaerosol pada saluran napas. Nah, jadi dokter akan menentukan apakah bayi Mama membutuhkan terapi ini atau tidak, tergantung dari kondisi bayi.

Penggunaan nebulizer pada asma sangat efektif untuk mengurangi gejala napas saat serangan asma dan dapat meminimalkan risiko efek samping obat.

4. Apakah anak yang sering pilek boleh cuci hidung menggunakan NaCl agar cepat sembuh?

Freepik/freepik

Dengan teknik yang benar, tindakan cuci hidung atau irigasi nasal (Nasal Saline Irrigation/NSI) aman dilakukan pada anak dan bermanfaat untuk mengencerkan lendir hidung dan mengurangi gejala hidung tersumbat.

Mekanisme kerja NSI adalah membuang mediator penyebab reaksi radang, mengurangi produksi lendir dan memperbaiki kelembaban hidung. Yang perlu diperhatikan adalah kebersihan cairan dan alat yag digunakan untuk mencegah kontaminasi kuman.

5. Bayi usia satu bulan yang batuk pilek apakah harus langsung dibawa periksa ke dokter?

freepik/freepik

Bayi merupakan kelompok khusus karena memiliki risiko yang lebih tinggi  karena sistem imun yang belum bekerja sempurna.

Selain itu bayi dan anak memiliki anatomi saluran napas yang berbeda dibandingkan dewasa. Diameter saluran nafas pada anak lebih kecil dibanding dewasa (sekitar 1:5) sehingga lebih mudah terjadi sesak napas yang bisa berakibat fatal.

Mempertimbangkan kondisi tersebut, maka bayi yang masih sangat kecil bila menunjukkan gejala batuk pilek sebaiknya dibawa ke dokter, menurut dr. Eka.

6. Beda batuk pilek dengan penyakit pernapasan lainnya

Pexels/ivone de melo

Batuk pilek dikenal juga dengan istilah common cold. Common cold memiliki gejala hidung tersumbat, bersin, produksi lendir di hidung, serta nyeri tenggorokan dan batuk. Gejalanya bisa bervariasi, dari ringan hingga berat.

Bila sistem imun kurang baik, common cold mungkin akan menyebabkan komplikasi seperti infeksi telinga (otitis media), asma, bronchitis atau pneumonia (radang paru).

Common cold merupakan infeksi saluran bagian atas. Biasanya yang berpotensi serius adalah infeksi saluran napas yang melibatkan saluran napas bagian bawah (infeksi laring di area pita suara ke bawah sampai jaringan paru-paru). Gejalanya akan lebih berat, antara lain napas cepat, tarikan dinding dada yang menunjukkan sesak napas, Ma.  

7. Batuk pilek 1-2 hari, apakah bayi boleh diberikan obat yang dijual di apotek?

freepik/jcomp

Obat batuk pilek yang masuk kategori obat bebas (yang bisa dibeli tanpa resep dokter) atau istilah lainnya OTD (Over The Counter), biasanya obat-obatan penghilang gejala seperti penurun panas, dekongestan, pengencer lendir, obat yang mengurangi refleks batuk.

dr. Eka menyebutkan jika obat-obat tersebut boleh langsung dibeli sendiri dengan memperhatikan aspek keamanannya. Misalnya pemilihan obat yang tepat, rentang dosis sesuai yang dianjurkan dan efek samping yang minimal.

Bila obat dibeli di apotek, apoteker bisa membantu memberikan informasi dan konseling agar obat digunakan secara aman, tepat dan rasional.

8. Bagaimana posisi tidur untuk bayi yang mengalami batuk pilek?

freepik/javi_indy

Saat batuk pilek, posisi elevasi kepala lebih tinggi akan membantu bayi lebih mudah bernapas saat tidur. Posisi ini juga mengurangi batuk dan mengurangi gejala hidung tersumbat. Atur posisi tidur dengan bantal yang lebih tinggi atau dengan menambahkan satu bantal.

9. Penyebab bayi mengalami batuk pilek, padahal baru sembuh

pixabay

Ada beberapa faktor yang menyebabkan bayi sering mengalami batuk pilek, yaitu:

  • paparan virus,
  • tahan tubuh yang kurang baik,
  • alergi,
  • lingkungan, misalnya paparan asap rokok, debu, hewan piaraan, sirkulasi udara atau paparan sinar matahari yang kurang, serta anitasi yang kurang baik),
  • ada penyakit tertentu, seperti tonsilitis atau amandel serta asma.

Untuk mencegah batuk pilek berulang, Mama bisa memberikan asupan gizi seimbang untuk bayi. Lingkungan yang bersih juga penting untuk mencegah infeksi atau penularan penyakit.  

10. Kalau anak batuk pilek sudah sembuh kemudian selang 1 minggu batuk lagi disertai demam, apakah perlu minum antibiotik lagi?

Pexels/Anna Shvets

Mayoritas batuk pilek pada bayi dan anak disebabkan oleh virus. Pemberian antibiotik dipertimbangkan untuk beberapa kondisi, antara lain:

  • terjadinya infeksi sekunder bakteri seperti infeksi telinga, sinusitis dan radang paru (pneumonia),
  • masa sakit yang sudah berlangsung lebih dari 10 hari tanpa perbaikan.

Gejala batuk dan demam yang muncul kembali setelah batuk pilek sebelumnya bisa merupakan episode sakit yang baru atau masih dalam satu episode dengan batuk pilek sebelumnya. Pemeriksaan oleh dokter akan membantu sebagai dasar pemberian obat yang tepat. Jadi, jangan memberikan antibiotik tanpa pemeriksaan dan persetujuan dari dokter, Ma.

11. Bagaimana bila bayi mengalami batuk pilek saat akan diimunisasi atau divaksinasi?

Freepik/EyeEm

Bayi yang sakit ringan masih diperbolehkan mendapat imunisasi karena sakit ringan yang dialami anak tidak akan memengaruhi respons tubuh terhadap imunisasi. Kecuali bila bayi sangat rewel, imunisasi dapat ditunda 1-2 minggu kemudian.

Diskusikan dengan dokter ya, Ma. Yang terbaik adalah bayi dalam kondisi fit dan sehat ketika akan mendapatkan vaksinasi atau imunisasi.

    12. Jika anak sering terkena pilek itu tanda sinusitis?

    Freepik/EyeEm

    Pilek (yang ditandai hidung tersumbat dan produksi lendir hidung) merupakan salah satu gejala pada sinusitis.

    Namun tidak hanya pilek, sinusitis biasanya menunjukkan gejala lain seperti nyeri pada wajah, ingus yang kental, post nasal drip (menumpuknya lendir kental di hidung atau tenggorokan yang pada anak menunjukkan gejala sering berdehem), anosmia/hiposmia (berkurangnya penciuman).

    Pemeriksaan penunjang yang membantu menegakkan diagnosis sinusitis adalah rontgen, CT Scan dan pemeriksaan mikrobiologi dari spesimen lendir hidung.

    13. Apakah batuk pilek pada bayi dengan riwayat gagal napas saat lahir karena pneumonia lebih berisiko?

    freepik/drazen zigic

    Tanda bahaya (danger sign) yang perlu diperhatikan pada bayi/anak dengan batuk pilek antara lain tanda napas cepat, kesulitan bernapas atau sesak napas, anak tampak pucat dan lemah atau tidak mau menyusu pada bayi.

    Bila ini terjadi pada bayi, segera bawa bayi ke dokter, ya. Jadi meski bayi memiliki riwayat gagal napas karena pneumonia saat lahir, batuk pilek ringan tidak berbahaya, selama ia tidak menunjukkan gejala-gejala di atas, Ma.

    14. Mengapa anak dengan kelainan jantung bawaan lebih sering mengalami batuk pilek?

    Freepik

    Jantung dan paru adalah dua organ yang saling  berkaitan. Jantung memompa darah ke paru-paru untuk oksigenasi, kemudian pembuluh darah membawa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh.

    Jika kemampuan jantung terganggu, maka akan menyebabkan kongesti atau bendungan pada paru sehingga paru akan menjadi lebih rentan dan lebih mudah terjadi batuk pilek.

    Maka ini sebabnya bayi dan anak kecil dengan kelainan jantung bawaan lebih sering mengalami batuk pilek, Ma.

    15. Bagaimana dahak dan lendir keluar jika bayi belum bisa mengeluarkannya sendiri?

    freepik/senivpetro

    Mekanisme mengeluarkan lendir (mukus) di saluran pernapasan pada anak melalui menelan atau muntah pada bayi kecil, Ma.

      16. Kapan boleh PCR ketika anak mengalami batuk pilek?

      freepik

      Dengan memendeknya masa inkubasi virus Covid varian yang baru, tes PCR bisa dilakukan segera setelah muncul gejala.

      Itu 16 fakta batuk pilek pada anak menurut dokter. Batuk pilek sering dialami oleh bayi dan anak kecil. Meski biasa terjadi, Mama perlu mengamati gejala-gejala yang muncul sehingga bila batuk pilek bertambah parah, Mama bisa membawa si Kecil ke dokter.

      Semoga si Kecil selalu sehat, ya, Ma!

      Baca juga:

      The Latest