Hal yang Sering Ditanyakan tentang Penyakit Kuning pada Bayi
Yuk, cek fakta-fakta seputar penyakit kuning pada bayi, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penyakit kuning adalah suatu kondisi yang menyebabkan menguningnya kulit dan mata. Hal ini biasa terjadi pada bayi dan orang dewasa. Namun, penyakit kuning pada bayi baru lahir mungkin menimbulkan kekhawatiran bagi orangtua.
Penyakit kuning pada bayi sebagian besar terjadi karena produksi berlebihan pigmen yang disebut bilirubin di dalam tubuhnya. Peningkatan jumlah bilirubin terutama disebabkan oleh pemecahan sel darah merah ekstra yang ada dalam tubuh sebelum kelahiran.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyakit kuning pada bayi, Popmama.com sudah merangkum informasi tentang hal yang sering ditanyakan tentang penyakit kuning pada bayi.
Semoga informasi berikut bisa membantu menambah wawasan, ya, Ma.
Apa Penyebab Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir?
Penyakit kuning berasal dari peningkatan kadar bilirubin dalam darah, suatu kondisi yang dikenal sebagai hiperbilirubinemia. Bilirubin, zat kuning yang terbentuk selama pemecahan sel darah merah, mengalir ke hati melalui aliran darah.
Hati mengubah bilirubin untuk dikeluarkan melalui feses. Namun, kelebihan bilirubin, baik karena produksinya yang berlebihan atau eliminasi yang tidak memadai di hati, dapat menyebabkan penyakit kuning.
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap penyakit kuning karena organ hatinya belum berkembang, sehingga menghambat efisiensi pemrosesan bilirubin. Tingginya jumlah sel darah merah pada bayi berkontribusi terhadap peningkatan kadar bilirubin.
Saat hati bayi semakin matang dalam dua minggu pertama kehidupannya, ia menjadi lebih mahir dalam mengelola bilirubin, sehingga seringkali mengatasi penyakit kuning tanpa efek jangka panjang.
Seberapa Serius Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir?
Kadar bilirubin dalam tubuh bayi baru lahir biasanya tinggi pada beberapa minggu pertama setelah lahir. Oleh karena itu, melihat gejala penyakit kuning adalah hal yang biasa.
Namun, jika kadar bilirubin tetap tinggi atau meningkat bahkan setelah beberapa minggu pertama, hal ini dapat membuat bayi rentan mengalami kerusakan otak.
Oleh karena itu, penting untuk memantau bayi dengan baik selama periode ini dan segera memberi tahu dokter jika Mama memiliki kekhawatiran.
Apa Jenis Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir?
Penyakit kuning, juga dikenal sebagai ikterus, pada bayi baru lahir dibagi menjadi empat subtipe utama:
- Penyakit kuning fisiologis: Ini adalah jenis penyakit kuning yang paling umum terjadi pada bayi dan tidak memiliki efek samping yang serius. Kadar bilirubin biasanya mencapai puncaknya antara hari kelima dan ketujuh setelah kelahiran dan menghilang pada saat bayi berusia sekitar dua minggu.
- Penyakit kuning patologis: Jenis penyakit kuning ini terjadi dalam 24 jam pertama setelah kelahiran dan terkadang setelahnya. Hal ini ditandai dengan puncak kadar bilirubin yang lebih tinggi dari kisaran normal dan dapat berlangsung selama lebih dari dua minggu. Penyakit kuning patologis terkadang juga disertai dengan urin berwarna gelap pada bayi.
- Penyakit kuning saat menyusui: Jenis penyakit kuning ini hanya terjadi pada bayi yang mendapat ASI. Hal ini lebih mungkin terjadi pada bayi baru lahir yang tidak menyusui dengan benar atau ketika ASI ibu terlambat keluar, sehingga menyebabkan dehidrasi. Biasanya terjadi dalam waktu 24-72 jam setelah lahir dan berlangsung sekitar tiga minggu. Kadar bilirubin mencapai puncaknya antara lima dan 15 hari setelah kelahiran.
- Penyakit kuning nuklir: Ini adalah jenis penyakit kuning yang paling langka yang terlihat pada bayi. Dalam kasus ini, bilirubin terakumulasi dalam darah dalam jumlah berlebih, menyebabkan lesi otak.
Terkadang, penyakit kuning juga bisa terjadi karena ibu dan bayi memiliki golongan darah yang berbeda, atau karena kondisi tertentu seperti anemia, hepatitis, atau galaktosemia. Penyebab penyakit kuning ini tidak sesering penyebab penyakit kuning lainnya.
Apa Gejala Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir?
Gejala utama penyakit kuning pada bayi baru lahir adalah menguningnya kulit dan area putih mata (sklera). Gejala umum penyakit kuning lainnya meliputi:
- Demam jika bilirubin sangat tinggi atau bayi mengalami infeksi penyerta
- Lebih gelap dari urin normal
- Kotoran berwarna terang atau pucat jika ada masalah hati
Apa Komplikasi Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir?
Jika gejala penyakit kuning tidak diobati dalam waktu lama, hal ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut kernikterus. Hal ini terjadi karena tingginya kadar bilirubin dalam darah yang berdampak buruk pada otak.
Selain itu, bayi yang sudah sembuh dari penyakit kuning rentan mengalami gangguan gerak dan keseimbangan, gangguan pendengaran dan bicara, dan dalam kasus yang jarang terjadi, kematian.
Oleh karena itu, penting untuk mengobati penyakit kuning sedini mungkin untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Bagaimana Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir Didiagnosis?
Kadar bilirubin yang lebih tinggi pada bayi baru lahir dapat didiagnosis dengan cara berikut:
- Melakukan tes darah
- Memeriksa warna kulit dan mata untuk mencari tanda-tanda kekuningan
- Memeriksa tanda-tanda penyakit kuning lainnya
American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar kadar bilirubin semua bayi baru lahir harus diperiksa bersama dengan tanda dan gejala penyakit kuning lainnya sebelum keluar dari rumah sakit.
Bagaimana Cara Mengobati Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir?
Pada kebanyakan bayi, pengobatan penyakit kuning tidak wajib dilakukan karena kadar bilirubinnya tidak terlalu tinggi dan biasanya membaik dalam satu atau dua minggu.
Namun, jika gejalanya tidak kunjung hilang dan kadar bilirubin terus meningkat, hal ini dapat menyebabkan hiperbilirubinemia sehingga memerlukan pengobatan segera.
Beberapa tindakan pengobatan yang membantu menyembuhkan penyakit kuning pada bayi baru lahir adalah:
- Fototerapi: Fototerapi adalah pengobatan melalui paparan jenis cahaya biru khusus. Paparan cahaya ini membantu menurunkan kadar bilirubin melalui proses yang disebut foto-oksidasi. Foto-oksidasi adalah ketika oksigen ekstra ditambahkan ke bilirubin, membantunya larut dengan mudah dalam darah dan kemudian dikeluarkan dari tubuh.
- Transfusi: Kadar bilirubin berlebih dalam darah terkadang tidak memberikan respons yang baik terhadap fototerapi. Dalam kasus yang jarang terjadi, bayi memerlukan transfusi darah lengkap. Gejalanya akan berkurang secara signifikan karena darah yang ditransfusikan atau darah baru tidak mengandung bilirubin.
Apakah ada Pengobatan Rumahan untuk Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir?
Mama dapat mencoba beberapa pengobatan rumahan untuk mengurangi gejala penyakit kuning. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melanjutkan pengobatan apa pun. Berikut beberapa hal yang bisa Mama lakukan di rumah untuk mengatasi penyakit kuning:
- Jemur bayi di bawah sinar matahari pagi dari kaca jendela. Bayi harus menanggalkan pakaiannya agar kulit terkena sinar matahari secara maksimal dan suhu lingkungan harus nyaman. Jangan biarkan bayi baru lahir terkena sinar matahari langsung karena dapat menyebabkan kulit terbakar. Pastikan tidak ada aliran udara dingin saat memaparkan bayi. Konsultasikan dengan dokter secara teratur, karena sinar matahari mungkin tidak berfungsi dalam banyak kasus.
- Sering-seringlah menyusui bayi, sekitar 8-12 kali sehari. Meskipun menyusui dikaitkan dengan penyakit kuning, tidak perlu berhenti menyusui kecuali disarankan oleh dokter. Sering menyusui dapat membantu menurunkan kadar bilirubin.
Kapan Harus Menemui Dokter?
Jika Mama melihat gejala-gejala berikut pada bayi, ini mungkin mengindikasikan penyakit kuning yang semakin parah, dan Mama harus berkonsultasi dengan dokter:
- Bayi makin lemah dan lemas
- Frekuensi buang air kecil berkurang
- Suhu tubuh rendah
- Warna kulit berubah menjadi warna kuning atau oranye yang lebih gelap
- Penyakit kuning telah mencapai kaki
- Rasa kantuk dan lesu yang berlebihan
Warna kulit bayi berubah menjadi kuning sesaat setelah lahir merupakan hal yang normal karena organnya belum berkembang dengan sempurna. Namun Mama juga perlu waspada, ya.
Itu penjelasan tentang hal yang sering ditanyakan tentang penyakit kuning pada bayi. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan Mama tentang penyakit kuning pada bayi.
Baca juga:
- Kapan Bayi dengan Penyakit Kuning Perlu Dibawa ke Dokter?
- Penyebab Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir
- Begini Cara Mencegah Penyakit Kuning pada Bayi yang Bisa Mama Lakukan