TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Jadwal Pemberian Susu Formula untuk Bayi Usia 0-6 Bulan

Kapan Mama harus memberikan susu formula pada bayi? Ikuti jadwal berikut, ya, Ma!

Freepik/Shurkin_son

Air Susu Ibu atau ASI merupakan makanan utama bayi selama 6 bulan pertama kehidupan si Kecil. Namun dalam beberapa kasus, bayi tidak bisa mengonsumsi ASI karena kondisinya atau karena kondisi kondisi mama.

Bila bayi tidak bisa mendapatkan ASI, maka susu formula menjadi makanan utama bayi selama 6 bulan pertama.

Seiring dengan bertambahnya usia bayi, takaran susu formula dan frekuensi pemberian susu pun berubah.

Untuk membantu Mama, Popmama.com sudah merangkum informasi jadwal pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulan.

Penyebab Bayi Harus Mengonsumsi Susu Formula

Freepik/valeria-aksakova

Meski ASI merupakan makanan bayi yang terbaik, namun ada beberapa kondisi yang menyebabkan bayi tidak bisa mengonsumsi ASI.

Berikut beberapa penyebab bayi tidak bisa mengonsumsi ASI:

  • Bayi tidak bisa mencerna ASI. Kelainan metabolik atau genetik pada bayi membuatnya tidak memiliki enzim tertentu untuk bisa mencerna susu, baik ASI maupun susu sapi. Karena itulah diperlukan susu dengan formula khusus yang sesuai dengan kebutuhan bayi. Kelainan metabolic itu antara lain galaktosemia dan maple syrup urine disease

  • Bayi yang lahir kurang bulan. Bayi yang lahir kurang bulan atau lahir prematur butuh kalori, lemak, dan protein yang lebih banyak daripada bayi lahir tidak prematur. Meskipun ASI bayi prematur mengandung kalori, protein, dan lemak yang tinggi, tetapi ASI tersebut akan berubah menjadi ASI normal setelah 3-4 minggu. Untuk mengatasi masalah kekurangan nutrisi tersebut, diperlukan susu formula sebagai penguat ASI yang berisi karbohidrat, protein, dan mineral yang sangat dibutuhkan bayi prematur.

  • Bayi berisiko hipoglikemia dengan gula darah yang tidak meningkat bahkan setelah disusui dengan baik dan diberi tambahan ASI perah.

  • Bayi yang menunjukkan gejala dehidrasi, seperti frekuensi urine < 4x sehari setelah hari kedua, buang air besar lambat keluar, atau kotoran masih berupa mekonium setelah umur > 5 hari.

  • Berat badan turun 10 persen.

  • Sakit kuning karena ASI.

  • Bayi dengan bibir sumbing dan kelainan genetik.

  • Bayi yang terpisah dari ibu.

  • Kondisi mama tidak memungkinkan untuk menyusui.

Seiring dengan bertambahnya usia bayi, kebutuhan nutrisinya pun bertambah. Berikut jadwal pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulan yang bisa Mama ikuti.

Takaran Susu Bayi Usia 0 Bulan

Freepik/KamranAydinov

Bayi yang baru lahir memiliki ukuran lambung yang masih sangat kecil. Karena itu, si Kecil belum membutuhkan takaran susu formula bayi yang banyak untuk sekali minum. 

Bayi yang baru lahir membutuhkan asupan susu dengan frekuensi yang sering. Di tahap ini, bayi akan minum setiap 2-3 jam sekali.

Untuk sekali minum, takaran susunya adalah sebanyak 45-90 ml atau 355-946 ml dengan pemberian 6 sampai 8 kali dalam sehari. Jadwal ini bisa dilakukan hingga bayi hampir memasuki usia 2 bulan.

Takaran Susu Bayi Usia 2 Bulan

Freepik/shurkin_son

Seiring bertambahnya ukuran lambung bayi, takaran susunya pun ikut bertambah, Ma. Frekuensi pemberian susu pun berubah. Pada usia 2 bulan ini bayi biasanya akan menyusu setiap 3 hingga 4 jam sekali. 

Bayi usia 2 bulan dapat menghabiskan susu sebanyak 120-150 ml sekali minum atau 740-946 ml dengan pemberian 5 sampai 6 kali dalam sehari.

Takaran Susu Bayi Usia 3-4 Bulan

Pexels/DucAnhNguyen

Semakin hari, bayi pun bertambah besar dan makin aktif. Maka tidak heran jika bayi Mama cepat lapar. Kebutuhan susunya pun bertambah, Ma.

Setiap kali menyusu, bayi dapat menghabiskan sebanyak 120-180 ml atau 887-946 ml dengan pemberian 5 sampai 6 kali sehari. Kondisi ini disesuaikan dengan berat badannya ya. Bila bayi bertubuh besar, ia mungkin membutuhkan jumlah susu yang lebih banyak.

Yang penting, kenali kebiasaan si Kecil, bagaimana bayi memberi signal lapar.

Takaran Susu Bayi Usia 4-6 Bulan

Freepik/shurkin_son

Takaran susu formula awal yang bayi butuhkan saat usia 4 hingga 6 bulan adalah sebanyak 828-946 ml dengan pemberian 4 sampai 6 kali sehari.

Sedangkan takaran susu bayi 5-6 bulan adalah 177 - 237 ml dengan pemberian 5 kali sehari. Memasuki usia 6 bulan, bayi sudah mulai mengonsumsi makanan padar. Jadi pemberian susu dapat disesuaikan dengan waktu makannya, Ma.

Hal yang Perlu Diperhatikan saat Memberikan Susu Formula untuk Bayi

Freepik/atlascompany

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memberikan susu formula untuk bayi:

  • Pastikan susu formula yang Mama siapkan untuk si Kecil terjamin kebersihannya. Bayi di bawah usia 2 bulan atau yang lahir prematur belum memiliki sistem imun tubuh yang baik untuk melawan bakteri jahat yang masuk dalam tubuhnya.

  • Cek tanggal kedaluwarsa yang tercetak pada kemasan susu formula yang dibeli. Pastikan tidak ada kerusakan pada kemasan atau pun perubahan warna dan bau.

  • Cuci tangan menggunakan sabun antiseptik hingga bersih sebelum menyajikan susu formula untuk si Kecil. Lap terlebih dahulu meja tempat Mama meracik susu formula.

  • Botol, dot, tutup botol dan cincin pelindung botol harus steril. Rebus semua bagian selama lima menit sebelum digunakan bertama kali. Untuk pemakaian selanjutnya, cuci dengan air panas dan sabun khusus botol bayi. Sikat semua bagiannya sampai tidak ada sisa susu yang menempel. Keringkan.

  • Jangan memanaskan botol susu bayi dalam microwave. Hal ini dapat menimbulkan panas yang membakar mulut bayi.

  • Jangan berikan susu formula yang sudah diracik, yang telah berada di suhu ruangan lebih dari 2 jam. Segera buang, ya, Ma!

  • Gendong bayi dengan posisi setengah duduk sehingga Mama bisa melihat wajahnya. Ini dilakukan agar Mama dapat melihat tanda-tanda ekspresinya jika si Kecil sudah mulai kenyang.

Itu jadwal pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulan. Diskusikan dengan dokter mengenai susu formula yang cocok sesuai kondisi bayi, ya, Ma.

Semoga informasi ini bisa membantu!

Baca juga:

The Latest