Duh, Ini 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan ketika Memandikan Bayi
Apakah Mama sudah memandikan si Kecil dengan benar?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memandikan bayi terkadang membutuhkan trik tersendiri. Bahkan meski Mama sudah menonton video atau mengikuti kelas perawatan bayi di rumah sakit, seringkali tampak berbeda dengan kenyataan. Mama harus selalu berhati-hati agar tidak melukai bayi, apalagi terkadang bayi bergerak penuh semangat ketika dimandikan.
Coba diingat-ingat, apakah Mama sudah memandikan bayi dengan benar? Berikut Popmama.com berhasil merangkum lima kesalahan yang biasa dilakukan ketika memandikan bayi. Apa saja ya?
1. Terlalu dini memandikan bayi
Vernix merupakan lapisan pelindung kulit bayi yang baru lahir. Lapisan ini berwarna putih susu, menyelimuti wajah dan badan bayi. Ini mungkin membuat bayi yang baru lahir terlihat kotor. Namun lapisan ini melindungi bayi dari infeksi setelah lahir, membantu permukaan kulit beradaptasi, serta mengatur suhu tubuh bayi.
Vernix memberikan perlindungan pada kulit bayi selama beberapa jam pertama setelah ia dilahirkan. Jadi jangan buru-buru membersihkannya, tunda mandi pertama setidaknya sampai enam jam setelah dilahirkan.
2. Terlalu sering memandikan bayi
Momen memandikan bayi merupakan saat yang menyenangkan. Di sini Mama bisa bermain dan mengobrol dengan bayi. Waktu mandi pun menjadi waktu yang tepat untuk mempererat hubungan dengan bayi.
Karena alasan ini, sebagian orangtua memandikan bayi sehari dua kali setiap hari. Apakah bayi perlu dimandikan setiap hari?
Bayi yang baru lahir sampai merangkak tidak perlu dimandikan terlalu sering. Mama dapat memandikannya tiga kali dalam seminggu. Di sela-sela itu, Mama dapat membersihkan muka, kaki, tangan, leher, pantat, dan kemaluannya setiap hari.
Dampak yang paling umum terjadi bila terlalu sering memandikan bayi adalah menyebabkan kulit bayi menjadi kering. Kulit bayi lebih tipis dan sensitif dibandingkan dengan orang dewasa. Selain itu juga, mampu menyerap dan menghilangkan kelembapan dengan cepat sehingga mudah menjadi kering. Memandikan bayi setiap hari dengan sabun juga akan menghilangkan kelembapannya.
3. Menggunakan terlalu banyak produk
Kulit bayi masih sensitif sehingga Mama harus selektif dalam memilih produk perawatan kulitnya. Selain itu, menggunakan terlalu banyak produk juga tidak baik untuk kesehatan kulit bayi. Perawatan kulit yang berlebihan justru berisiko menimbulkan ruam dan gatal, kulit kering, atau iritasi.
Mama dapat menggunakan pelembap tanpa pewarna dan pewangi untuk melindungi kulit bayi.
Demikian juga dengan sabun atau sampo, gunakan sabun yang juga berfungsi sebagai sampo.
4. Air terlalu panas atau dingin
Sebelum memandikan bayi, pastikan Mama memeriksa suhu airnya. Jangan terlalu panas atau terlalu dingin. Suhu air yang ideal adalah 37 derajat. Air yang terlalu panas dapat membakar kulit bayi yang sensitif. Pastikan kulit bayi tidak berubah menjadi merah selama dimandikan. Bila kulit bayi memerah, artinya air yang digunakan terlalu panas.
Terlalu sering terpapar air yang terlalu hangat juga dapat menyebabkan kulitnya menjadi kering, Ma. Namun pastikan juga kalau air mandinya tidak terlalu dingin. Bayi akan menggigil kedinginan dan berisiko terkena hipotermia.
5. Takut membersihkan pusar
Pusar bayi harus dibersihkan secara berkala untuk menghindari infeksi. Dan pastikan pusar selalu dalam keadaan kering. Kotoran yang menumpuk di pusar dapat membahayakan bayi, Ma.
Hal terbaik yang harus dilakukan dengan pusar bayi baru lahir adalah membersihkannya dengan lembut menggunakan alkohol atau air putih. Bersihkan dari dalam keluar di kulit sekitar pusar.
Setelah dibersihkan, segera keringkan bagian pusar dan area sekitarnya. Hindari mengoleskan krim atau bedak.
Nah, sekarang Mama sudah mengetahui beberapa kesalahan umum yang biasa dilakukan. Yuk, mandikan bayi dengan benar!
Baca juga:
- Rekomendasi 10 Sabun Mandi yang Cocok untuk Kulit Sensitif Bayi
- 8 Tips Memilih Bak Mandi untuk Bayi. Perhatikan Keamanan, Ma!
- Bayi Mama Takut Mandi? Ini 5 Tips untuk Mengatasi Masalahnya