TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Mengenal Cyclopia, Kondisi di Mana Bayi Lahir dengan Satu Mata

Apa yang menyebabkan bayi lahir dengan satu mata saja?

Freepik/rawpixel.com

Cyclopia pada bayi merupakan kelainan di mana bayi dilahirkan hanya dengan satu mata. Distorsi pada wajah ini diakibatkan oleh kegagalan pembagian otak menjadi dua belahan. Perkembangan otak menjadi dua bagian dikaitkan dengan dua mata, dua lubang hidung, dan perkembangan banyak bagian tubuh serta fungsinya.

Cyclopia pada janin biasanya menjadi penyebab keguguran. Bayi yang lahir dengan cyclopia tidak dapat bertahan hidup lebih dari beberapa jam. Karena hanya 1 dari 100.000 bayi yang lahir dengan cyclopia, kondisi ini sangat jarang terjadi.

Untuk mengetahui tentang cyclopia pada bayi, Popmama.com sudah merangkum informasinya untuk Mama pada ulasan berikut ini.

Apa Itu Cyclopia?

Freepik/prostooleh

Kelahiran dengan cyclopia dikategorikan sebagai kecacatan lahir karena bayi hanya memiliki satu mata. Pembentukan satu mata ini merupakan hasil soket orbital yang tidak terbentuk secara normal selama di dalam rahim. 

Bahkan beberapa bayi yang lahir dengan kondisi ini tidak bisa bertahan hidup lebih lama dan sering kali meninggal beberapa saat setelah lahir. Ini dikarenakan ada juga organ yang tumbuh tidak sempurna ketika dilahirkan.

Karena sebab yang tidak diketahui, otak depan janin gagal membelah menjadi dua belahan di dalam rahim.

Semua manusia memiliki otak kiri, dan otak kanan, yang bertanggung jawab atas berbagai fungsi tubuh dan kognitif.

Pada awal kehamilan, kelainan otak menyatukan beberapa saraf, sehingga menyebabkan distorsi wajah. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), cyclopia dapat dideteksi pada trimester pertama. Oleh karena itu, kunjungan pranatal pertama sangat penting bagi semua orangtua.

Penyebab Cyclopia pada Bayi

Freepik/pvproductions

Jarangnya kondisi cyclopia membuat sangat sulit untuk mempelajari penyebabnya. Meski begitu, para peneliti masih mempunyai beberapa spekulasi. Seperti yang Mama ketahui, janin berkembang di dalam kandungan.

Apa yang salah sehingga perkembangannya tidak berjalan sebagaimana mestinya? Mengutip dari laman Being the Parents, berikut beberapa kemungkinan penyebab cyclopia pada bayi:

  • Diabetes gestasional yang dialami ibu selama kehamilan,
  • Paparan sinar UV berlebihan selama kehamilan,
  • Infeksi selama kehamilan,
  • Kecanduan atau terpapar nikotin,
  • Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan saat hamil,
  • Kehamilan ganda (lebih dari satu janin dalam satu kehamilan).

Faktor Risiko Terjadinya Cyclopia selama Kehamilan

Freepik/rawpixel.com

Kondisi tertentu terbukti menjadi faktor risiko tinggi melahirkan bayi penderita cyclopia, seperti:

1. Cyclopia dalam keluarga

Jika seseorang di keluarga melahirkan bayi dengan cyclopia, Mama juga berisiko karena gen yang sama mungkin diturunkan dalam keluarga. Oleh karena itu, disarankan untuk menjalani tes prakonsepsi dan tes genetik, serta konseling untuk mengidentifikasi risiko tersebut sebelum hamil.

2. Kelainan kromosom

Saat janin dikandung, ayah dan ibu masing-masing berbagi 23 kromosom. Kromosom membawa informasi genetik. Jika terjadi kelainan pada kromosom, maka janin berisiko mengalami beberapa kelainan.

3. Perkawinan sedarah

Katakanlah seseorang memiliki kelainan kromosom. Ketika ia hamil, janin berisiko mendapatkan salinan kromosom yang cacat. Di sisi lain, janin juga bisa mendapatkan salinan yang sehat dari ibunya.

Namun jika perempuan memiliki bayi dengan salah satu anggota keluarganya, bisa jadi keduanya membawa kelainan yang sama. Situasi ini berisiko karena dua salinan yang cacat berarti peluang lebih tinggi untuk mengembangkan suatu kelainan.

Bagaimana dan Kapan Cyclopia Didiagnosis?

Freepik/freepik

Cyclopia dapat didiagnosis pada awal kehamilan. Setelah sekitar 18-28 hari pembuahan, otak yang sedang berkembang mulai membelah.

USG atau MRI pada minggu ke-3 atau ke-4 kehamilan atau beberapa minggu setelahnya dapat memberikan gambaran janin. Otak, mata, hidung, dan organ dapat dideteksi dan dievaluasi.

Setiap anomali yang terdeteksi selama periode ini dapat membantu mendiagnosis cyclopia pada janin. Prosedur seperti itu aman untuk ibu dan janin.

Pengobatan Cyclopia pada Bayi?

Freepik/pressfoto

Ibu dan keluarga membutuhkan banyak kasih sayang dan dukungan ketika cyclopia pada bayi teridentifikasi. Karena belum ada obatnya, bayi tidak akan bertahan lebih dari beberapa jam setelah dilahirkan.

Namun, dokter mungkin mengidentifikasi cyclopia selama beberapa minggu pertama kehamilan. Mengakhiri kehamilan adalah satu-satunya cara untuk mengurangi dampak buruk fisiologis dan psikologis terhadap ibu, janin, dan keluarga.

Berbicara dengan konselor genetik penting dilakukan jika sebuah keluarga memiliki riwayat cyclopia atau kelainan kromosom. Cyclopia tidak bisa disalahkan pada mama atau papa. Ilmu kedokteran suatu saat akan mengidentifikasi penyebab cyclopia pada bayi, kelainan tersebut juga akan diobati.

Nah, itu penjelasan tentang cyclopia pada bayi. Seperti yang disebutkan, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan kandungan sehingga dokter bisa mengambil tindakan cepat bila terjadi kelainan atau masalah lainnya.

Semoga informasi ini bisa menambah wawasan, ya, Ma.

Baca juga:

The Latest