Panduan Meningkatkan Berat Badan Bayi dari Lahir sampai Usia 6 Bulan
Berat badan menjadi salah satu tolak ukur kesehatan bayi, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perkembangan setiap bayi berbeda-beda, Ma. Ada yang lebih cepat dalam beberapa hal seperti penambahan berat badan, ada juga yang tidak.
Dilansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), masa pertumbuhan tercepat seorang anak adalah pada 1000 hari pertama kehidupan (1.000 HPK), yang dinilai sejak awal kehamilan hingga ulang tahun kedua seorang anak. Pada masa ini terjadi pembentukan otak dan organ penting lainnya.
Jika ada gangguan pertumbuhan yang tidak terdeteksi dan tidak diintervensi menyebabkan efek jangka panjang yang dapat menurunkan kualitas hidup anak, Ma.
Berat badan bayi biasanya menjadi salah satu tolak ukur pertumbuhan anak. Karena itu sangat penting untuk mengikuti pertumbuhan berat badannya.
Normalnya, berat badan akan bertambah seiring dengan bertambahnya usia bayi. Mama harus memantau dan mencatat pertumbuhannya. Mama juga perlu memiliki buku kesehatan ibu dan anak yang dapat diperoleh di puskesmas atau dokter anak.
Setelah Mama memiliki catatan perkembangan yang lengkap, dokter anak dapat merekomendasikan cara-cara untuk menambah berat badan bayi.
Berikut panduan meningkatkan berat badan bayi usia 0-6 bulan yang dirangkum oleh Popmama.com untuk Mama.
Bayi baru lahir (1-4 minggu)
Menurut Michelle LaRowe, penulis Mom's Ultimate Book of Lists, jangan terlalu khawatir jika bayi kehilangan beberapa gram setelah kelahiran.
Laman IDAI juga menyatakan hal yang sama, ketika lahir, berat badan bayi mengandung banyak cairan tubuh yang akan hilang dalam beberapa hari. Sebagian besar bayi kehilangan 1/10 dari berat badannya selama lima hari pertama dan berat badan akan naik kembali dalam lima hari berikutnya. Pada hari kesepuluh, berat badan biasanya akan kembali ke berat lahir.
Bayi yang sehat mendapatkan kembali berat lahirnya dalam 10-12 hari.
Rata-rata pertambahan berat badan adalah 20-30 gram per hari sehingga pada usia satu bulan berat badan bayi akan mencapai empat kilogram.
Di usia ini, bayi hanya mengonsumsi ASI atau susu formula . Konsultasikan dengan dokter jika Bayi tampak memiliki reaksi alergi atau sensitif pada ASI atau susu formula. Ini mungkin akibat dari sesuatu yang Mama konsumsi.
Usia 1 bulan
Mulai dari usia 1 sampai 6 bulan, pertambahan berat badan bayi rata-ratanya adalah 500-700 gram per minggu. Jika bayi menyusui dengan baik, berat badan bayi akan terus bertambah.
Di usia ini, bayi masih mengonsumsi ASI atau susu formula. Waktu menyusui tidak dapat diprediksi dan berapa banyak ASI yang dikonsumsi bayi pada setiap menyusui juga tidak tentu.
Biasanya bayi menyusu sebanyak delapan hingga 12 kali sehari atau setiap dua hingga tiga jam.
Usia 2 bulan
Bayi harus terus bertambah berat badannya setiap minggu. Jika Mama khawatir, temui konsultan laktasi atau dokter anak untuk mengetahui cara membantu memastikan bayi mendapat cukup ASI atau susu formula.
Dalam beberapa kasus, bayi mungkin tidak menyusu dengan benar, atau Mama mungkin tidak cukup memberikan ASI.
Di usia 2 bulan, bayi masih mengonsumsi ASI atau susu formula. Jangan mencoba memperkenalkan makanan padat sampai bayi berusia 6 bulan. Memperkenalkan bayi dengan makanan padat terlalu dini dapat menyebabkan masalah pencernaan.
Usia 3 bulan
Pada tahap ini, pertambahan berat badan bayi mulai melambat, dari 600 gram per minggu menjadi 400 gram. Berat badan bayi berkisar antara 5.4-6.5 kg.
Frekuensi menyusui akan berkurang menjadi antara lima dan delapan kali sehari. Bayi yang disusui ASI cenderung menyusu lebih banyak dibanding dengan bayi yang diberi susu formula.
Di usia ini bayi masih terbangun di malam hari untuk menyusu namun tidak sesering sebelumnya.
Usia 4 bulan
Pertumbuhan dan perkembangan bayi saat memasuki usia 4-6 bulan terbilang cukup pesat.
Menjelang akhir usia 4 bulan, beberapa bayi mungkin mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka hampir siap untuk makanan padat.
Indikatornya adalah bayi dapat mengangkat kepalanya dengan mantap, duduk dengan bantuan, dan menunjukkan minat pada apa yang Mama makan. Transisi dari cairan ke makanan padat adalah proses yang sulit, jadi jangan memaksa bayi untuk mengonsumsi makanan padat jika belum siap.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama, jadi cobalah untuk menunda makanan padat. Jika bayi menunjukkan tanda-tanda tidak puas dengan ASI atau susu formula, Mama dapat berkonsultasi dengan dokter anak mengenai pemberian makanan padat.
Usia 5 bulan
Berat badan bayi dua kali lipat berat badannya ketika lahir.
Konsultasikan dengan dokter berapakah persentil tinggi dan berat badannya untuk memastikan bayi tidak memiliki masalah dalam pertumbuhan. Jika bayi berisiko kekurangan berat badan, cari tahu apa yang dapat Mama lakukan untuk menambah berat badannya.
Di usia ini, bayi masih mengonsumsi ASI atau susu formula. Sebagian bayi mungkin ada yang mulai mengonsumsi makanan padat. Jika dokter anak setuju bahwa ini saatnya untuk bayi Mama, lakukanlah.
Namun, jangan berikan makanan padat hanya berdasarkan pengamatan Mama. Pemberian makanan padat sebelum berusia 6 bulan hanya bisa dilakukan atas saran dokter.
Usia 6 bulan
Memasuki usia enam bulan, berat badan bayi akan bertambah sekitar 300-500 gram per minggunya.
Bayi mulai mengonsumsi makanan padat diselingi dengan ASI atau susu formula. Di usia inilah saatnya Mama mulai memperkenalnya makanan padat kepada bayi. Mama dapat mencoba makanan baru setiap tiga hari sekali. Karena jika ada reaksi alergi, lebih mudah untuk mengidentifikasikan makanan apa yang menjadi penyebabnya.
Diare atau ruam adalah indikator sensitivitas makanan.
Nah, panduan ini diharapkan dapat membantu Mama untuk memantau pertumbuhan berat badan bayi. Sampai usia dua tahun, ini merupakan waktu terpenting untuk pertumbuhannya. Sehingga pastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembangnya ya, Ma.
Baca juga:
- Begini Lho Ma, Cara Melatih Agar Bayi Cepat Duduk
- Ma, Ini Tips Mudah Membuat dan Menyimpan MPASI Rumahan
- Cek Mitos dan Fakta tentang Gigi Bayi. Mana yang Mama Belum Mengerti?