Perbedaan Perkembangan Bayi Perempuan dan Laki-Laki
Apakah ada perbedaan signifikan dalam tonggak perkembangannya?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perbedaan antara bayi laki-laki dan perempuan cukup jelas dalam hal anatomi. Tetapi, bagaimana dengan perkembangan keterampilan motorik kasar, berbicara, dan memenuhi tonggak penting lainnya? Apakah ada perbedaan waktu pencapaian tonggak perkembangan pada bayi laki-laki dan perempuan?
Ternyata, perbedaan tonggak perkembangan antara bayi laki-laki dan perempuan cukup kecil, Ma. Faktanya, perilaku dan perkembangan lebih berkaitan dengan genetika dan pengalaman hidup bayi jika dibandingkan dengan jenis kelamin.
Dan, tentu saja, setiap bayi adalah individu yang akan tumbuh dan berkembang dengan kecepatannya sendiri. Jadi, agar bayi mencapai potensi penuhnya, ia membutuhkan banyak perhatian dan dorongan sejak awal.
Simak terus ulasan Popmama.com untuk mengetahui perbedaan perkembangan bayi perempuan dan laki-laki. Apa saja ya?
1. Berjalan
Ketika berbicara tentang bayi laki-laki versus perempuan dalam perkembangan berjalan, yang satu ini tidak memiliki banyak perbedaan. Umumnya orangtua akan mengatakan bayi laki-laki mencapai tonggak motorik kasar seperti duduk, merangkak dan berjalan lebih awal daripada anak perempuan.
Studi menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara bayi laki-laki dan perempuan dalam hal keterampilan motorik ini pada masa bayi. Kedua jenis kelamin umumnya mulai berjalan secara mandiri setelah menginjak usia 1 tahun, seringkali sekitar bulan ke-14.
Namun, beberapa orangtua percaya bayi laki-laki mulai lebih cepat. Satu studi menemukan bahwa mama dari bayi berusia 11 bulan melebih-lebihkan keterampilan motorik bayi laki-laki. Keyakinan ini dapat dikaitkan dengan ukuran fisik karena bayi laki-laki cenderung lebih berat daripada bayi perempuan antara 8 dan 12 bulan.
Bagaimana Mama dapat membantu tonggak perkembangan ini?
Kembangkan otot bayi dengan memberi si Kecil banyak waktu perut (tummy time) di bulan-bulan awal. Pastikan bayi tidak menghabiskan terlalu banyak waktu di kereta dorong atau car seat.
2. Pertumbuhan fisik
Sejak awal, bayi laki-laki cenderung lebih berat saat lahir dan tren ini berlanjut seiring bertambahnya usia bayi. Tetapi, bayi perempuan segera menyusul ketika tahun-tahun balita mendekat.
Kebanyakan dari mereka mencapai setengah tinggi dewasa mereka pada usia 19 bulan. Bayi laki-laki, di sisi lain, mencapai ukuran ini ketika mereka mendekati usia 2 tahun.
Tentu saja, setiap anak berbeda, mulai dari bayi, balita hingga pubertas. Percepatan pertumbuhan bervariasi. Secara umum, baik anak laki-laki maupun perempuan menghabiskan masa kanak-kanak pertengahan dengan ukuran yang hampir sama.
Ketika masa remaja dimulai, anak perempuan biasanya mulai melampaui saudara-saudaranya. Di sekolah menengah, anak perempuan biasanya lebih tinggi, meskipun anak laki-laki akhirnya akan mengejar.
Tidak peduli berat atau tinggi bayi, pastikan untuk memberikan makanan dan camilan sehat sesering mungkin. Fokus pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan produk susu rendah lemak, tergantung pada usia bayi, berat badan saat ini, dan status kesehatan.
3. Berbicara
Salah satu tonggak sejarah yang secara konsisten berbeda antara bayi laki-laki dan perempuan adalah berbicara. Beberapa penelitian menemukan bahwa bayi laki-laki lebih cenderung terlambat bicara. Bayi perempuan cenderung memiliki kosakata yang lebih banyak daripada bayi laki-laki pada usia 18 bulan.
Tetapi, jenis kelamin hanya menjelaskan sebagian kecil dari perbedaan keterampilan verbal bayi dan balita. Faktor dan peluang sosial ekonomi lainnya juga memengaruhi seberapa cepat mereka berbicara.
Paparan bahasa dan lingkungan anak dapat membuat perbedaan besar dalam jumlah kata yang mereka pelajari dan sains mendukung hal ini. Penelitian telah menemukan hubungan antara kosakata yang lebih besar pada usia 4 tahun dan jumlah serta variasi kata yang didengar anak-anak selama tiga tahun pertama kehidupan.
Bagaimana Mama dapat membantu? Selalu mengobrol dengan si Kecil. Mama dapat bercerita tentang hari, menyanyikan lagu, dan membaca untuk bayi secara konsisten. Terlepas dari jenis kelaminnya.
Penelitian telah menunjukkan bahwa membacakan untuk bayi membantunya mencapai keterampilan bahasa yang kuat dengan baik di tahun-tahun sekolah mereka. Hindari layar (termasuk TV, ponsel, komputer, dan tablet) sebisa mungkin.
4. Toilet training
Jika Mama bertanya-tanya kapan tahap popok akan berakhir, dalam hal ini, bayi perempuan lebih berkembang. Bayi perempuan biasanya melepas popok lebih cepat.
Sementara kebanyakan balita perempuan memulai pelatihan toilet kapan saja dari 22 hingga 30 bulan, balita laki-laki bisa memakan waktu sekitar enam bulan lebih lama. Tetapi keinginan dan kemampuan bayi untuk toilet training sangat bervariasi. Jadi, ada baiknya untuk mencoba dan melihat tanda-tanda kesiapannya.
Misalnya, balita perempuan dapat tidur sepanjang malam tanpa buang air besar sekitar usia 22 bulan. Sedangkan balita laki-laki baru mulai di usia 25 bulan.
Jika si Kecil membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami latihan menggunakan pispot, biarlah ia bersenang-senang, Ma. Atur dan biarkan anak duduk di pispot, baik dengan atau tanpa pakaian.
Jika ia berhasil melakukannya dengan baik, beri pujian. Mama mungkin akan mengalami kekacauan atau harus sering membersihkan si Kecil pada tahap ini. Namun penting untuk diingat bahwa si Kecil sedang belajar.
Nah, itu perbedaan perkembangan bayi perempuan dan laki-laki. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan, Ma!
Baca juga:
- Penggunaan Sarung Tangan Bisa Menghambat Perkembangan Sensorik Bayi
- 5 Tanda Bahaya Perkembangan Bicara pada Bayi
- Apakah Ada Bayi yang Genius? Ini Faktanya, Ma