7 Pertanyaan Wajib Saat Kunjungan Pertama Bayi ke Dokter
Kunjungan pertama bayi ke dokter anak sangat penting, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki anak pertama menjadi momen yang membahagiakan dan tidak terlupakan bagi Mama dan Papa. Tetapi di lain sisi, Mama juga mungkin mengalami beberapa kekhawatiran, kurang tidur, dan kewalahan saat mengurus bayi untuk pertama kalinya.
Saat kunjungan pertama ke dokter, bisa jadi karena beberapa hal, Mama menjadi kebingungan. Pertanyaan apa yang harus diajukan ke dokter ya?
Popmama.com merangkum beberapa pertanyaan yang bisa diajukan oleh Mama ke dokter saat kunjungan pertama.
1. Berapa sering bayi harus diberi ASI atau susu formula?
American Academy of Pediatrics merekomendasikan menyusui secara eksklusif untuk enam bulan pertama. Tetapi mungkin tidak semua Mama bisa melakukannya. Informasikan kepada dokter tentang cara Mama memberikan ASI atau susu formula kepada bayi. Hal ini untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang tepat.
Pertimbangkan untuk bertanya tentang pro dan kontra memberi makan berdasarkan permintaan dan mengikuti jadwal makan. Bergantung pada strategi pemberian makanan yang Mama ikuti, tanyakan kepada dokter anak seberapa sering rata-rata bayi menyusu ASI atau berapa banyak susu formula yang dibutuhkan dalam sehari.
Pertanyaan tentang bagaimana mengenali isyarat lapar dan kenyang juga bisa ditanyakan ke dokter.
2. Apakah bayi mendapatkan cukup vitamin D?
Walaupun ASI dan susu formula memberikan hampir semua nutrisi yang dibutuhkan bayi baru lahir, seringkali bayi mengalami kekurangan vitamin D. Vitamin D dibutuhkan untuk membangun tulang dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan bayi mendapatkan 400 IU vitamin D setiap hari, dan para ahli berpikir bahwa ASI saja tidak cukup untuk bayi.
Jadi pastikan untuk bertanya kepada dokter anak apakah bayi mendapatkan vitamin D yang cukup. Jika tidak, tanyakan juga ke dokter apa yang harus dilakukan Mama.
3. Bagaimana cara memastikan agar bayi tidur dengan aman?
Sindrom kematian bayi mendadak adalah salah satu penyebab utama kematian bayi. Ada beberapa tindakan pencegahan yang harus dilakukan untuk mencegah sindrom ini. Salah satunya adalah menempatkan bayi pada posisi terlentang saat tidur.
Tanyakan kepada dokter apakah bayi sudah tidur dengan aman atau lampin yang dipakai aman untuk bayi. Beberapa hal ini juga bisa ditanyakan kepada dokter anak saat kunjungan misalnya:
- Apakah car seat sudah aman untuk bayi?
- Tempat tidur bayi yang aman untuk bayi
- Apakah bayi perlu memakai bantal?
4. Bagaimana pola tidur yang tepat untuk bayi baru lahir?
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, dalam sehari bayi dapat tidur sampai total 20 jam, yang terpecah dalam periode-periode tidur 20 menit hingga 4 jam. Tetapi ini bisa berbeda-beda untuk setiap bayi. Jadi sebaiknya Mama berkonsultasi dengan dokter bayi untuk memastikan bayi sudah tidur dengan benar.
Pastikan untuk bertanya kepada dokter anak tentang bagaimana Mama dapat mengajar bayi baru lahir untuk membedakan antara siang dan malam hari. Jadi bayi Mama dapat memahami bahwa malam hari adalah waktunya tidur.
Selain itu, Mama juga bisa bertanya kepada dokter apakah Mama harus membangunkan bayi jika sudah waktunya menyusu terutama pada malam hari. Biasanya ini tergantung pada berat dan usia bayi, beberapa dokter anak menyarankan untuk membangunkan bayi yang baru lahir setelah empat atau lima jam tidur agar dapat menyusu dan menjaga berat badan tetap stabil.
5. Apakah buang air si Bayi sudah sesuai?
Setelah bayi menyusu dengan baik, bayi biasanya akan memakai 8-10 popok dalam sehari. Jika bayi tampaknya tidak menghasilkan banyak popok basah, minta dokter anak untuk memastikan apakah kondisi bayi normal atau tidak.
Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, warna BAK yang baik adalah jernih tidak berwarna pekat, sedangkan warna BAB akan berubah dari warna hitam pekat, menjadi hijau dan akhirnya berwarna kekuningan pada sekitar usia 5 hari. Jika tidak terjadi perubahan warna BAB, harus dilakukan evaluasi kecukupan asupan ASI.
Salah satu pertanyaan yang perlu ditanyakan kepada dokter anak adalah apakah buang air besar dan kebiasaan bayi baru lahir normal.
6. Bagaimana cara merawat tali pusar bayi?
Perawatan tali pusar menjadi perhatian utama bagi orangtua baru. Saat ingin merawat tali pusar, cuci tangan terlebih dahulu, jangan oleskan apapun pada tali pusat, tidak perlu ditutup dengan kasa, popok atau gurita.
Mama harus memastikan agar tali pusar tidak basah, tidak terkena air seni maupun tinja bayi. Jika tali pusar kotor, segera cuci bersih dengan air yang bersih dan sabun lalu keringkan dengan kain bersih. Biarkan tali pusar terlepas sendiri.
Jika terdapat tanda infeksi seperti kemerahan dan atau bengkak pada pusat ataupun kulit disekitarnya, berbau busuk dan terlihat nanah, segera konsultasikan ke dokter anak.
Mama juga bisa menanyakan ke dokter apakah keadaan tali pusar bayi baik-baik saja dan bagaimana merawatnya.
7. Bagaimana cara yang tepat untuk memandikan bayi?
Sebelum tali pusat lepas, bayi dapat dimandikan dengan kain lap atau spon. Setelah itu, bayi dapat dimandikan dengan dimasukkan ke dalam air. Jangan sampai kepalanya terendam air ya, Ma. Gunakan air hangat-hangat kuku, sabun dan sampo khusus bayi. Kulit bayi masih sangat sensitif, usahakan seminimal mungkin menggunakan sabun atau produk perawatan kulit.
Apa yang harus ditanyakan kepada dokter anak tentang mandi? Tanyakan kepada dokter tentang seberapa sering bayi harus dimandikan, produk mana yang baik untuk kulit sensitif bayi, dan cara merawat kulit bayi.
Merawat bayi memang tidak mudah. Tetapi dengan banyak belajar dan bertanya, Mama pasti bisa.
Baca juga:
- Ma, Ini 5 Cara Menenangkan Bayi yang Kelelahan
- Wajib Tahu: Penyebab dan Pencegahan Infeksi Darah pada Bayi
- 10 Cara Paling Jitu untuk Mencegah Kulit Bayi Menjadi Kering