TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh, Mama Perlu Tahu!

Gumoh adalah hal yang umum terjadi pada bayi yang lebih muda, Ma

Freepik/freepic.diller

Gumoh adalah hal yang umum terjadi pada bayi yang lebih muda setelah ia menyusu. Namun apa sebenarnya gumoh itu?

Gumoh (spitting up atau gastroesophageal reflux) merupakan keluarnya sebagian susu saat atau setelah bayi menyusu. Ukuran lambung yang sangat kecil serta katup lambung yang belum kuat merupakan penyebab terjadinya gumoh.

Katup lambung bayi belum dapat menutup dengan sempurna sehingga susu yang sudah berada dalam lambung dapat mengalir kembali ke mulut, jika volume susu terlalu banyak atau jika bayi langsung berbaring setelah menyusu, Ma.

Seiring dengan berjalannya waktu, gumoh akan menghilang, Ma. Pasalnya, lambung bayi semakin besar dan katupnya pun sudah sempurna.

Posisi tidur bayi setelah menyusu ternyata memengaruhi apakah gumoh pada bayi.

Jadi, bagaimana posisi tidur bayi agar tidak gumoh? Nah, untuk mengetahui jawabannya, simak rangkuman informasinya pada ulasan Popmama.com berikut ini.

Kapan Gumoh Terjadi?

Freepik/shurkin_son

Gumoh umumnya terjadi saat bayi minum susu terlalu banyak, saat bersendawa, atau menelan banyak udara.

Gumoh tidak menyakitkan bagi bayi dan bahkan kebanyakan bayi bahkan tidak menyadarinya. Selama bayi sehat dan bertambah berat badannya setiap bulan, Mama tidak perlu khawatir. Ini adalah bagian dari proses perkembangan bayi.

Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh

Freepik/v.ivash

Biasanya bayi akan gumoh setelah menyusu. Kondisi ini terjadi saat bayi terlalu banyak menyusu, kekenyangan, posisi tidur yang kurang nyaman setelah menyusu, atau karena kondisi medis lain.

Untuk mencegah terjadinya gumoh setelah menyusu, tinggikan kepala bayi dengan mengganjal kepala untuk sementara. Mama juga dapat memosisikan bayi dengan berbaring miring ke kiri. Ini untuk mencegah cairan gumoh masuk ke dalam saluran pernapasan.

Mama juga bisa memosisikan bayi tidur terlentang.

Meski nyaman tapi hindari posisi tidur tengkurap setelah bayi menyusu ya, Ma. Karena bila bayi tidur dengan posisi tengkurap setelah menyusu, itu dapat memicu gumoh. Selain itu, dalam posisi tengkurap, gumoh bisa masuk ke dalam saluran napas. Sehingga ada risiko bayi akan mengalami tersedak.

Bila bayi gumoh, miringkan wajah bayi saat gumoh untuk mencegah masuknya gumoh atau asi ke dalam saluran napas.

Bagaimana Posisi Menyusui yang Benar agar Bayi Tidak Gumoh?

Pexels/ALINA MATVEYCHEVA

Untuk meminimalisir gumoh, Mama bisa menerapkan cara menyusui yang benar. Berikut beberapa cara yang bisa digunakan:

  • Gunakan posisi football hold

Posisi menyusui ini diklaim posisi terbaik untuk mengurangi gumoh. Caranya, dengan menggendong bayi mirip saat Mama memegang bola ke samping. Pastikan bagian pantat bayi lebih rendah dari kepala. 

Dengan posisi ini, maka dorongan gaya gravitasi mendukung ASI tetap di dalam perut. Potensi ASI naik lagi ke kerongkongan cukup kecil karena posisi mulut lebih tinggi ketimbang posisi perut.

  • Pastikan posisi kepala bayi lebih tinggi

Sama seperti posisi menyusui yang benar agar bayi tidak gumoh sebelumnya, posisi ini juga memanfaatkan gaya gravitasi. Caranya, dengan menggendong bayi secara tegak, mirip seperti koala.

Cara ini bisa dilakukan setelah bayi menyusu. Namun, pastikan posisi tegak ini membuat bayi merasa nyaman, ya.

Pastikan memegang kepalanya agar tetap aman ketika mencoba posisi ini. Sebab, bayi masih belum kuat menopang kepalanya sendiri. 

Apakah Normal jika Gumoh Keluar dari Hidung?

youtube.com/kawailukito

Gumoh tidak hanya bisa keluar dari mulut si Kecil saja, namun juga dapat dikeluarkan dari bagian hidung. Kondisi ini bisa menjadi sesuatu yang tidak normal bila disertai dengan tangisan dan bayi yang tampak kesakitan, Ma.

Perlu diketahui gumoh yang tidak normal akan ditandai dengan keluarnya banyak cairan pada bagian tertentu, bahkan bisa dimuntahkan melalui di area-area yang tidak lazim.  

Perlu Mama ketahui bahwa bayi gumoh lewat hidung bisa disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: 

  • Mengalami keracunan makanan, 
  • Adanya infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit,
  • Terjadi peningkatan asam lambung sehingga memicu refluks, 
  • Mengalami stenosis pilorus karena memengaruhi pembukaan antara lambung dan usus kecil pada bayi. Jika sudah begini, maka menyebabkan makanan tidak bisa lewat dan dicerna dengan mudah,
  • Mengalami alergi terhadap susu. 

Seiring dengan bertambahnya usia bayi, lambungnya semakin besar dan berkembang, katup lambung juga makin sempurna, Ma. Saat itu, gumoh akan makin berkurang dan hilang sama sekali.

Jadi Mama sekarang sudah mengetahui posisi tidur bayi agar tidak gumoh. Apakah si Kecil sering gumoh setelah menyusu, Ma?

Baca juga:

The Latest