Retinopati Prematuritas: Penyebab, Perawatan dan Pencegahan
Retinopati prematuritas adalah salah satu masalah mata yang dihadapi bayi prematur
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu disebut bayi prematur. Seperti yang diketahui, bayi prematur memiliki beberapa tantangan kesehatan yang harus dihadapi. Retinopati prematuritas adalah salah satu kondisi mata yang dihadapi bayi prematur. Lantas, apa hubungannya bayi prematur dengan masalah mata?
Bayi yang sangat prematur dapat rentan terhadap banyak bahaya kesehatan dan masalah mata adalah salah satunya. Fakta bahwa janin berkembang pesat dalam 12 minggu terakhir membuat para ahli percaya bahwa perkembangan mata akan terpengaruh jika bayi lahir lebih awal. Komplikasi penglihatan bisa timbul karena retinopati prematuritas.
Ulasan Popmama.com kali ini akan membahas tentang retinopati prematuritas: penyebab, perawatan dan pencegahannya.
Apa Itu Retinopati Prematuritas (ROP)?
Retinopati prematuritas (ROP) adalah penyakit mata yang berhubungan dengan perkembangan mata yang tidak tepat. Sebelumnya itu disebut sebagai fibroplasia retrolental.
Risiko perkembangan ROP lebih besar pada bayi prematur karena retina mereka tidak berkembang dengan baik dan memiliki suplai pembuluh darah yang tidak mencukupi pada saat lahir.
Sejumlah besar bayi prematur menerima kelebihan oksigen segera setelah lahir. Persentase oksigen yang meningkat ini daripada variasi kadar oksigen dapat menghambat pembuluh darah retina yang tidak terbentuk dengan benar.
Penyebab Retinopati Prematuritas (ROP)
Mata mulai terbentuk saat bayi baru berusia 16 minggu di dalam rahim. Selama 12 minggu terakhir kehamilan, perkembangan mata biasanya semakin cepat.
Kelahiran bayi yang terlalu dini mengganggu perkembangan mata di tahap akhir itu dan ROP adalah salah satu efeknya. Selain retinopati, ancaman lain adalah anemia, gangguan pernapasan, serta kesehatan yang buruk.
Retinopati prematuritas menyebabkan pembentukan pembuluh darah yang tidak teratur. Pembuluh darah bisa berdarah dan pembentukan bekas luka juga bisa terjadi. Jaringan parut ini menarik retina dan menyebabkan pelepasannya.
Kebutaan adalah salah satu risikonya. Sekitar 10 hingga 30 persen bayi prematur yang lahir memiliki kondisi retinopati prematuritas.
Skrining untuk Retinopati Prematuritas (ROP)
Pemeriksaan mata menyeluruh adalah satu-satunya cara untuk mendeteksi retinopati prematuritas. Bayi prematur, terutama yang lahir pada usia 30 minggu atau kurang dan beratnya kurang dari 1,36 kg, harus menjalani pemeriksaan mata.
Orangtua harus berkonsultasi dengan dokter tentang apakah pemeriksaan mata harus dilakukan untuk bayi atau tidak.
Jika dokter memang merasa bahwa bayi memerlukan tes ROP, sebaiknya dilakukan antara 4 hingga 9 minggu setelah kelahiran bayi. Setelah pemeriksaan mata, dokter akan memberi tahu apakah perawatan akan diperlukan atau apakah Mama perlu datang untuk pemeriksaan lanjutan.
Pengobatan Retinopati Prematuritas (ROP)
Retinopati prematuritas dapat dicegah dengan diagnosis dini dan pengobatan selanjutnya yang tepat.
Berikut beberapa perawatan retinopati prematuritas pada bayi:
- Tekuk Sklera
Dalam teknik ini, pita ditempatkan di mata yang mendorongnya ke belakang dan menjaga retina tetap pada tempatnya yang sebenarnya. Pita dapat dilepas sesudahnya.
- Krioterapi
Proses ini juga disebut fotokoagulasi atau pembekuan atau terapi laser. Ini mencegah pertumbuhan pembuluh darah dan dengan demikian memeriksa penarikan retina-detasemen retina.
- Vitrektomi
Ini adalah proses pembedahan di mana humor vitreous yang ada di dalam mata digantikan oleh larutan garam encer. Jaringan parut juga diangkat melalui operasi dari mata
Potensi Komplikasi Retinopati Prematuritas (ROP)
Ada beberapa komplikasi yang terkait dengan pengobatan retinopati prematuritas, antara lain:
- rabun jauh atau myopia,
- rabun dekat atau hypermetropia,
- ketidaksejajaran mata atau strabismus,
- mata malas atau amblyopia,
- glaucoma,
- ablasi retina.
Pencegahan Retinopati Prematuritas (ROP)
Bayi prematur harus dipantau secara ketat untuk kadar oksigen darahnya. Dokter mata anak harus memeriksa bayi saat mereka berusia 5 hingga 6 minggu.
Perawatan bayi baru lahir adalah pekerjaan yang sangat rumit, menakutkan, dan luar biasa bagi orangtua. Namun jika bayi mungil Mama sanggup bertahan, itu adalah suatu karunia. Bayi prematur rentan terhadap banyak infeksi. Sehingga merawatnya merupakan pekerjaan yang menantang untuk menjaga agar bayi tetap terlindungi!
Jadi, jika Mama memiliki bayi prematur, ia mungkin menghadapi ancaman masalah penglihatan dan bahkan kehilangan penglihatan. Jangan pernah ragu untuk memeriksakan mata bayi ke dokter mata, ya, Ma.
Itu penjelasan tentang retinopati prematuritas: penyebab, perawatan dan pencegahannya. Semoga informasi ini bisa membantu, Ma.
Baca juga:
- Bintit pada Mata Bayi: Penyebab dan Penanganannya
- Mengenal Glaukoma Kongenital yang Bisa Sebabkan Kerusakan Mata Bayi
- 7 Jenis Penyakit Mata pada Bayi yang Perlu Orangtua Waspadai