2 Bayi PDP Covid-19 di Yogyakarta Meninggal, Waspadai Gejala Ini!
Ini gejala yang harus Mama waspadai dan tindakan yang harus Mama lakukan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penularan virus corona bisa terjadi pada siapa saja termasuk bayi. Virus ini menyebar begitu cepat di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia.
Pekan ini, dua bayi pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Yogyakarta meninggal dunia. Masing-masing adalah PDP berusia 10 hari warga Sleman yang meninggal tanggal 13 April 2020. Kemudian PDP berusia 1 tahun warga Sleman meninggal tanggal 15 April.
Tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota
Bayi perempuan berusia 10 hari ini sempat dirawat di RS PKU Muhammadiyah, Yogyakarta. Sementara bayi laki-laki yang berusia satu tahun dirawat di RS Pratama, Yogyakarta.
“Kondisi pasien pneumonia berat dan tidak ada riwayat perjalanan, pihak rumah sakit juga belum melaporankan ke kabupaten dan provinsi,” ujar Berty Murtiningsih, juru bicara Pemprov DIY untuk penanggulangan Covid-19, Kamis (16/4/2020).
Masuk ke dalam daftar PDP
Berty menjelaskan bayi yang berusia 10 hari itu memiliki penyakit bawaan yaitu meningitis dan tidak memiliki riwayat ke luar daerah. Namun meski begitu tetap dimasukkan sebagai PDP karena ada gejala pneumonia.
Selanjutnya untuk bayi berusia 1 tahun dikategorikan PDP lantaran pernah kontak dengan orang tuanya yang bekerja di Klaten. Selain itu ditemukan gejala klinis Covid-19 pada bayi tersebut.
Berty juga menambahkan kalau kedua bayi ini sedang menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
Hingga Kamis (16/4/2020), jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di DI Yogyakarta berjumlah 600 orang. Sebanyak 253 orang negatif. Dari 600 PDP itu 63 dinyatakan positif corona dengan rincian 22 sembuh, 6 meninggal. Sisanya yakni 284 orang masih menunggu hasil lab. Dari 284 orang tersebut, 16 di antaranya meninggal dunia.
Apa yang harus dilakukan oleh Mama?
Menghadapi situasi ini tentu membuat Mama khawatir. Mama perlu waspada setiap kali bayi menunjukkan gejala sakit terutama demam, batuk, atau sesak napas. Segera konsultasikan ke dokter jika Mama melihat sesuatu yang mengkhawatirkan terjadi pada si Kecil.
Dalam menghadapi pandemi ini, beberapa hal yang dapat Mama lakukan adalah:
- Jangan panik.
- Hubungi dokter atau pusat layanan kesehatan.
- Karantina mandiri di rumah.
- Jaga kebersihan rumah.
- Menjaga kebersihan seluruh anggota keluarga.
- Jauhkan bayi dari keramaian.
Semoga Mama dan keluarga tetap sehat dan pandemi ini cepat berlalu, ya!
Baca juga:
- Diawali Demam, Bayi 3 Bulan Positif Covid-19 di Bogor
- Gemas, Bayi Baru Lahir Diberikan Pelindung Wajah untuk Cegah Covid-19
- Waspada Kasus Positif Corona Tanpa Gejala, Kenali Penanganannya!