Waspada Bahaya Makanan Ultra Proses bagi Bayi
Yuk, ketahui risikonya bagi kesehatan si Kecil, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di pasaran, makanan ultra proses mudah ditemukan. Ini adalah makanan racikan dari berbagai bahan industri, seperti bahan pengemulsi, pengental, dan perasa buatan. Makanan ultra proses melewati serangkaian proses di pabrik sehingga menjadi produk yang “enak” di lidah dan membuat kita ketagihan. Namun tentu saja, makanan seperti itu berisiko bagi kesehatan.
Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan agar orangtua tidak memberikan makanan ultra proses pada bayi. Pesan ini disampaikan Jokowi saat membuka Rakornas Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah se-Indonesia secara virtual, Selasa (17/1/2023).
Jokowi mengaitkan makanan ultra proses dengan stunting. Ia menyebut bahwa usia 0 bulan - 23 bulan menjadi salah satu penyumbang stunting terbesar di Indonesia, yaitu sekitar 37%.
Stunting merupakan kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan yang berlangsung lama, dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak, demikian dilansir dari laman BKKBN. Oleh karenanya, Jokowi mengimbau orangtua agar memberikan makanan yang sehat untuk bayi.
Penjelasan tentang bahaya makanan ultra proses bagi bayi bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Apa Itu Makanan Ultra Proses?
Makanan ultra proses adalah racikan dari berbagai bahan industri (seperti pengemulsi, pengental, dan perasa buatan) yang diolah menjadi produk makanan melalui serangkaian proses di pabrik.
Proses produksi yang intens yang digunakan untuk menghasilkan makanan ultra proses menghancurkan struktur alami bahan makanan dan menghilangkan banyak nutrisi bermanfaat, termasuk serat, vitamin, mineral, dan kandungan kimia.
Hal yang membuat makanan ultra proses tidak sehat bukan hanya kandungan zat gizi yang dianggap berisiko, melainkan juga terkait dengan perubahan fisik dan kimia yang terjadi akibat proses pengolahan tingkat tinggi.
Bahan-Bahan yang Ditemukan dalam Makanan Ultra Proses
Mama akan menemukan kelas bahan berikut pada makanan ultra proses:
- Sirup jagung fruktosa tinggi,
- Minyak terhidrogenasi atau antar-esterifikasi,
- Protein terhidrolisis,
- Aditif yang membuat produk akhir enak atau lebih menarik (seperti rasa, penambah rasa, warna, pengemulsi, garam pengemulsi, pemanis, pengental, dan anti-busa, bulking, carbonating, foaming, pembentuk gel dan agen glazur).
Makanan sehat adalah makanan yang tidak diproses atau makanan yang diproses secara minimal.
Bahaya di Balik Makanan Ultra Proses
Makanan ultra proses telah dikaitkan dengan sejumlah kondisi kesehatan, termasuk risiko obesitas yang lebih besar dan berbagai penyakit kronis, seperti penyakit kardiovaskular dan demensia.
Meski belum banyak penelitian dilakukan soal efek berbahaya makanan ultra proses, makanan ini memiliki nilai gizi buruk.
Bayi mengembangkan preferensi rasa sejak tahun pertama mereka ketika mereka diperkenalkan dengan makanan padat. Fase usia dini ini turut membentuk kebiasaan makan anak kelak.
Makanan ultra proses dikaitkan dengan konsekuensi kesehatan yang bertahan lama, tetapi tidak semua makanan yang dikategorikan sebagai ultra proses adalah makanan yang buruk gizi dan merusak kesehatan. Misalnya, susu kedelai adalah minuman yang sehat dan bergizi, terutama untuk anak-anak yang alergi susu.
Berikut adalah beberapa risiko mengonsumsi makanan ultra proses bagi bayi, anak-anak, dan orang dewasa:
- Dapat menyebabkan penambahan berat badan ekstra
Di Amerika Serikat, obesitas anak meningkat 47,1% selama tahun 1980 hingga 2013. Peneliti menduga peran makanan ultra proses sebagai salah satu penyebab peningkatan ini.
- Kemungkinan mendapatkan nutrisi yang salah terlalu banyak
Makanan ultra proses mengemas lebih banyak kalori, gula, dan lemak daripada yang direkomendasikan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Juga tidak cukup serat dan nutrisi utama.
- Meningkatkan risiko penyakit
Diet tinggi gula, lemak, dan garam yang rendah vitamin dan serat dikenal sebagai faktor risiko penyakit seperti kanker, penyakit kardiovaskular, dan diabetes tipe 2.
Memang, penyakit ini lebih sering terjadi pada usia dewasa. Namun jalan menuju penyakit kronis dimulai sejak dini.
Sebuah studi menemukan bahwa makanan ultra proses berperan dalam meningkatkan kolesterol pada anak-anak berusia 3 hingga 7 tahun. Lemak, gula, dan garam bukan satu-satunya perhatian.
Makanan ultra proses mungkin mengandung ftalat dan bisfenol (BPA) dalam makanan dan kemasannya. Ftalat dan BPA adalah bahan kimia pengganggu endokrin yang dapat memulai proses penyakit di awal kehidupan.
Satu penelitian terhadap orang dewasa dan anak-anak di atas 6 tahun menemukan bahwa makanan ultra proses meningkatkan jumlah ftalat yang diukur dalam urine.
Bayi dan anak-anak sangat rentan terhadap racun ini dan mereka cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan olahan daripada orang dewasa.
Karena makanan yang dikonsumsi bayi dapat membentuk kebiasaan makannya kelak, hindari makanan ultra proses, ya, Ma. Menyiapkan makanan sehat untuk bayi mungkin tidak mudah, namun ini perlu dilakukan demi kesehatan jangka panjangnya.
Itu penjelasan tentang bahaya makanan ultra proses bagi bayi. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!
Baca juga:
- Bubur Susu untuk MPASI, Manfaat dan Cara Membuatnya
- Berbahayakah Perubahan Warna pada Makanan Bayi?
- 3 Informasi Penting Seputar Memanaskan Makanan Bayi