Apakah Bayi Mengalami Gangguan Kesehatan Jika Sering Kaget Saat Tidur?
Jangan keburu panik dulu, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai Mama baru, pasti pernah bingung dan khawatir dengan gerakan mendadak bayi mama saat mereka tidur. Gerakan tersebut bisa menjadi si Bayi tiba-tiba merentangkan tangan dan kakinya, mengangkat kedua lututnya, dan sebagainya. Tapi herannya, ketika melakukan ini si Bayi tidak menangis dan tetap tidur nyenyak.
Jika bayi mama seperti ini, jangan khawatir, Ma. Kondisi ini biasanya tidak berhubungan dengan gangguan neurologi si Bayi. Ini disebut refleks moro, atau refleks kaget. Bayi mama akan melakukan refleks ini pada saat baru lahir, hingga umur empat sampai enam bulan.
Apa yang perlu Mama lebih dalam mengenai refleks kaget ini?
Seperti Apa Refleks Kaget Pada Bayi Mama?
Saat baru dilahirkan, bayi punya sekitar sembilan refleks, salah satunya refleks kaget ini. Bisa dikatakan, refleks ini membuat si Bayi tiba-tiba bergerak dan terbangun dari tidurnya. Namun jangan khawatir Ma, adanya refleks kaget ini justru menunjukkan bayi mama punya sistem saraf yang sehat.
Ada dua tipe refleks kaget yang bisa membangunkan bayi mama dalam tidurnya. Yang pertama adalah si Bayi tersentak kaget dari tidurnya, kadang diikuti dengan tangisan kadang juga tidak. Yang kedua adalah si Bayi mendadak merentangkan tangan kakinya, sambil berusaha menggapai sesuatu. Kadang juga diikuti oleh tarikan napas yang tiba-tiba dan mendadak si Bayi rewel.
Apa Sih yang Menyebabkan Bayi Mama Sering Kagetan?
Dilansir dari Babycenter, sebenarnya bayi sering kaget itu termasuk wajar. Bahkan dokter rumah sakit atau tenaga medis umumnya akan melakukan tes refleks kaget ini pada bayi yang baru lahir.
Sebenarnya refleks kaget ini terjadi tanpa sebab, namun bisa saja terjadi karena beberapa hal berikut ini:
- Adanya suara yang cukup keras di sekitarnya.
- Adanya gerakan yang mendadak, misalnya Mama mengangkat si Bayi untuk menggendongnya.
- Adanya perubahan cahaya dari gelap ke terang.
- Adanya sensasi jatuh yang dirasakan si Bayi, misalnya saat Mama meletakkannya dari gendongan ke tempat tidur.
Tips Mengurangi Refleks Kaget pada Bayi
Meski refleks ini akan hilang saat si Bayi bertambah usia, namun ada beberapa cara Ma untuk mengurangi efek refleks kaget pada bayi Mama.
1. Membedong si Bayi
Bedong akan membuat si Bayi nyaman seperti dalam rahim mama. Kain yang lembut dapat meredam suara dan gerakan mendadak si Bayi yang dapat membangunkannya. Tapi Mama perlu pastikan bedongan tidak membuatnya kepanasan dan sesak napas ya.
2. Saat memindahkan bayi dari gendongan ke tempat tidur
Posisi tubuh Mama saat memindahkan harus membungkuk dan tangan menempel punggung bayi. Tangan Mama baru boleh terlepas saat punggung dan kepala bayi benar-benar menempel di tempat tidur.
3. Menenangkan bayi
Salah satu pemicu si Bayi sering kaget karena suara yang keras di sekitarnya. Karena itu saat tidur, usahakan meminimalisir bunyi suara. Selain itu juga si Bayi kaget, lebih baik ditepuk-tepuk atau membuat suara halus untuk mengurangi rasa takutnya.
4. Lakukan peregangan untuk perkembangan gerak bayi
Agar si Bayi kuat, Mama bisa memberikan latihan dengan meregangkan kaki dan tangannya. Hal ini dapat membantu pernapasan dan kekuatan ototnya. Namun karena tubuh bayi masih rapuh, lakukan peregangan tersebut dengan lembut ya Ma!
Tahapan Refleks Kaget pada Bayi Sesuai dengan Usia Bulannya
Dilansir dari firstcry parenting, tergantung usia bulannya, ada tahapan berbeda dari refleks kaget yang akan dialami si Bayi:
- Usia 0-1 bulan
Di usia ini, gerakan dan suara di sekitar si Bayi adalah sesuatu yang asing baginya. Hal itu wajar mengingat dia baru saja keluar dari rahim Mama yang nyaman. Refleks kaget dalam tidur akan sering terjadi, karena itu bedong bayi dapat membantu bayi Mama tidur lebih tenang. - Usia 2-3 bulan
Bayi sudah jauh lebih terbiasa dengan sentuhan orang. Karena itu dia akan tidur lebih tenang dalam pelukan atau jika ditepuk-tepuk Mama. Jika si Bayi bangun karena refleks kagetnya, Mama dapat membuatnya tidur kembali dengan sentuhan lembut. - Usia 4-6 bulan
Otot bayi sudah jauh lebih kuat dari sebelumnya. Ini berarti si Bayi sudah dapat lebih menyeimbangkan dirinya sendiri. Bayi cenderung lebih tidak mengalami refleks kaget di usia ini. - Usia 6 bulan ke atas
Umumnya, di usia ini refleks kaget pada bayi sudah menghilang. Bayi Mama juga tidurnya lebih lama dan lebih tenang.
Perlukah Mama Konsultasi ke Dokter Mengenai Refleks Kaget si Bayi?
Meski pada umumnya ini merupakan refleks yang pasti dialami setiap bayi, ada baiknya Mama tetap konsultasi ke dokter. Terutama jika Mama tidak melihat refleks ini dialami oleh bayi Mama. Karena itu bisa jadi dua hal, memang bayi Mama termasuk bayi yang tenang, atau ada masalah di otot dan saraf si Bayi.
Atau jika Mama melihat refleks kaget ini hanya terjadi di satu sisi bagian tubuh bayi, hal itu bisa menunjukkan adanya cedera saraf. Apapun kondisinya, Mama tetap perlu bicarakan pada dokter yang bersangkutan.
Jadi jangan khawatir Ma kalau si Bayi mendadak bangun karena kaget dari tidurnya, itu semua normal kok!
Baca Juga:
- Kenapa Bayi Susah Tidur? Pahami 5 Penjelasan Berikut!
- Bayi Berkeringat Saat Tidur? Ini yang Perlu Mama Ketahui
- 5 Cara Mengatasi Kebiasaan Mengigau Saat Tidur pada si Kecil