Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi: Penyebab dan Cara Mendeteksinya
Yuk, cek gejala dan cara penanganan penyakit jantung bawaan pada bayi, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penyakit jantung bawaan (PJB) atau biasa disebut congenital heart defect adalah istilah untuk menyebutkan bahwa jantung seseorang memiliki kelainan di awal kelahiran.
Beberapa kondisi memang berada di tingkat yang serius dan perlu kemoterapi, tapi ada juga yang dapat ditangani melalui operasi. Jika parah, ada kemungkinan bayi harus melakukan transplantasi jantung.
Di beberapa kasus, dokter bisa menemukan kelainan tersebut saat bayi masih ada di dalam kandungan. Jantung bayi mulai berkembang dimasa pembuahan, dan baru mulai terbentuk di usia kehamilan 8 minggu.
Penyakit jantung bawaan bisa saja terjadi karena proses perkembangan jantung janin tidak berjalan dengan semestinya sehingga membuat adanya bolongan pada dinding jantung.
Agar Mama lebih paham mengenai penyakit jantung bawaan pada bayi, berikut Popmama.com merangkum mulai dari jenis, gejala, penyebab hingga cara mendeteksinya. Yuk, simak!
Jenis Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi
Dilansir dari beberapa sumber, penyakit jantung bawaan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penyakit jantung bawaan sianotik dan PJB non sianotik.
Untuk penyakit jantung bawaan sianotik, bibir dan kuku pada bayi akan terlihat membiru bila bayi menangis atau ketika melakukan gerakan berlebih. Terdapat dua jenis kelainan juga dari penyakit jantung bawaan ini:
- Tetralogy of Fallot (TOF) yang merupakan gabungan dari 2 kelainan pada PJB non sianotik dan 2 kelainan lainnya, yaitu Ventricular septal defect (VSD), pulmonary stenosis (PS), overriding aorta, dan pembesaran pada dinding bilik kanan.
- Transposition of Great Arteries (TGA) yang merupakan kelainan pada posisi arteri pulmonalis serta aorta yang tertukar.
Sedangkan pada penyakit jantung bawaan non sianotik baru menunjukkan gejala saat anak sudah mencapai usia lebih besar. Bayi tidak akan terlihat membiru karena PJB ini tergantung pada berat kelainannya. Adapun jenis-jenisnya adalah:
- Patent ductusarteriosus (PDA), kelainan yang muncul saat penutupan normal pada duktus arteriosus, yang ada pada semua janin, namun tidak terjadi.
- Atrial Septal Defect (ASD), kondisi di mana jantung memiliki 2 lubang antara atria kanan dan atria kiri. Hal ini membuat peredaran darah yang tidak normal menuju jantung.
- Ventricular Septal Defect (VSD), kondisi di mana darah dari ventrikel kiri tersalurkan kembali ke ventrikel kanan (dinding yang memisahkan 2 ruang bawah pada jantung) dikarenakan tekanan yang tinggi di ventrikel kiri. Hal ini menyebabkan pertambahan ekstra volume darah yang dipompa kembali ke paru-paru.
- Aortic Stenosis (AS), kelainan yang menyebabkan katup aorta antara ventrikel kiri dan aorta tidak terbentuk dengan benar dan menyempit.
- Pulmonary Stenosis (PS), di mana pembulu darah utama dari bilik jantung kanan ke paru-paru mengalami penyempitan katup.
Penyebab Timbulnya Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi
Penyakit jantung bawaan kebanyakan disebabkan oleh faktor turunan dari keluarga, dan peluang terkena penyakit ini semakin tinggi jika orangtua ataupun kerabat dekat memiliki riwayat penyakit jantung yang menurun di keluarga. Sementar penyebab lainnya adalah sebagai berikut:
Infeksi rubella (campak jerman) di masa first trimester kehamilan. Jika saat skrining TORCH ditemui infeksi rubella, infeksi tersebut bisa menimbulkan masalah pada jantung bayi, sehingga Mama harus melakukan vaksinasi sebulan sebelum memutuskan untuk hamil.
Mengonsumsi obat-obatan saat sedang hamil. Obat yang bisa mempengaruhi seperti isotretinoin pada obat jerawat serta obat anti kejang yang mengandung valproate.
Merokok, mengonsumsi alkohol atau penyalahgunaan narkoba. Semua hal tersebut akan menimbulkan masalah pada perkembangan janin.
Gejala Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi
Orangtua perlu mengecek secara rutin tingkah laku serta pergerakan bayi, sehingga jika terdapat satu gejala pada si Kecil, Mama dan Papa dapat melakukan penanganan dan konsultasi dengan dokter lebih awal.
Berikut ada beberapa gejala yang bisa Mama dan Papa perhatikan:
- Biru pada kulit, bibir, serta kuku tangan dan kaki yang terlihat semakin nyata ketika bayi menangis atau menambah pergerakan
- Susah bernapas dan berkeringat saat mengisap ASI
- Berat badan naik secara lambat atau tidak naik sama sekali
- Sering terserang berbagai penyakit akibat kurangnya asupan ASI
- Alur pernapasan yang cepat lalu melemah
- Serangan biru akut, di mana Bayi tiba-tiba terlihat tambah biru serta kesadaran menurun kadang disertai kejang.
Cara Mendeteksi serta Penanganan Pada Mama yang Sedang Mengandung
Salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah dengan pemeriksaan antenatal mengunakan ultrasonografi (USG) secara rutin selama kehamilan. Biasanya penyakit jantung bawaan pada bayi dapat dideteksi pada second trimester atau pada kehamilan lebih dari 20 minggu.
Perlu diingat bahwa USG tidak bisa memperlihatkan kelainan secara langsung. Namun dengan Mama melakukan kontrol kehamilan secara teratur, hal-hal yang dikaitkan sebagai penyebab PJB dapat diketahui dan ditangani lebih cepat.
Jika pada pemeriksaan fisik oleh dokter ada kecurigaan kelainan jantung, mungkin dokter akan menyarankan untuk melakukan sejumlah pemeriksaan tambahan seperti ekokardiografi atau USG jantung, elektrokardiografi (EKG), oksimetri, roentgen (X-Ray) dada, sampai kateterisasi atau angiografi.
Selain pemeriksaan diagnostik, Mama perlu menghindari kontak erat dengan hewan berbulu yang belum divaksinasi serta tidak mengonsumsi makanan mentah atau belum matang untuk pencegahan infeksi virus rubella.
Tentu saja hal tersebut bisa Mama diskusikan dengan dokter kandungan yang menangani kehamilan Mama.
Penanganan Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi Baru Lahir
Beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua untuk anak adalah Terapi. Terapi yang tepat dapat menyelamatkan bayi dari kematian akibat PJB.penyakit jantung bawaan pada bayi:
- Skrining ekokardiografi setelah bayi dilahirkan
- Skrining pulse oksimetri atau saturasi oksigen
- Terapi medikamentosa
- Metode operatif atau operasi
- Kateterisasi. Penanganan ini biasanya dilakukan pada kelainan bayi PJB non sianotik yaitu patent ductusarteriosus (PDA), atrial septal defect (ASD), dan ventricular septal defect (VSD) yaitu dengan memasukan selang kecil (kateter) yang fleksibel untuk menutup defek jantung.
Itulah tadi mengenai penyakit jantung bawaan pada bayi. Segera temui dokter jika Mama menemui hal yang mengkhawatirkan pada si Kecil.
Baca Juga:
- Gagal Jantung pada Bayi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati
- Waspada Kelainan Jantung Bawaan pada Bayi, Apa Penyebabnya?
- Terkait Kesehatan Jantungnya: Normalkah Denyut Nadi si Kecil?