Akibat Penyakit Langka! Sekali Bersin Saja Bayi Ini Bisa Patah Tulang
Tubuh Theo sangat rentan seperti gelas kaca!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semua bayi memang masih rentan pada berbagai masalah kesehatan, tentu saja ini disebabkan oleh sistem imun dan organ-organ tubuhnya yang belum sempurna. Namun bayi yang satu ini mungkin bisa dinobatkan sebagai bayi paling rentan yang pernah ada, karena sekali bersin saja tulangnya bisa patah.
Bayi super rentan itu adalah Theo Osborne, yang harus diperlakukan dengan ekstra hati-hati karena ia mengidap sebuah penyakit langka sejak masih dalam kandungan.
Penyakit langka tersebut bernama osteogeneis imperfecta atau lebih dikenal dengan singkatan OI, yang membuatnya mengalami 20 patah tulang dalam usianya yang masih 7 bulan.
Orangtua mana yang tak patah hati mendengar kondisi bayinya menderita seperti ini. Siapa pun pasti tak tega mendengarnya. Mama mau tahu kelanjutan kisah Theo dan penyakit langka yang ia alami? Simak kisah berikut ini, Ma.
1. Sudah patah tulang sejak masih dalam kandungan
Penyakit langka OI memang membuat tulang penderitanya sangat mudah patah. Itu pula yang terjadi pada Theo, yang sudah mengalami patah tulang sejak ia masih dalam kandungan.
Di dalam perut, Theo sudah mengalami 6 tulang retak, tulang belikat kiri patah, dan dua tulang kaki patah. Sejak dilahirkan, kondisi justru semakin parah, karena hingga usianya 7 bulan ini Theo sudah mengalami 20 kali patah tulang.
Apakah ini berbahaya? Ah, tentu saja, ini bahkan mengancam keselamatan nyawa Theo.
2. Loni sempat disarankan untuk aborsi
Saat mengetahui janin di dalam perut Loni mengalami kondisi tulang yang sangat buruk, tim dokter menyarankan untuk melakukan aborsi saat hamil 20 minggu. Namun tanpa pikir panjang, Loni dan pasangannya, Craig, menolak saran tersebut.
“Putra kami sangat rentan. Dia seperti terbuat dari kaca. Walau sudah hati-hati, membalutnya dengan selimut bedong saja bisa membuat tulangnya patah atau retak,” ujar Loni pada Daily Mail.
Theo mengalami 4 patah tulang di bulan Juni 2018 ketika orangtuanya meletakkan Theo ke tempat tidur dengan lembut. Ia bahkan mengalami 3 kali patah tulang dalam 2 bulan, semuanya terjadi ketika Theo bersin.
3. Mencoba pengobatan minyak CBD
Patah tulang sampai 20 kali? Jangan dibayangkan rasanya seperti apa, itu sudah lebih dari cukup untuk membuat hidup Theo menderita.
Tak tega melihat putranya begitu tersiksa, Loni Osborne, ibu Theo yang berasal dari Washington, Amerika Serikat, memutuskan untuk mencoba minyak CBD.
Ini adalah minyak cannabidiol, sebuah senyawa dari tumbuhan ganja atau kanabis yang diyakini bermanfaat untuk meredakan berbagai keluhan tubuh. Namun belum diketahui bagaimana efektivitas minyak CBD ini bagi Theo.
4. Kecil kemungkinan bisa bertahan hidup
Menurut dokter, dada Theo sangat kecil hingga besar kemungkinan ia tidak akan bertahan hidup. Dokter bahkan mengatakan kalau menyudahi hidup Theo adalah cara terbaik, daripada membiarkannya menderita.
“Setelah mendengar itu, saya punya dua pertanyaan, ‘Apakah otaknya bekerja? Apakah organ-organnya berfungsi?’ Dan kedua pertanyaan itu mendapat jawaban ya dari dokter. Maka biarlah Theo yang memutuskan. Kami akan memberikan kesempatan pada Theo untuk membuktikan kalau para dokter ini salah,” ungkap Loni.
“Theo lebih berani dari anak lain yang pernah saya temui. Dia berusia 9 bulan dan mengalami 23 patah tulang, namun ia bisa senyum dan tertawa seperti tidak pernah merasakan sakit. Theo tahu ia dicintai. Theo juga tahu kalau ia aman,” jelas Loni penuh keyakinan Theo akan terbebas dari OI.
Mengenal Osteogenesis Imperfecta
Menurut National Organization for Rare Disorders (NORD), ini adalah kondisi genetik yang membuat penderitanya sangat mudah patah tulang tanpa alasan yang jelas.
Saking mudahnya patah tulang, penderita OI bisa mengalami ratusan patah tulang seumur hidupnya.
Apa sih penyebabnya? Ini disebabkan oleh mutasi genetik yang memengaruhi cara tubuh dalam menghasilkan kolagen, sebuah komponen yang menghubungkan segala sel-sel yang ada di tubuh.
Menurut Brittle Bone Society, kasus ini sangat langka, bahkan mungkin hanya terjadi pada 1 dari 15.000 orang di Inggris.