8 Hal yang Perlu Mama Ketahui tentang Ubun-ubun Bayi
Sekarang Mama nggak perlu bingung lagi bagaimana merawat ubun-ubun bayi
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ubun-ubun bayi atau dikenal juga dengan istilah soft spot mungkin merupakan bagian bayi yang paling ‘mengerikan’ untuk orang dewasa. Bagaimana tidak, ubun-ubun bayi terus berdenyut kembang kempis dan terlihat lunak, sangat jauh berbeda dengan kepala orang dewasa yang keras sempurna.
Melihat ubun-ubun bayi yang masih lunak dan berdenyut ini, orangtua sering merasa takut karena khawatir satu kesalahan saja bisa melukai kepalanya. Padahal, faktanya ubun-ubun ini tidak semenakutkan itu lho, Ma.
Untuk meningkatkan kewaspadaan Mama akan ubun-ubun bayi, khususnya bayi baru lahir, simak beberapa fakta yang sudah Popmama.com rangkum berikut ini.
1. Ubun-ubun bayi sangat lembut dan akan selalu berdenyut
Ubun-ubun pada bayi baru lahir ini tidak hanya lembut, tetapi juga lunak dan selalu berdenyut. Ini akan terus lunak sampai tengkoraknya sudah terbentuk sempurna.
Ubun-ubun, memang tercipta lunak untuk memudahkan bayi melewati jalan lahir. Jika tengkorak kepala bayi sudah terbentuk, tentu Mama tidak akan mudah mengejan dan mendorong bayi keluar dari rahim. Ubun-ubun memungkinkan kepala beradaptasi dengan jalan lahir yang sempit dan tetap melindungi otak yang lunak dari cedera parah saat lahir.
Apakah ubun-ubun ini benar-benar berdenyut? Sebenarnya ini tidak aktif, namun otak di baliknya tentu saja sangat aktif. Yang membuat Mama melihatnya berdenyut adalah peredaran darah bayi yang dipompa dari jantung ke seluruh tubuhnya, termasuk otak.
2. Ubun-ubun akan berhenti berdenyut di usia 6-18 bulan
Biasanya, kepala bayi baru lahirlah yang terlihat sangat berdenyut. Namun seiring bertambahnya usia si Kecil, ubun-ubun ini akan mulai mengeras dan tidak terlihat berdenyut lagi.
Ubun-ubun ini akan terus lunak atau terbuka selama anak membutuhkannya, dan mulai menutup ketika anak mulai bisa berdiri sendiri.
Ini biasanya terjadi ketika anak berusia 9 sampai 18 bulan, namun bisa mulai sedikit menutup di usia 6 bulan. Semuanya tergantung pada tumbuh kembang anak Mama, dan kesiapan tulangnya.
3. Sebenarnya tengkorak kepala bayi memiliki 6 ubun-ubun!
Mama hanya melihat ada 1 ubun-ubun? Salah! Sebenarnya ada 6 ubun-ubun di kepala bayi. Satu ubun-ubun di bagian teratas kepala bayi memang yang paling mudah terlihat, itu disebut dengan anterior fontanelle. Namun selain itu, ternyata ada 5 lainnya lho, Ma.
Di mana sih letak ubun-ubun lainnya? Lima ubun-ubun lainnya terletak di sekujur tengkorak bayi, seperti benua dan samudera yang menutupi peta. Empat ubun-ubun dengan cepat menyatu, disusul dengan ubun-ubun kelima, dan terakhir yang menutup adalah anterior fontanelle.
4. Ubun-ubun luas bisa menjadi pertanda hipertiroid
Ubun-ubun memang menarik untuk diamati, karena itu juga bisa menjadi indikator beberapa masalah kesehatan pada bayi. Salah satunya adalah congenital hypothyroidism, di mana hormon tiroid sudah ada sejak bayi baru lahir.
Masalah kesehatan ini sulit dikenali, dan hanya bisa terdeteksi dengan melakukan pemeriksaan darah. Jika bayi tidak diperiksa darahnya, maka anterior fontanelle bisa menjadi cara mudah untuk mengetahuinya.
Ciri bayi baru lahir mengalami hipertiroid adalah ubun-ubunnya luas atau besar. Jika dibiarkan saja, kondisi ini bisa menyebabkan bayi gagal tumbuh lho, Ma.
5. Ubun-ubun bayi prematur lebih luas
Mengurus bayi prematur memang penuh tantangan, salah satunya adalah ubun-ubun yang lebih luas dibanding bayi lahir cukup bulan. Sebab, bayi prematur lahir terlalu cepat, sehingga ia belum tumbuh sempurna di dalam perut Mama.
Tulang dan tengkorak bayi tidak tumbuh dengan cepat, namun cukup cepat jika bayi Mama lahir cukup bulan, ini juga berlaku pada pertumbuhan area ubun-ubunnya.
Apakah ukuran lebih luas ini berbahaya? Tidak perlu khawatir, Mama hanya perlu memberikannya perawatan dan perhatian ekstra.
6. Tanpa ubun-ubun, otak bayi tidak bisa tumbuh
Mama harus tahu, kalau pertumbuhan otak bayi baru lahir sampai umur 2 tahun adalah yang tercepat! Nah, ubun-ubun yang masih lunak ini memungkinkan tengkoraknya untuk ‘lentur’ dan ikut bertumbuh seiring bertambah besarnya otak bayi.
Bayangkan jika tempurung kepala bayi baru lahir sudah keras seperti orang dewasa, berarti tidak ada ruang lagi untuk otak bayi tumbuh. Itulah sebabnya tengkorak bayi masih lunak, agar selalu ada ruang fleksibel yang mengikuti pertumbuhan otak si Kecil.
7. Ubun-ubun cekung pertanda bayi dehidrasi
Cara mudah mengenali bayi kekurangan cairan adalah dengan memeriksa ubun-ubunnya. Jika ubun-ubun bayi cekung dan tidak terlalu berdenyut, maka itu menandakan si Kecil kekurangan cairan.
Dehidrasi pada bayi bisa terjadi sangat cepat, terutama ketika air yang keluar dari tubuh bayi jauh lebih banyak dibanding yang masuk. Contohnya adalah ketika bayi sedang diare, maka besar kemungkinan ubun-ubun bayi akan cekung ke dalam.
8. Ubun-ubun cembung bisa menjadi tanda masalah
Jika cekung bisa menandakan bayi dehidrasi, ubun-ubun cembung atau menonjol keluar pun bisa jadi tanda bayi mengalami masalah kesehatan, Ma.
Ketika ubun-ubun bayi cembung dan terasa lebih lembut dibanding biasanya, maka ini bisa jadi tanda terjadi pembengkakan pada otak bayi, atau terjadi penumpukan cairan di otaknya.
Kalau sudah begini, otak bayi bisa tertekan hingga terjadi kerusakan pada otak. Walau jarang terjadi, namun ubun-ubun cembung ini bisa jadi tanda hidrosefalus, encefalitis, meningitis, atau shaken baby syndrome.
Baca juga:
- Mama Perlu Tahu, Ini 6 Tanda Bayi ASI Eksklusif Kekurangan Asupan Gizi
- Mengapa Bayi Perlu Sering Tengkurap? Ini 5 Faktanya!
- 8 Mainan Terbaik untuk Perkembangan Sensorik dan Motorik Newborn