Berbahayakah jika Bayi Tidur Terlalu Lama? Temukan Jawabannya di Sini!
Saking lelapnya, sampai-sampai melewatkan waktu menyusu. Duh, normal nggak ya?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidur merupakan cara tubuh untuk beristirahat dan melepaskan lelah dari aktivitas sehari-hari. Tetapi, bagi bayi, tidur merupakan fase yang sangat penting dalam tumbuh-kembangnya.
Rutinitas tidur bayi baru lahir bisa jadi sangat membingungkan dan membuat orangtua menebak-nebak. Ia bisa saja terbangun setiap 3-4 jam sekali, tak kenal waktu bahkan di tengah malam. Tetapi di suatu waktu, bayi mama bisa tertidur pulas dalam periode waktu yang lama.
Bagi orangtua baru, hal ini tentu menjadi pertanyaan berbahayakah bila bayi tidur terlalu lama dan melewatkan waktu menyusunya?
Berikut Popmama.com berikan jawabannya khusus untuk Mama:
Seberapa Lama Bayi Baru Lahir Perlu Waktu Tidur?
Dalam kehangatan rahim mama, janin menghabiskan waktunya dengan tidur. Hal ini masih terbawa saat bayi lahir ke dunia selama beberapa minggu pertama kehidupannya.
Dilansir dari raisingchildren.net.au, bayi baru lahir biasanya tidur selama 16-20 jam sehari. Tetapi mereka terbangun tiap 2-4 jam sekali untuk menyusu. Hingga usia 12 minggu, sebagian besar bayi mulai memiliki pola tidur siang dan malam hari yang lebih terprediksi.
Apakah si Kecil Tidur Terlalu Lama?
Sebagian bayi memang punya pola tidur yang lebih lama ketimbang bayi lainnya. Bahkan, mereka bisa tidak terbangun untuk menyusu sama sekali di malam hari. Jika hal ini terjadi pada bayi di minggu-minggu awal kehidupannya, sebaiknya Mama perlu memerhatikannya dengan jeli.
Secara berkala, cek popok si Bayi, seberapa banyak ia buang air kecil? Bagaimana kondisi air seninya? Apakah berwarna kuning jernih atau kuning pekat? Dan bagaimana kondisi tinjanya, apakah normal atau berwarna hijau keabu-abuan? Jika air seni bayi berwarna kuning pekat, itu pertanda ia kekurangan cairan tubuh dan harus segera dibangunkan untuk menyusu.
Bayi membutuhkan waktu sedikitnya enam bulan untuk membentuk ritme sirkadian (ritme tidur). Tetapi jika bayi terbiasa tidur tanpa menyadari perbedaan antara siang dan malam, mungkin ia membutuhkan bantuan dari orangtua untuk membentuk pola agar terbiasa makan dan tidur secara teratur.
Apa yang Harus Dilakukan jika si Kecil Tidur Terlalu Lama?
Jika si Kecil memang tampak selalu mengantuk sepanjang hari sehingga ia tertidur dalam waktu yang panjang, yang perlu Mama lakukan adalah memastikan kondisi kesehatan yang melatarbelakanginya.
Penyakit kuning, infeksi dan prosedur medis apapun (sunat, misalnya), dapat membuat bayi mama lebih mengantuk daripada biasanya.
Dokter anak akan memeriksa apakah berat badan bayi mama cukup. Jika tidak, Mama mungkin harus membangunkan mereka setiap 3-4 jam untuk makan, atau sesuai rekomendasi dokter.
Membentuk Kebiasaan Tidur Rutin
Pola tidur yang baik turut mendukung tumbuh-kembang bayi. Oleh karena itu, sangat disarankan membentuk kebiasaan tidur agar menjadi kebiasaan yang baik dan disiplin. Berikut ini beberapa saran dari Popmama.com yang bisa Mama terapkan:
- Membentuk kebiasaan sebelum tidur yang nyaman dan menenangkan, misalnya mandi air hangat, pijat lembut dan menyusu.
- Hindari terlalu banyak stimulasi di siang hari yang menyebabkan bayi kelelahan parah sehingga melewatkan waktu menyusu karena tertidur pulas.
Bila berat badan bayi mama terpantau berkembang dengan baik tetapi ia cenderung tidur lama, jangan terlalu khawatir, Ma. Mungkin saja bayi mama memang tipe good sleeper dan jadikan ini kesempatan bagi Mama untuk beristirahat. Tetapi jika Mama mengkhawatirkan adanya masalah kesehatan, konsultasikan mengenai pola tidur dan menyusunya pada dokter anak.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- Ingin Pola Tidur Bayi Teratur? Waktunya Melakukan Latihan Tidur, Ma
- Supaya Mama Tidur Nyenyak, Yuk Pahami Pola Tidur Bayi Baru Lahir Ini!
- Perhatikan 5 Hal Ini Agar Tidur Bayi Aman dan Nyaman