Membongkar Fakta vs Mitos Seputar Tidur Bayi, Jangan Salah Kaprah
Benarkah membedong bayi bisa membuat tidurnya lebih nyenyak? Cari tahu jawabannya, di sini
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidur merupakan salah satu fase yang penting bagi kesehatan manusia. Selain mengistirahatkan tubuh setelah seharian beraktivitas dan memulihkan tenaga, tidur merupakan hal yang diperlukan untuk tumbuh kembang, terutama bagi bayi, karena saat tidur, hormon perkembangan bayi sedang aktif-aktifnya.
Untuk itulah, bayi harus punya tidur yang baik dan berkualitas. Namun, anggapan-anggapan dan teori yang berkembang di masyarakat seringkali membingungkan bagi orangtua yang baru memiliki bayi dalam mengelola tidurnya. Alih-alih tidur dengan baik, tumbuh-kembang bayi justru terhambat karena tidurnya yang kurang berkualitas.
Jangan sampai salah kaprah, Ma. Yuk bongkar fakta dan mitos seputar tidur bayi bersama Popmama.com, dilansir dari parents.com berikut ini:
1. Bayi boleh tidur dalam posisi miring atau tengkurap
Mitos: Bayi boleh tidur menyamping
Fakta: Sebaiknya bayi yang sehat tidur dengan posisi telentang, tidak telungkup atau pun menyamping, untuk mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian mendadak atau sudden death infant syndrome (SIDS).
Penjelasan: Tidur menyamping memungkinkan bayi yang masih kecil berguling dan tertelungkup sehingga jalan napasnya terhalang. Hal ini dapat membuat bayi tak bisa bernapas. Karena ia masih sangat kecil dan belum dapat berguling ke posisi semula sendiri, bila tak ada orang dewasa yang mengetahuinya, bayi bisa meninggal karenanya.
2. Membedong bayi dapat membuat tidurnya makin nyaman
Mitos: Membedong bayi dapat menenangkan bayi yang rewel dan membuat tidurnya jadi lebih nyenyak
Fakta: Jika dilakukan dengan benar, membedong bisa menjadi teknik yang efektif untuk menenangkan bayi
Penjelasan: Membedong adalah teknik yang sangat membantu untuk memberikan kenyamanan pada bayi yang rewel. Sebagian orang tua khawatir jika teknik ini membuat bayi gerah selama tidur. Tetapi, jika bayi berpakaian dengan benar, tidak jadi masalah kok, Ma. Posisi membedong bayi juga berperan penting agar bayi tidak merasa kesakitan dan rewel. Tanyakan ke dokter anak atau orangtua yang lebih berpengalaman tentang teknik membedong yang tepat.
3. Waktu tidur bayi bisa dikontrol
Mitos: Orangtua bisa mengontrol kapan dan seberapa lama durasi tidur bayi baru lahir
Fakta: Bayi baru lahir yang sehat menghabiskan sebagian besar harinya dengan tidur dan bangun saat merasa lapar, ingin buang air, sedih atau isyarat-isyarat normal lainnya.
Penjelasan: Bayi baru lahir umumnya membutuhkan waktu tidur total sekitar 16-17 jam dalam sehari. Pola tidur bayi baru lahir ini tidak beraturan dan Mama tidak bisa mengontrolnya. Bisa jadi ia tidur beberapa menit lalu terbangun, hingga beberapa jam tanpa terbangun sedikitpun. Adalah hal yang wajar bila jam dan durasi tidur bayi tidak beraturan.
Sekeras apapun Mama mencoba membiasakan jadwal tidur yang konsisten, bayi masihlah sangat dini untuk mengerti dan membiasakan diri. Yang diperlukan Mama dan Papa adalah merespon isyarat-isyarat yang ditunjukkan oleh bayi, apakah ia butuh tidur atau membutuhkan hal lain.
4. Bayi tidur harus di ranjang
Mitos: Tidur siang di car seat atau stroller tidak dapat dihitung sebagai waktu tidur yang berkualitas
Fakta: Jika si Kecil tidur nyenyak, sekalipun di car seat atau stroller, tetaplah dihitung sebagai tidur yang berkualitas
Penjelasan: Bayi dan balita cukup fleksibel dalam hal di mana tempat mereka tidur. Jika bayi tertidur nyenyak di tempat lain selain ranjangnya, Mama dan Papa tak perlu memindahkannya kok. Selama posisi tidurnya nyaman dan tidak membahayakan keselamatannya, biarkan saja bayi Mama tidur siang di car seat atau stroller-nya.
5. Sereal beras dan susu sebelum tidur bikin bayi semakin nyenyak
Mitos: Mencampurkan sereal beras ke dalam susu bayi sebelum tidur dapat membantu bayi agar tidur lebih nyenyak sepanjang malam
Fakta: Tidak ada bukti ilmiah bahwa metode ini berdampak pada kualitas tidur bayi
Penjelasan: Memberikan campuran sereal beras dengan susu terlalu dini justru dapat menimbulkan risiko kesehatan bayi. Bayi belum dapat mencerna sereal beras sebelum usia 4 bulan. Banyak orangtua yang mencoba untuk mempercepat kemampuan bayi mengonsumsi makanan padat dan mendorong tonggak perkembangan, tetapi tindakan ini sangat tidak dianjurkan karena dapat membahayakan sistem pencernaan bayi dan berakibat fatal hingga kematian.
Melihat begitu pentingnya fase tidur dalam perkembangan dan pertumbuhan bayi, sebaiknya Mama berkonsultasi pada dokter anak yang terpercaya bila memiliki pertanyaan seputar kualitas tidur si Kecil. Semoga informasi ini mencerahkan ya, Ma.
Baca juga:
- Yuk, Dicoba! Ini 5 Tips agar Bayi Mama Tidur Nyenyak Sepanjang Malam
- Sudah Tahu Belum? Begini Trik White Noise Bikin Bayi Nyenyak Tidur
- Mengapa Sebaiknya Bayi Tidak Tidur Memakai Selimut dan Boneka?