Sebelum Pakai Nebulizer, Mama Harus Tahu Hal Penting Ini
Tidak semua obat-obatan bisa dipakai menggunakan nebulizer lho, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masalah pernapasan adalah masalah kesehatan yang seringkali diderita oleh bayi. Mulai dari hidung tersumbat, pilek, asma hingga pneumonia, adalah masalah-masalah pernapasan yang dialami bayi, yang perlu mendapatkan perawatan medis khusus.
Namun, memberikan obat kepada bayi tidak dapat sembarangan. Alih-alih mengobati masalah pernapasan, metode yang tidak tepat justru dapat menjadi bumerang bagi kesehatan bayi. Salah satu metode pengobatan masalah pernapasan yang umum dilakukan pada bayi adalah menggunakan nebulizer.
Apa itu nebulizer? Kondisi kesehatan apa yang dapat diatasi dengan menggunakan nebulizer? Berikut Popmama.com merangkum serba-serbi nebulizer, dilansir dari healthline.com:
Apa itu Nebulizer?
Nebulizer merupakan perangkat khusus yang berfungsi menghangatkan atau mengubah larutan cair menjadi uap halus yang mudah dihirup.
Nebulizer bermanfaat untuk mengobati kondisi pernapasan tertentu, terutama pada bayi. Karena bayi masih belum dapat menelan obat dengan baik, maka pengobatan yang paling mudah dilakukan adalah membiarkan bayi menghirup uap yang mengandung obat selayaknya bernapas seperti biasanya.
Ketika bayi menghirup uap dari nebulizer, obat dapat masuk langsung ke paru-paru sehingga bekerja lebih efektif melegakan pernapasan.
Apa Saja Penyakit yang Dapat Diatasi Menggunakan Nebulizer?
Dokter akan menyarankan penggunaan nebulizer untuk penyakit kronis yang diderita bayi. Asma, misalnya. Penyakit-penyakit lain yang membutuhkan nebulizer, antara lain:
Croup
Salah satu virus penyebab flu yang membuat saluran napas bayi membengkak. Akibatnya, bayi mengalami batuk, pilek atau pun demam.
Cystic fibrosis
Penyakit genetik ini menyebabkan penumpukan lendir kental di saluran udara. Lendir akan menyumbat saluran udara sehingga bayi mengalami kesulitan bernapas.
Epiglotitis
Penyakit ini disebabkan bakteri Haemophilus influenzae tipe B yang menyebabkan pneumonia. Kondisi ini tergolong langka.
Pneumonia
Pneumonia adalah penyakit yang menyebabkan paru-paru meradang parah. Biasanya dibutuhkan perawatan intensif di rumah sakit. Gejalanya meliputi demam dan sesak napas.
Bagaimana Cara Penggunaan Nebulizer?
Penggunaan nebulizer tidak boleh sembarangan, Ma. Umumnya, nebulizer mengantarkan uap berisi obat dalam jangka waktu tertentu, sekitar 10-15 menit. Inhaler dilengkapi dengan masker sehingga dapat digunakan oleh bayi yang masih kecil dengan mudah.
Perangkat nebulizer kompresor memiliki motor bergaya piston yang menggunakan udara terkompresi untuk menghasilkan uap halus. Jenis kompresor ini biasanya mengeluarkan suara cukup keras. Nebulizer kompresor biasanya memiliki fitur pengaturan ukuran partikel yang dapat disesuaikan ukuran dan variasi lainnya.
Sementara itu, nebulizer ultrasonik menghasilkan getaran ultrasonik yang mengubah larutan obat atau air menjadi uap. Jenis ultrasonik ini lebih tenang dibandikan jenis kompresor. Namun, tidak semua obat dapat diberikan menggunakan nebulizer ultrasonik karena sifatnya yang memanaskan obat sehingga dapat berdampak pada kualitas obat tersebut.
Tipe-tipe Obat yang Diberikan Menggunakan Nebulizer
Tidak semua obat beserta bentuk sediaannya, dapat digunakan dengan nebulizer. Berikut ini beberapa jenis obat yang dapat digunakan dengan nebulizer:
- Antibiotik hirup,
- obat-obatan beta-agonis yang dapat dihirup, seperti albuterol atau levoalbuterol,
- kortikosteroid hirup, biasanya digunakan untuk mengatasi peradangan karena asma,
- dornase alfa (Pulmozyme), merupakan obat untuk cystic fibrosis.
Tips Menggunakan Nebulizer untuk Bayi
Bayi perlu penyesuaian dalam menggunakan nebulizer. Bisa jadi ia kaget dan rewel karena merasa asing. Berikut ini beberapa tips yang bisa membantu:
- Gunakan nebulizer saat bayi mengantuk sehingga ia bisa mentolerir proses perawatan lebih baik, misalnya sebelum tidur.
- Letakkan nebulizer di atas handuk atau karpet untuk meredam getaran dan suara bising yang mengganggu.
- Gunakan tubing yang lebih panjang agar bagian yang paling berisik jauh dari bayi.
- Pegang bayi dalam posisi duduk tegak agar bayi bernapas lebih dalam. Karena dengan posisi ini, obat yang dihirup ke paru-paru lebih banyak.
Sebaiknya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak sebelum memberikan obat menggunakan nebulizer. Pastikan semua obat yang diberikan menggunakan nebulizer adalah obat yang diresepkan dokter.
Selain itu, dalam penggunaannya selalu pastikan alat dalam kondisi bersih karena uap bersifat lembap dan merupakan kondisi yang disukai bakteri berkembangbiak. Selalu bersihkan nebulizer dengan benar dan keringkan setiap bagiannya setiap selesai digunakan.
Baca Juga:
- 5 Fakta Tentang Penyakit Asma Pada Bayi yang Perlu Mama Ketahui
- Seorang Anak Meninggal karena Obat Asma Diganti dengan Minyak Esensial
- 4 Tips Penting Saat Menggunakan Humidifier di Kamar Bayi