Ada Berbagai Bentuknya, Ketahui 4 Jenis Tahi Lalat Bawaan pada Bayi
Ketahui jenis tahi lalat yang berbahaya bagi kesehatan bayi
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagian orang percaya bahwa tahi lalat adalah salah satu tanda lahir yang memberikan keunikan tersendiri pada seseorang. Tahi lalat kebanyakan muncul sejak bayi dan bayi mama mungkin memiliki satu atau lebih tanda lahir ini.
Tahi lalat muncul karena pembuluh darah atau sel pigmen yang tidak terbentuk dengan benar. Faktanya, tahi lalat tidak hanya muncul ketika bayi lahir, melainkan dapat muncul kapan saja sepanjang hidup.
Ada beberapa jenis tahi lalat, dan bisa kecil atau besar, muncul di mana saja di tubuh, dan muncul dalam berbagai warna, termasuk cokelat, cokelat kehitaman, merah muda, biru, atau putih. Tahi lalat terbentuk di area yang memiliki lebih banyak sel pigmen daripada bagian kulit lainnya.
Berikut ini Popmama.com merangkum empat jenis tahi lalat pada bayi yang penting Mama ketahui, dilansir dari Healthline:
1. Tahi lalat bawaan
Tahi lalat jenis ini muncul di tubuh saat lahir atau segera setelah lahir. Tahi lalat bawaan dapat memiliki ukuran, bentuk, dan warna yang beragam, meskipun seringkali berwarna cokelat, cokelat, atau hitam. Rambut bisa tumbuh dari tahi lalat bawaan ini.
Kira-kira satu dari setiap 100 bayi memiliki tahi lalat bawaan (atau lebih dari satu) saat lahir.
2. Tahi lalat bawaan besar atau raksasa
Tahi lalat ini muncul saat lahir, tetapi ukurannya jauh lebih besar daripada tahi lalat biasa. Tahi lalat besar bisa berukuran 7 inci atau lebih besar dan bisa tumbuh lebih besar dari 15 inci. Tetapi tahi lalat ini biasanya bertumbuh bertahap hingga akhirnya sebesar itu.
Tahi lalat ini bisa tumbuh seiring pertumbuhan anak. Yang perlu diwaspadai, tahi lalat besar ini meningkatkan risiko melanoma dan kondisi kesehatan lainnya.
3. Tahi lalat biasa
Ini adalah jenis tahi lalat yang muncul setelah lahir dan menetap sepanjang hidup seseorang. Tahi lalat ini kebanyakan muncul di area yang lebih sering terkena sinar matahari. Pada mereka yang memiliki kulit lebih cerah mungkin memiliki antara 10 hingga 40 tahi lalat ini seumur hidup mereka.
4. Spitz nevus
Spitz nevus merupakan tahi lalat yang tumbuh dan membulat. Spitz nevus bisa memiliki banyak warna, termasuk merah muda, merah, cokelat muda, cokelat tua, atau bahkan campuran warna. Spitz nevus paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Kondisi ini relatif aman dan tidak perlu dikhawatirkan.
Kapankah Tahi Lalat Bayi Harus Diperiksakan ke Dokter?
Umumnya tahi lalat pada bayi adalah hal yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi, jika Mama menemui tahi lalat dengan tanda-tanda berikut ini, sebaiknya waspada:
- Tahi lalat dengan karakteristik tertentu pada skala "ABCDE" harus diperiksa oleh dokter bayi mama. Skala ini meliputi: tahi lalat yang asimetris, tahi lalat dengan batas ganjil, tahi lalat dengan warna bervariasi, tahi lalat dengan diameter lebih dari 6 milimeter, dan tahi lalat yang telah berevolusi dalam ukuran, bentuk, atau berubah warna
- Tahi lalat yang jumlahnya lebih dari 50 di tubuh bayi, mungkin berisiko lebih tinggi untuk melanoma
- Tahi lalat besar harus dipantau secara teratur oleh dokter karena berpotensi lebih tinggi untuk menjadi melanoma
Apabila Mama melihat tanda-tanda tahi lalat pada bayi yang tidak wajar di atas, segera konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Semoga informasi mengenai jenis tahi lalat pada bayi ini bermanfaat!
Baca juga:
- Ma, Inilah Alasan Pentingnya Memerhatikan Tahi Lalat pada Bayi
- Cek 5 Jenis Bercak di Kulit Bayi Baru Lahir, Ada yang Berbahaya, Lho!
- Mengenal Mongolian Spots, Bercak Biru pada Kulit Bayi