5 Masalah Tidur yang Sering Dialami Bayi di Bawah Usia 1 Tahun
Tidur penting bagi perkembangan bayi, karenanya masalah-masalah ini harus diatasi
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidur sangat penting bagi kesehatan. Terutama bagi bayi. Di awal masa-masa kehidupannya, bayi membutuhkan durasi dan kualitas tidur yang optimal karena ketika tidur hormon pertumbuhannya sedang bekerja aktif-aktifnya.
Namun, tidur bukanlah perkara yang mudah bagi bayi. Sebagian besar bayi mengalami masalah tidur yang seringkali membuat orangtua frustrasi. Ketika bayi merasakan ketidaknyamanan pada tubuhnya, maka kualitas tidurnya pun terganggu. Di sisi lain, bayi memang membutuhkan penyesuaian diri terhadap jam tidur karena ia masih beradaptasi terhadap lingkungan di sekitarnya.
Berikut ini Popmama.com merangkum berbagai masalah tidur yang dialami bayi di bawah usia satu tahun, dilansir dari What to Expect:
1. Menolak tidur telentang
Pada suatu masa mungkin Mama akan mendapati bayi rewel saat dibaringkan tidur di tempat tidurnya. Bayi sebenarnya merasa lebih nyaman ketika tidur dalam posisi tengkurap. Tetapi posisi tidur ini berbahaya karena dapat memicu sindrom kematian mendadak pada bayi. Jadi, para ahli merekomendasikan agar orangtua menidurkan bayi dalam posisi telentang.
Apabila hal ini seringkali terjadi, Mama dapat mencoba membedong bayi dan menyusuinya sebelum tidur. Pertahankan rutinitas ini secara konsisten hingga akhirnya bayi akan terbiasa tidur telentang.
Jika bayi mama masih saja menolaknya setelah mencoba sekian kali, ada baiknya bawa bayi ke dokter untuk diperiksa jika adanya masalah fisik terkait punggung atau bagian tubuh lainnya.
2. Jam tidur yang kacau
Sebagian bayi mengalami jam tidur yang kacau. Tidur sepanjang hari di siang hari, kemudian terjaga sepanjang malam. Hal ini tentu membuat orangtua kewalahan. Bayi harus dilatih untuk mengetahui kapan waktunya terjaga, kapan waktunya tidur.
Orangtua dapat membantu bayi membedakan siang dan malam, termasuk membatasi jam tidur siang, dan memperjelas perbadaan antara siang dan malam. Salah satu caranya adalah dengan menjaga kamar bayi tetap gelap saat ia tidur.
3. Tidur gelisah karena menyusu di malam hari
Kebanyakan bayi yang masih kecil, perlu mengisi perutnya setidaknya 1-2 kali di malam hari. Bangun setiap dua jam untuk minum susu di tengah malam memang dapat mengganggu kenyenyakan tidur bayi walaupun ia membutuhkannya.
Orangtua dapat berdiskusi dengan dokter tentang seberapa sering bayi harus minum susu dalam semalam. Jika mendapat lampu hijau untuk mengurangi pemberian susu di malam hari, pastikan bayi minum susu cukup di siang hari dengan memberinya susu setiap dua hingga tiga jam sekali. Kemudian, perlahan-lahan rentangkan waktu menyusui di malam hari.
4. Regresi tidur
Regresi tidur merupakan gangguan normal pada radar tidur yang dialami banyak bayi, antara usia 4, 6, 8, 10, hingga 12 bulan. Regresi tidur terjadi saat si Kecil mulai menyadari dunia di sekitarnya sehingga semua hal baru tampak menarik untuk dimainkan dan dilihat. Mereka mendapati semua hal itu menyenangkan sehingga sayang jika dilewatkan untuk tidur.
Regresi tidur membuat bayi mengembangkan pola tidur yang acak. Untuk mengatasinya, orangtua bisa tetap terus melakukan rutinitas tidur seperti biasanya. Mandi, menyusui, membacakan cerita, menyanyikan lagu pengantar tidur, dan lain-lain.
Pastikan juga bayi cukup tidur di siang hari untuk menggantikan tidur yang hilang di malam hari. Bayi yang terlalu lelah akan lebih sulit untuk tenang di malam hari. Perlu diingat juga, bahwa regresi tidur ini bersifat sementara. Setelah bayi menyesuaikan diri dengan kemampuan perkembangan barunya, pola tidur harus kembali seperti semula.
5. Sulit tidur meski kelelahan
Apabila bayi tidak cukup tidur di malam hari, ia bisa menjadi terlalu lelah. Tetapi ia pun sulit untuk tidur sehingga rewel. Pada bayi yang lebih kecil, empeng, mengayun, atau menyusu, bisa membantu mereka tertidur. Untuk bayi yang lebih besar, perhatikan tanda-tanda ngantuk ketika mereka masih terlihat segar, seperti menggosok matanya atau menguap.
Cobalah mencatat total jam tidur yang dibutuhkan bayi setiap harinya. Jika ia bangun lebih awal dari tidur siangnya di hari itu, pertimbangkan menidurkannya sedikit lebih awal untuk mengganti energi yang hilang. Jika dia mengalami malam yang sulit atau bangun lebih awal di pagi hari, tawarkan lebih banyak waktu tidur siang hari itu.
Itulah masalah tidur yang sering dialami bayi di bawah usia satu tahun. Begitu pentingnya waktu tidur untuk bayi, sehingga jika bayi tidak mendapatkan waktu tidur yang berkualitas dapat mengganggu tumbuh-kembangnya. Konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan saran terbaik terhadap masalah tidur yang dialami si Kecil.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
- Berbahayakah jika Bayi Tidur Terlalu Lama? Temukan Jawabannya di Sini!
- 6 Hal yang Harus Dilakukan bila Bayi Sering Tertidur saat Menyusu
- Mana yang Lebih Baik untuk Bayi, Tidur di Ruang Terang atau Gelap?