Perkembangan Bayi Usia 4 Bulan 2 Minggu: Wah, si Kecil Susah Kenyang!
Seperti apa perkembangan bayi usia 4 bulan 2 minggu? Wah, baru minum ASI sudah rewel kelaparan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini, bayi Mama semakin senang bermain dengan kaki dan tangannya selama beberapa menit. Kegiatan ini terasa mengasyikkan baginya, seperti mendapatkan mainan baru yang terus dieksplorasi. Tak heran jika Mama akan mendapatinya tenang dalam baby cribs-nya karena kegiatan ini. Jadikan ini kesempatan buat Mama untuk menghela napas sejenak untuk beristirahat.
Di usia ini, lambung si Kecil semakin membesar. Itu artinya, empat hingga lima kali minum susu formula sudah cukup. Kecuali bagi bayi yang eksklusif ASI, bisa sampai enam kali dalam sehari.
Berat badannya semakin bertambah, sekitar dua kali berat badannya saat lahir. Bagi bayi yang ASI, hal ini dipengaruhi faktor kandungan ASI Mama yang berubah. ASI Mama kini lebih banyak mengandung lemak dan mineral yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi bayi.
Tantangannya, di usia ini perhatian bayi mulai mudah terdistraksi. Oleh karenanya, kegiatan menyusui bisa jadi hal yang sedikit menyulitkan di tempat ramai karena perhatian si Kecil mudah terbagi dengan lalu-lalang orang lain atau pun suara yang berisik.
Kehidupan Orangtua: Melibatkan Pasangan
Jika Mama mengasuh sendiri si Kecil, barangkali sudah jadi hal spontan untuk langsung melihat keadaan si Kecil saat ia menangis. Namun, tak ada salahnya memberikan kesempatan pada pasangan untuk menenangkannya. Selain memberikan waktu untuk Mama beristirahat sejenak, hal ini akan menambah rasa percaya diri pasangan dan memberikan kesempatan bonding.
Jangan terlalu khawatir terhadap kemampuan pasangan mengatasi situasi, Ma. Berikan beberapa tips, misalnya saat bayi terus-menerus menangis itu artinya ia ingin didekap, digosok punggungnya atau dipijat lembut. Sisanya, biarkan pasangan belajar dan bereksperimen sendiri.
Wah, Sudah Bisa Kena Pinkeye atau Conjuctivitis
Pinkeye atau conjuctivitis merupakan peradangan pada mata yang disebabkan virus, bakteri atau alergi. Membran yang melapisi bagian putih mata bayi dan dalam kelopak mata (conjuctiva) sedang teriritasi. Akibatnya, mata bayi berair, kemerahan atau mengeluarkan semacam kerak berwarna putih, kuning atau hijau. Kondisi ini bisa dialami satu mata atau keduanya.
Jika bayi mama menunjukkan gejala-gejala di atas, segera hubungi dokter anak agar mendapatkan penanganan segera. Untuk kasus akibat bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik. Bisa berupa tetes mata atau salep. Untuk kasus akibat virus, dokter akan menyarankan membersihkan area yang terinfeksi dengan kain lap basah hangat selama seminggu. Jika kasusnya diakibatkan alergi, dokter akan mencari tahu sumber alerginya dan setelah diketahui, Mama perlu menjauhkan si Kecil dari sumber alergi tersebut.
Selain itu, pastikan mencuci tangan dengan bersih sebelum dan sesudah mengecek mata bayi supaya infeksi tidak menyebar. Infeksi ini dapat menular juga ke orangtua lho, Ma. Untuk sementara, jangan bawa bayi ke tempat-tempat umum atau daycare. Cuci bersih semua kain lap, sprei, sarung bantal dan guling, serta benda-benda di sekitar bayi yang kemungkinan terkontaminasi.
Baca Juga:
- Ma, Cek Disini 5 Hal yang Menyebabkan Mata Bayi Berair
- Mata Merah pada Anak, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Wajib Tahu: 6 Ciri Mata Juling pada Bayi