Tahapan Belajar Membaca Anak, Usia Bayi hingga Balita
Tak perlu menunggu hingga bayi memahami, Mama bisa membiasakannya sejak dini
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hampir seluruh ahli di dunia sepakat bahwa menanamkan kebiasaan membaca sejak dini itu perlu dilakukan. Membaca bagi bayi dan anak-anak sangat baik untuk mengasah kecerdasannya. Namun, tentu saja bayi tidak serta-merta bisa membaca ya, Ma.
Kegiatan ini perlu diajarkan secara bertahap agar nantinya ketika menginjak usia kanak-kanak, ia sudah terbiasa dan bisa melakukannya secara mandiri.
Membayangkan mengajarkan bayi dan balita membaca mungkin tampak sulit. Tetapi, hal ini bisa dilakukan setiap saat dengan mudah, asalkan rutin dilakukan.
Berikut ini Popmama.com punya tips panduan tahapan belajar membaca anak sesuai usia, dilansir dari Parents.
Manfaat Membaca sejak Dini
Membaca adalah kebiasaan yang harus didorong pada bayi sejak dini. Bahkan sebelum ia menginjak usia satu tahun.
Kesukaan membaca ini bukan hanya baik untuk mengasah kemampuan linguistik yang nantinya juga akan meningkatkan kecerdasan bayi dalam memproses informasi. Melainkan juga lewat kegiatan membaca bersama orangtua akan meningkatkan bonding. Bayi mendapatkan perhatian dan merasa disayangi, lebih dari sekadar menonton TV atau bermain game.
Dalam sebuah penelitian di Brown University School of Medicine di Providence, Rhode Island, anak usia 18 hingga 25 bulan yang orangtuanya terbiasa membacakan bacaan secara teratur selama setahun, terbukti dapat berbicaraa dan memahami lebih banyak kata daripada yang tidak melakukannya.
Meski masih sulit membuktikan apakah keunggulan itu bertahan lama, banyak orangtua yakin bahwa paparan awal terhadap bacaan akan memberi dampak jangka panjang, baik meningkatkan kemampuan bahasa anak-anak maupun membuat mereka lebih bersemangat untuk belajar membaca.
Berikut adalah panduan belajar membaca sesuai tahapan usia bayi untuk membuat si Kecil terpikat pada buku:
1. Bayi baru lahir hingga usia 6 bulan
Karena penglihatan bayi masih berkembang, pilih buku dengan sedikit atau tanpa teks dan gambar besar dengan kontras warna yang tinggi. Mama juga bisa mempertimbangkan buku-buku dengan fitur interaktif, seperti boneka, cermin, atau lubang intip.
Semakin banyak cara mama dan si Kecil berdua menikmati sebuah buku, semakin baik. Jika Mama mau, Mama juga bisa membacakan untuk bayi dari buku atau majalah dewasa juga.
Memahami kata-kata bukanlah inti pembelajaran untuk anak semuda ini, melainkan mengajarkan si Kecil tentang nada suara dan bonding dengan Mama.
Inilah tahapan belajar membaca anak yang perlu diketahui sejak dini!
2. Usia 7-12 bulan
Di pertengahan tahun pertama mereka, bayi mungkin sudah mulai memahami beberapa kata yang dibacakan untuk mereka. Kata-kata yang paling bermakna adalah nama dan hal-hal dari kehidupan sehari-hari mereka, seperti "anjing", "mama", "papa", "susu", atau "popok".
Buku dengan hanya satu objek atau orang per usia adalah pilihan yang baik. Mendengar Mama menyebutkan sesuatu yang dia kenali dapat memperkuat kosa kata bayi mama. Ini membantunya menyadari bahwa ilustrasi yang terdapat di buku ternyata mewakili hal-hal nyata.
Tunjuklah gambar-gambar yang menarik minat bayi. Peragakan apa yang Mama baca dengan wajah, tangan, dan suara. Biarkan bayi mengoceh kembali kepada Mama. Percakapan ini membantunya belajar bergiliran dan mengajarinya tentang berfokus pada hal yang sama dengan orang lain.
3. Usia 13-18 Bulan
Sekarang Mama dapat mulai memperkenalkan buku dengan satu atau dua kalimat per halaman.
Semakin menarik dan menghibur cara mama saat bercerita, semakin baik. Misalnya, saat Mama membacakan tentang binatang, buatlah suara binatang. Bayi mama akan menganggapnya lucu. Cepat atau lambat, si Kecil akan mengimitasi suara yang Mama contohkan kembali kepada Mama.
Ajak ia terlibat dengan mengajukan pertanyaan seperti "Apa yang dikatakan si Anjing?" atau "Apakah kamu melihat kucing itu?" Minta bayi Mama menunjukkan contoh kehidupan nyata dari apa yang digambarkan, ("Di mana hidungmu?").
Di usia ini, Mama dapat menampilkan lebih banyak gambar hal-hal yang tidak ditemui bayi setiap hari.
Selain itu, pada usia 15 sampai 18 bulan, bayi mama mungkin dapat menjawab pertanyaan dengan kata-kata, jadi beri dia kesempatan dengan bertanya balik, "Apa itu?" Jika dia menjawab, Mama dapat meningkatkan kosakatanya dengan mengembangkan pemikirannya: "Ya, mobil. Itu mobil hijau yang besar."
4. Usia 19-24 Bulan
Jika sejak dini sudah diperkenalkan terhadap bacaan, di usia ini Mama sudah lebih mudah mengarahkan si Kecil terhadap kegiatan lanjutan. Banyak balita merasa rutinitas membaca adalah rutinitas yang menenangkan dan menyenangkan.
Hal yang sama berlaku untuk buku-buku yang sudah dikenalnya. Inilah yang menjelaskan mengapa mulai sekitar 18 bulan, balita mungkin meminta buku yang sama berulang kali dan mengapa mereka tidak mengizinkan Mama mengubah gaya membaca mama. Bahkan jika itu hanya dengan menambahkan satu suara "meong" atau "broom".
Namun, pengulangan yang mantap ini memiliki manfaat pembelajaran juga lho, Ma. Para ahli berpendapat bahwa pengulangan ini membantu anak-anak memahami dan kemudian mengingat kata-kata baru.
Demikian panduan tahapan belajar membaca anak berdasarkan usianya. Ini adalah kegiatan yang bisa membuat anak kecanduan, dalam hal yang baik tentunya.
Jadi, bersiaplah menyisihkan sebagian tabungan untuk membelikan buku-buku anak yang beragam dan biarkan si Kecil memilih sendiri buku yang ingin dibacanya. Semoga informasi ini menginspirasi, Ma.
Baca juga:
- 5 Rekomendasi Podcast Mendongeng yang Cocok untuk Anak-Anak
- Sebelum Tidur, Yuk Bacakan 5 Dongeng Anak Islami untuk Si Kecil
- Bisa Dilakukan sejak Dini, Simak 4 Manfaat Mengenalkan Buku pada Bayi