Seperti Apa Tekstur Makanan Bayi 6 Bulan?
Tekstur MPASI penting diperhatikan demi tumbuh kembang bayi
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hingga usia enam bulan, bayi mendapatkan asupan nutrisi dan energinya dari minum ASI. Memasuki usia enam bulan, bayi mama menapaki tonggak perkembangan baru, yaitu mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI alias MPASI. Seiring dengan tumbuh-kembangnya, ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Bagi Mama yang baru pertama kali mempersiapkan MPASI untuk si Kecil, mungkin merasa bingung dalam menyiapkannya. Terutama dalam hal memperkirakan tekstur yang tepat sesuai usia bayi.
Tak perlu bingung, Ma. Berikut Popmama.com merangkum panduan tekstur makanan bayi 6 bulan, dilansir dari IDAI:
Perkembangan Kemampuan Makan Bayi Usia 6 Bulan
Sebelum menginjak usia enam bulan, sebetulnya bayi sudah menunjukkan tanda-tanda keinginan untuk makan. Tanda-tandanya antara lain menunjukkan respon membuka mulut ketika sendok didekatkan.
Ia pun sudah bisa meraih sendok dan memindahkannya ke mulut. Tetapi sebelum usia enam bulan, sebaiknya bayi tidak diberi makanan padat, selain minum ASI karena organ pencernaanya masih belum benar-benar matang.
Menginjak usia enam bulan, bayi mulai bisa memindahkan makanan dari satu sisi mulut ke sisi lainnya. Perkembangan ini diirigi dengan gigi depannya yang mulai tumbuh. Ia pun perlahan bisa menelan makanan dengan tekstur yang lebih kental.
Seperti Apa Tekstur MPASI Bayi 6 Bulan yang Tepat?
Menyajikan MPASI tidak bisa sembarangan, asal makanan sehat saja lho, Ma. Selain kandungan nutrisi yang menjadi pertimbangan, kesiapan bayi dalam mencerna makanan juga harus diperhatikan.
Di usia enam bulan, bayi sebaiknya makan MPASI dalam bentuk tekstur yang lumat (mashed) atau saring (puree). Tekstur mashed adalah makanan dilumatkan hingga benar-benar halus, sementara tekstur saring adalah makanan dihaluskan hingga menjadi bubur kental.
Mengapa Tekstur MPASI sangat Penting dalam Perkembangan Bayi?
Tekstur MPASI harus diberikan sesuai dengan perkembangan dan usia bayi. Jangan sampai terlalu cepat atau pun lambat dalam memberikan tekstur yang tepat. Jika bayi terlambat naik tekstur, maka akan sulit bagi bayi untuk mempelajari tekstur yang lebih kasar.
Terlambat naik tekstur juga dapat memengaruhi sistem cerna bayi karena tidak terlatih terhadap makanan yang lebih kasar. Tekstur makanan yang lebih kasar akan melatih bayi belajar mengunyah, menelan, dan memindahkan makanan dari pipi kiri ke kanan.
Frekuensi Makan Bayi Usia 6 Bulan
Bagi Mama yang baru pertama kali memberikan MPASI pertama untuk bayi, mungkin merasa bingung. Sebenarnya berapa kali sih frekuensi makan bayi usia enam bulan?
Menurut IDAI, bayi usia enam bulan sebaiknya makan sebanyak 2-3 kali makan besar, dengan 1-2 kali makan selingan. Jumlah frekuensi makan ini cukup untuk mengenyangkan bayi seharian, didukung dengan asupan ASI.
Seberapa Banyak MPASI per Porsi untuk Bayi Usia 6 Bulan?
Pencernaan bayi masih terus berkembang. Di awal MPASI, bayi hanya perlu makan sebanyak tiga sendok makan hingga setengah mangkuk ukuran 250 ml. Tidak perlu terlalu banyak karena usia enam bulan bayi masih berkenalan dengan MPASI dan bayi masih mendapat asupan nutrisi lainnya dari minum ASI.
Porsi ini dapat memenuhi kebutuhan energi bayi usia enam hingga delapan bulan sekitar 200 kcal per hari.
Selain memerhatikan kebutuhan nutrisi harian, porsi, dan tekstur, yang tak kalah penting adalah memberikan MPASI secara konsisten. Jangan memaksa bayi menghabiskan makanannya. Berikan MPASI sesuai dengan sinyal lapar atau kenyang dari bayi.
Semoga informasi mengenai tekstur makanan bayi 6 bulan ini bermanfaat, ya, Ma!
Baca juga:
- Bolehkah Bayi Makan Paprika untuk MPASI?
- Telur Puyuh atau Telur Bebek, Mana yang Lebih Baik untuk Bayi?
- Berapa Kali Bayi Sebaiknya Diberi MPASI dalam Sehari?