Timbunan Lemak di Kaki Bayi, Apakah Tanda Risiko Obesitas?
Menggemaskan sih, tapi apakah timbunan lemak di kaki bayi ini berbahaya?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melihat bayi yang gemuk, pasti siapapun gemas dan menyukainya. Memang, bayi identik dengan tubuh yang gembul karena otot-ototnya masih belum terbentuk. Selain itu, cadangan lemak pada tubuh bayi memang diperlukan hingga ia berusia dua tahun.
Cadangan lemak bayi biasanya terdapat pada lengan dan pahanya. Meskipun hal ini membuat bayi tampak menggemaskan, tetapi orangtua perlu mengetahui, seberapa amankah bayi punya timbunan lemak di paha dan kakinya? Berikut Popmama.com merangkumnya, dilansir dari livestrong.com:
Dari Mana Timbunan Lemak Kaki Bayi Berasal?
Dalam satu hingga dua tahun pertama kehidupannya, sebagian besar nutrisi bayi berasal dari susu yang mengandung lemak tinggi. Lemak yang tersimpan dalam tubuh bayi berfungsi untuk melindungi dari penyakit mendadak. Bayi dengan cadangan lemak kurang cenderung sulit bertumbuh dan rentan mengalami sindrom kematian bayi mendadak.
Kaki bayi gemuk bukan menandakan obesitas. Namun, lemak pada kaki sbayi menunjukkan apakah berat badan bayi didistribusikan secara merata dan sehat, menurut William Sears, dokter spesialis anak sekaligus penulis buku The Portable Pediatrician.
Perawatan Bayi dengan Kaki Gemuk
Sebagian orangtua mengalami kesulitan saat harus memandikan, mengenakan pakaian dan merawat kulit bayi dengan kaki gemuk. Keringat berlebih di antara lipatan lemak dapat menyebabkan iritasi kulit, seperti biang keringat dan infeksi jamur.
Setelah mandi dan mengganti popok, pastikan mengeringkan kulit bayi di antara lipatan lemaknya. Hindari mengenakan popok atau pun pakaian yang pas di badan apalagi ketat. Selain tak nyaman bagi bayi, popok dan pakaian yang ketat akan memperbesar risiko iritasi kulit akibat gesekan.
Mengatur Nutrisi yang Tepat
Meski tampak gemuk, bayi tidak boleh menjalani diet, kecuali dalam kasus ekstrim. Nutrisi yang tepat pada masa bayi dapat membantu bayi Mama tetap sehat hingga dewasa.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar bayi minum ASI secara eksklusif sampai usia enam bulan. Menyusui ASI mengurangi risiko bayi mengalami obesitas seumur hidup.
Jika bayi Mama minum susu formula, ikuti petunjuk takaran penyajiannya sehingga tidak berlebihan. Saat anak mulai makan makanan padat, masukkan buah-buahan, sayur, ikan-ikanan dan kacang-kacangan serta daging tanpa lemak ke dalam menu sehari-hari. Hindari memberikan jus dan soda manis yang meningkatkan risiko obesitas.
Perlukah Membawa Bayi ke Dokter Karena Kondisi Ini?
Timbunan lemak di kaki bayi adalah hal yang wajar. Tetapi jika lemak pada kaki bayi Mama tersebar tidak merata, bisa jadi ada masalah dengan pinggulnya. Bayi dengan pinggul terkilir atau cacat akan memiliki timbunan lemak pada satu bagian kaki saja.
Massa lemak padat juga dapat mengindikasikan kista. Jadi jika Mama merasakan adanya gumpalan lemak di bawah kulit bayi, konsultasikan dengan dokter anak agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga:
- Fakta Sains! Bayi yang Lahir Lewat Caesar Cenderung Obesitas
- 7 Bahaya yang Perlu Mama Tahu Saat Gunakan Gendongan Bayi Hadap Depan
- 6 Menu MPASI Kaya Zat Besi untuk Si Kecil