Apakah Bayi yang Lahir Prematur Harus Dirawat di NICU? Ini Kata Dokter
Bayi prematur seringkali mengalami masalah kesehatan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi prematur merupakan bayi yang lahir sebelum usia kandungan mencapai 37 minggu. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, satu dari sepuluh bayi terlahir prematur setiap tahunnya.
Akibat lahir sangat dini, bayi prematur seringkali mengalami komplikasi dan memiliki masalah medis yang rumit.
Bayi prematur seringkali mengalami masalah pernapasan, masalah jantung, tidak dapat mengontrol suhu tubuh, dan masalah kesehatan lainnya.
Oleh karena hal tersebut, bayi prematur umumnya akan dirawat di ruang perawatan neonatal intensive care unit (NICU).
Hal yang menjadi pertanyaan adalah, apakah bayi yang lahir prematur harus dirawat di NICU ataukah ada bayi prematur yang tidak perlu dirawat di NICU? Berikut Popmama.comtelah merangkum jawabannya dari beragam sumber. Yuk, disimak, Ma!
Apa yang Menyebabkan Bayi Lahir Prematur?
Pada sebagian besar kasus, penyebab bayi lahir prematur tidak dapat diketahui secara jelas. Meski begitu, disebutkan bahwa ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, di antaranya:
- ibu hamil berusia kurang dari 18 tahun,
- pernah melahirkan secara prematur,
- memiliki riwayat penyakit hipertensi atau diabetes,
- memiliki masalah pada rahim atau leher rahim,
- hamil anak kembar,
- mengalami plasenta previa atau solusio plasenta,
- berat badan ibu hamil rendah, dan
- merokok atau minum alkohol saat hamil.
Masalah Kesehatan yang Dapat Terjadi pada Bayi Prematur
Umumnya, semakin dini bayi lahir, maka risiko terjadi komplikasi kesehatan pun menjadi lebih tinggi.
Dikutip dari Mayo Clinic, berikut beberapa masalah kesehatan yang dapat terjadi pada bayi prematur:
- Masalah pernapasan, bayi prematur memiliki kemungkinan mengalami kesulitan bernapas karena paru-paru-nya belum berkembang sempurna dan sistem pernapasan yang belum matang.
- Masalah jantung, masalah jantung yang paling umum dialami bayi prematur adalah patent ductus arteriosus (PDA). Penyakit ini merupakan kondisi saat pembuluh darah yang menghubungkan aorta dan arteri paru tidak tertutup.
- Masalah darah, bayi prematur berisiko mengalami masalah darah seperti anemia dan penyakit kuning.
- Masalah pencernaan, sistem pencernaan bayi prematur belum matang secara sempurna, sehingga dapat mengakibatkan komplikasi.
- Masalah kontrol suhu, bayi prematur tidak memiliki lemak tubuh yang cukup, sehingga suhu tubuh bayi dapat turun terlalu rendah dan menyebabkan hipotermia.
- Masalah otak:, semakin dini bayi lahir, maka semakin besar pula risiko bayi mengalami pendarahan di otak atau yang dikenal dengan pendarahan intraventrikular
- Masalah kekebalan tubuh dan metabolisme, bayi prematur sering mengalami masalah dengan sistem kekebalan tubuh dan metabolisme-nya.
Apakah Semua Bayi Prematur Harus Dirawat di NICU?
Dikutip dari Romper, menurut seorang dokter anak di Amerika Serikat, dr. Leann Poston, sebagian besar bayi yang terlahir prematur harus dirawat di NICU. Ia juga menjelaskan bahwa jenis perawatan dan seberapa lama bayi akan dirawat di NICU akan tergantung pada usia dan kebutuhan bayi.
“Bayi yang berusia 35 hingga 36 minggu biasanya dirawat di NICU sampai jelas bahwa pernapasan, pencernaan, dan pengaturan suhu mereka baik,” ujar dr. Leann Poston.
Tak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa biasanya ada persyaratan berat badan minimal agar bayi prematur bisa pulang dari ruang NICU.
Jenis Perawatan Bayi Prematur di NICU
Perawatan yang akan didapatkan di NICU akan berbeda pada tiap bayinya. Jenis perawatan di NICU disesuaikan dengan kebutuhan dan masalah yang terjadi.
Berikut jenis perawatan bayi di NICU:
- Tingkat 1
Perawatan tingkat satu merupakan perawatan dasar bayi prematur. Di tingkat ini, bayi tidak perlu diinfus, dan biasanya digunakan untuk bayi yang sudah sehat dan bersiap untuk dipindahkan ke ruangan lain atau akan pulang.
- Tingkat 2
Jenis perawatan tingkat dua ditujukan untuk bayi prematur yang membutuhkan perawatan khusus dan dan pemantauan yang lebih intensif.
Perawatan bayi prematur di tingkat dua umumnya menyediakan perawatan untuk kasus komplikasi serius yang membutuhkan infus, inkubator, oksigen, dan monitor jantung serta paru.
- Tingkat 3
Tingkat tiga merupakan jenis perawatan di NICU yang memiliki kapasitas untuk perawatan subspesialisasi atau perawatan khusus jantung atau paru yang umumnya ditujukan untuk bayi yang lahir sebelum minggu ke-32 kehamilan.
Jadi kesimpulannya, bayi yang lahir prematur harus dirawat di NICU, dan jenis perawatan yang didapat akan disesuaikan sesuai kebutuhan si Kecil.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat, ya. Ma!
Baca juga:
- Agar Perawatan Maksimal, Kenali 5 Screening Khusus untuk Bayi Prematur
- Sering Terjadi! Inilah 7 Masalah Kesehatan Bayi Prematur
- Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Merawat Bayi Prematur