Lakukan Ini untuk Mencegah Overstimulasi pada Bayi Sedini Mungkin
Overstimulasi dapat menyebabkan bayi rewel hingga tantrum
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika mengalami overstimulasi, rangsangan sekecil apapun dapat dengan mudah membuat mereka terganggu, bereaksi berlebihan, hingga tantrum. Jika tidak dicegah dan ditangani sejak awal, kondisi ini dapat memburuk dan sulit dikendalikan.
Bayi masih belum mampu untuk mengelola emosi dan memproses banyaknya stimulasi sekaligus dengan mudah. Mereka juga belum dapat melakukan pencegahan atau mengomunikasikan dengan jelas apa yang dapat memicu overstimulasi pada diri mereka. Di sini peran mama sangat dibutuhkan.
Kali ini Popmama.com akan membantu memberi tips ampuh cara mencegah overstimulasi pada bayi. Yuk, simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!
1. Tetapkan rutinitas
Perlu diketahui bahwa sejatinya bayi senang dengan rutinitas. Tidak tentunya jadwal kegiatan sehari-hari sangat mudah membuatnya kesal. Untuk itu, Mama sebaiknya membuat jadwal teratur untuk kegiatan si Kecil sehari-hari mulai dari waktu bangun tidur, menyusu, makan, tidur siang, bermain, hingga tidur di malam hari.
Pastikan Mama menjaga kegiatan harian si Kecil tidak terlalu padat dan melelahkan serta diselingi dengan banyak waktu istirahat. Ini akan memberi bayi waktu dan ruang untuk memproses stimulasi secara perlahan dan lebih baik.
2. Batasi konsumsi gadget
Stimulasi dari tayangan televisi atau smartphone seringkali terlalu banyak dan cepat untuk dapat diproses dengan baik oleh bayi. Mama disarankan untuk menghindarkan paparan gadget pada bayi di bawah usia dua tahun. Namun jika tetap harus terpapar, pastikan Mama membatasi waktu penggunaannya.
Bayi di bawah usia dua tahun sebaiknya hanya mengonsumsi tayangan gadget di bawah satu jam, itu pun dengan tayangan yang ramah bagi bayi, dalam pengawasan penuh Mama, dan ditonton di lingkungan yang tenang atau sunyi.
3. Siapkan kegiatan menenangkan
Dalam rutinitas si Kecil, Mama perlu banyak menyelipkan waktu untuknya beristirahat. Dalam konteks ini, istirahat tidak selalu berarti tidur, melainkan bisa juga diisi dengan kegiatan yang memberi efek menenangkan bagi bayi.
Di antara berbagai pilihan, Mama bisa mendongeng untuk bayi, mengajaknya berbaring sambil mengusap-usap dan bernyanyi untuknya, bermain dengan boneka non elektronik, dan memijatnya dengan minyak telon khusus bayi. Usahakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sejenis dalam kondisi lingkungan yang tenang.
4. Pahami dan hargai karakter si Kecil
Seringkali Mama baru mengetahui pemicu overstimulasi bayi ketika ia bereaksi negatif terhadap stimulus tertentu. Misalnya, sebagian bayi sangat mudah terganggu dengan keramaian, sebagian lainnya memiliki tingkat toleransi yang lebih tinggi.
Mama tidak disarankan untuk memaksakan bayi terpapar dengan stimulus yang mengganggunya terus-menerus agar ia terbiasa. Sebaliknya, Mama disarankan untuk memahami, menghargai, dan melakukan pendekatan perlahan untuk membangun toleransi si Kecil terhadap stimulus asing dengan memberinya banyak ruang untuk istirahat dan mengekspresikan perasaannya.
5. Jangan ragu untuk meminta bantuan ahli
Beberapa bayi memiliki sensitivitas yang lebih daripada yang lainnya. Normal bagi bayi dengan kondisi ini untuk lebih mudah mengalami overstimulasi dan lebih sulit untuk memprosesnya sehingga menjadi lebih rentan untuk tantrum.
Jika si Kecil menunjukan tingkat toleransi terhadap stimulus baru yang sangat rendah dan mudah sekali mengalami overstimulasi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter ahli dalam upaya mencegah dan menangani si Kecil sesuai dengan kondisinya ya, Ma.
Nah, itu dia lima cara mencegah overstimulasi pada bayi. Semoga informasi ini membantu ya, Ma. Selamat mencoba!
Baca juga:
- 6 Hal yang Memicu Overstimulasi pada Bayi, Hindari Ya Ma!
- 7 Kegiatan Penunjang Perkembangan si Kecil agar Tumbuh Kembang Optimal
- Tips Menjaga Keamanan Bayi saat Mulai Tumbuh Gigi