12 Hal yang Tidak Boleh Mama Lakukan pada Bayi
Jangan lakukan hal berikut ini jika usia bayi masih di bawah satu tahun, ya, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah bayi lahir, Mama mungkin akan banyak mendengar dari orang lain, khususnya mereka yang sudah berpengalaman, tentang hal yang tidak boleh Mama lakukan pada bayi saat usianya belum genap satu tahun.
Beberapa dari ucapan mereka mungkin saja benar adanya, tetapi bisa juga merupakan mitos belaka. Karenanya, Mama harus memperbanyak informasi terkait perawatan kesehatan bayi dari sumber-sumber terpercaya, bisa dari dokter, tenaga medis lainnya, atau penelitian.
Nah, agar Mama tidak termakan mitos atau anjuran orang lain yang justru membahayakan bayi, ada baiknya Mama menyimak penjelasan Popmama.com yang satu ini, tentang hal yang tidak boleh Mama lakukan pada bayi sebelum usianya satu tahun.
Ada apa saja, ya, Ma?
1. Menambahkan gula ke makanan bayi
Bayi yang usianya masih di bawah satu tahun tidak memerlukan asupan gula tambahan pada makanannya, Ma. Asupan gula pada bayi sudah tercukupi dari karbohidrat ataupun buah yang dikonsumsi.
Penambahan gula pada makanan bayi justru bisa membahayakan lho, Ma, karena bisa menyebabkan obesitas, diabetes, atau kerusakan pada gigi. Wah, jangan sampai bayi mama mengalami hal tersebut di masa mendatang, ya.
2. Menambahkan gaam terlalu banyak ke makanan bayi
Jika bayi mama direkomendasikan untuk makan sebelum usia 6 bulan, maka Mama tidak boleh menambahkan garam ke dalam makanan bayi. Namun, setelah usianya 6 bulan, bayi boleh makan dengan sedikit tambahan garam.
Nah, banyaknya garam yang boleh dimasukkan ke makanan bayi usia 6-12 bulan adalah 1 gram per hari, yang diperkirakan mengandung 0.4 gram sodium. Jadi, bayi tidak boleh mendapatkan asupan garam lebih dari 1 gram per hari, ya, Ma.
Asupan sodium untuk kebutuhan harian bisa bayi dapatkan melalui ASI. Konsumsi garam yang terlalu banyak pun bisa membahayakan bayi mama, lho, mulai dari risiko mengidap batu ginjal, tekanan darah tinggi, hingga dehidrasi.
3. Memberikan madu kepada bayi
Madu memang menyehatkan untuk orang dewasa ya, Ma, tetapi tidak untuk bayi di bawah satu tahun. Sebab, bayi yang usianya belum genap satu tahun belum memiliki metabolisme pencernaan yang sempurna.
Karena metabolismenya belum sempurna, bayi tidak bisa mentoleransi madu yang membawa bakteri Clostridium botulinum, serta bisa menyebabkan bayi mengidap infant botulism yang bisa berakibat fatal.
4. Memberikan susu sapi murni pada bayi
American Academy of Pediatrics (AAP) tidak merekomendasikan pemberian susu sapi pada bayi, Ma. Sebab, susu sapi tidak mengandung vitamin E, zat besi, dan asam folat esensial sesuai kebutuhan bayi.
Selain itu, tubuh bayi juga belum bisa menerima kadar protein, sodium, dan potasium terlalu tinggi yang terdapat dalam susu sapi. Karenanya, jangan berikan susu sapi pada bayi yang usianya belum genap setahun, ya, Ma.
5. Menyusui saat bayi ditidurkan di kasur
Menyusui dengan posisi bayi ditidurkan di kasur memang sangat umum ya, Ma. Namun, Mama tetap harus memastikan posisi kepala bayi lebih tinggi dari pada tubuhnya, untuk menghindari kembung.
Selain itu, menyusui bayi dengan posisi kepala yang sejajar dengan perut bisa membuat bayi tersedak, susu keluar lewat hidung, atau bahkan komplikasi.
Jadi, jika ingin menyusui sambil bayi ditidurkan, Mama harus memperhatikan posisi dan memastikan kondisi bayi dalam keadaan siap, ya, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
6. Memberikan jus buah pada bayi
American Academy of Pediatrics (AAP) tidak merekomendasikan untuk memberikan jus buah pada bayi sebelum usia satu tahun. Hal ini karena jus tidak mengandung lemak, protein, mineral, dan kalsium, yang sebenarnya jauh lebih dibutuhkan oleh bayi.
Jus juga bisa membuat bayi cepat kenyang, sehingga tidak tertarik untuk makan atau minum susu. Jika memang ingin menambahkan asupan vitamin tambahan, Mama bisa memberikan buah secara langsung pada bayi, tanpa harus dibuat menjadi jus.
7. Memberikan makanan olahan pada bayi
Makanan olahan tidak direkomendasikan untuk bayi di bawah satu tahun ya, Ma. Makanan olahan hanya boleh dikonsumsi untuk anak-anak hingga orang dewasa saja.
Sebab, makanan olahan tidak mengandung nutrisi esensial yang dibutuhkan oleh bayi, serta cenderung memiliki kadar lemak, gula, dan garam yang tinggi. Jadi, dari pada memberikan makanan olahan, Mama bisa membuatkan menu rumahan sederhana untuk si Kecil.
8. Memberikan asupan kafein pada bayi
Beberapa orang percaya bahwa memberikan teh atau kopi bisa mengatasi diare atau konstipasi pada bayi. Namun ternyata, pemberian asupan kafein tidak direkomendasikan untuk bayi di bawah satu tahun, Ma.
Asupan kafein yang diterima bisa membuat jantung bayi berdebar lebih cepat dan juga dehidrasi. Bahkan, pemberian kafein dalam jumlah yang sedikit pun bisa menyebabkan sakit kepala pada bayi.
9. Memberikan susu kedelai olahan sendiri pada bayi
Jika bayi mama alergi susu sapi, bukan berarti Mama bisa sembarangan memberikan susu kedelai, ya. Dokter akan merekomendasikan susu formula yang berasal dari kedelai, tapi bukan susu kedelai rumahan.
Susu kedelai yang diolah sendiri, tidak memiliki asupan vitamin, mineral, dan asam lemak yang dibutuhkan bayi. Jadi, aspan nutrisi harian bayi tidak akan cukup dengan susu kedelai yang diolah sendiri.
Selain itu, jangan memberikan susu formula kedelai jika tidak direkomendasikan oleh dokter anak, ya, Ma. Sebab, susu formula yang terbuat dari susu sapi lebih baik jika dibandingkan dengan kedelai.
10. Memberikan makanan yang membuat bayi tersedak
Tahukah Mama bahwa CDC mencatat ada ratusan kematian bayi yang disebabkan karena tersedak makanan? Karenanya, Mama harus berhati-hati saat menyajikan makanan pada bayi, khususnya yang belum berusia 3 tahun.
Berikut ini adalah beberapa daftar makanan yang bisa membuat bayi tersedak. Perkenalkan makanan ini secara perlahan dan sebisa mungkin dalam potongan yang kecil, ya. Jika masih ragu, ada baiknya Mama tidak usah mengenalkan makanan ini terlebih dahulu:
- Berondong jagung atau popcorn
- Permen
- Wortel
- Sosis
- Permen karet
- Kacang-kacangan
- Tomat cherry
- Ayam bertulang
- Potongan buah yang besar
- Buah dengan banyak biji, seperti pomegranate
11. Memanaskan susu bayi di microwave
Selain membuat botol susu menjadi sangat panas, memanaskan susu bayi, baik ASI maupun susu formula, menggunakan microwave bisa merusak nutrisi yang ada di dalamnya.
Bukan hanya susu, memanaskan daging di microwave juga bisa membuat sturktur molekulnya berubah. Karena itu, lebih baik merendam botol susu di air hangat sedikit lebih lama agar nutrisinya tetap terjaga.
12. Membiarkan bayi terpapar asap rokok
Asap rokok sangat berbahaya untuk bayi ya, Ma. Jika orangtua yang merokok, tidak membersihkan dirinya terlebih dahulu dari bau dan asap rokok, dan langsung menggendong bayi, tentu akan sangat membahayakan kesehatan bayi.
Bukan hanya masalah kesehatan yang muncul di kemudian hari, bayi yang terpapar asap rokok juga memiliki risiko tinggi terhadap SIDS atau kematian mendadak yang terjadi pada bayi.
Jadi, agar terhindar dari risiko masalah kesehatan yang mungkin muncul di kemudian hari, Mama atau Papa sebaiknya mandi dan berganti baju terlebih dahulu sebelum menggendong bayi.
Nah, itu dia tadi hal yang tidak boleh Mama lakukan pada bayi. Yuk, lindungi bayi mama dengan menjaga keselamatan dan kesehatannya!
Baca juga:
- 6 Rekomendasi Set Peralatan Makan Bayi, Silikon Hingga Stainless Steel
- 7 Cara Terapkan Eco Baby yang Bisa Mama Coba
- 12 Makanan Tinggi Kalori untuk Menambah Berat Badan Bayi