Sampai Kapan Bayi Boleh Memakai Empeng? Ini Penjelasannya!
Temukan jawabannya di sini, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Empeng mungkin bisa membantu Mama dalam menenangkan bayi. Namun, akan ada kecemasan sendiri saat harus menyapih bayi dari empeng dan membiasakannya tidak menggunakan empeng lagi.
Jadi, meskipun memudahkan Mama, bayi pada akhirnya tetap harus berhenti menggunakannya. Lalu, kapan waktu terbaik untuk menyapih empeng?
Berikut Popmama.com rangkum mengenai sampai kapan bayi boleh memakai empeng. Yuk, kita simak bersama!
Kapan Waktu yang Tepat untuk Menyapih Bayi dari Empeng?
Dari perspektif perkembangan, empeng memang alat yang efektif untuk membuat bayi tetap tenang, sehingga mereka bisa tidur lebih lama.
Empeng juga bisa menekan risiko bayi meninggal tiba-tiba saat tidur, karena ada gerakan mulut yang terus-menerus. Tapi, kapan harus berhenti?
dr. Mona Amin, DO, seorang dokter anak, founder Peds Doc Talk, sekaligus seorang Mama, akan menjawab semua rasa penasaran publik tentang penggunaan empeng. Menurut dr. Mona, anak-anak sudah harus bisa lepas empeng setelah menginjak usia tiga tahun.
Pernyataan tersebut sudah didukung dari pendapat dokter gigi, terapis wicara, dan dokter anak loh, Ma.
Menurut para ahli pula, semakin cepat bayi bisa lepas dari empeng, akan semakin baik, karena akan memengaruhi kemampuan bicara dan bahasa bayi.
Penelitian menunjukkan bahwa menggunakan empeng setelah usia tiga tahun akan memengaruhi deretan gigi bayi dan fungsi keseluruhan pada mulutnya.
Jadi jika bayi mama mengempeng, pastikan untuk mengecek pertumbuhan giginya ke dokter secara berkala.
Rekomendasi Menyapih Empeng dari Dokter Anak
Nah, jika secara umum empeng baiknya dilepas pada usia tiga tahun, dr. Mona punya pendapatnya sendiri.
Semua pasien yang datang dan menanyakan tentang menyapih empeng, dr. Mona merekomendasikan untuk melakukannya sebelum bayi berusia dua tahun.
Namun, ini bukan berarti bayi harus mulai disapih empeng tepat di usia dua tahun. Jika ternyata tidak memungkinkan, Mama bisa menyapih secara bertahap sebelum usia bayi tiga tahun.
Biasanya, dr. Mona juga memberikan tips untuk menyapih sesuai dengan kondisi masing-masing bayi.
dr. Mona juga merekomendasikan setiap pasiennya untuk mulai menyapih empeng bayi mulai usia dua tahun, agar satu tahun kemudian bayi sudah terbiasa tanpa benda favoritnya tersebut.
Risiko dan Cara Agar Bayi Tidak Ketergantungan dengan Empeng
Penggunaan empeng juga bisa meningkatkan risiko infeksi telinga bagian dalam. Gerakan menyedot yang berulang bisa membentuk kumpulan bakteria pada telinga bagian dalam.
Penggunaan empeng juga bisa membuat kesempatan untuk melakukan kegiatan menggunakan mulut bayi menghilang. Kegiatan tersebut seperti berlatih pernapasan, bernyanyi, atau tertawa.
Jadi, jika bayi mama menggunakan empeng, tidak apa-apa. Namun, perlu dibatasi penggunaannya agar Mama tidak kesulitan menyapihnya nanti.
Anak yang terus diberikan empeng sebelum usianya satu tahun akan sangat sulit untuk disapih di kemudian hari.
Agar mudah menyapih, Mama sebaiknya mulai membatasi penggunaan empeng saat bayi sudah berusia enam bulan, entah untuk tidur, sakit, saat bepergian, atau bahkan keadaan darurat. Sebab, di usia ini, bayi seharusnya sudah mulai mengoceh dan banyak berbicara.
Sehingga, mengurangi penggunaan empeng berarti memperbanyak peluang bayi untuk bereksperimen menggunakan mulutnya. Karena itulah, dr. Mona pun merekomendasikan untuk menyapih empeng di usia ini jika memungkinkan.
Cara Meredam Emosi Anak Tanpa Empeng
Menurut dr. Mona, perkembangan bahasa anak-anak sangat pesat di masa batita. Penggunaan empeng akan menghambat anak-anak untuk berbicara. Lalu, bagaimana jika empeng adalah alat yang bisa diandalkan untuk meredakan emosi anak-anak?
Nah, jika memutuskan untuk menyapih empeng saat anak sudah bisa mengerti apa yang dikatakan orang lain dengan baik, Mama bisa mengajarkannya cara melatih emosi, semisal dengan mengatur pernapasan atau membuatkan pojok khusus untuknya meluapkan perasaan.
Saat mengatur pernapasan, Mama bisa meminta anak untuk memegang perutnya dan merasakan gerakan pada bagian tubuh tersebut. Jadi, saat anak mulai emosi dan sulit ditenangkan, mintalah ia mengatur pernapasan sambil memegang perutnya.
Atau, Mama bisa membuatkan calm-down corner, atau pojok ruangan yang bisa digunakan sebagai tempat khusus anak meluapkan emosinya. Seperti orang dewasa, anak-anak pun memerlukan tempat untuk meluapkan emosinya. Kedua cara ini bisa Mama coba sambil melatih anak melepas empengnya
Pesan dari Dokter Anak Terkait Menyapih Bayi dari Empeng
Jangan khawatir jika ternyata Mama tidak berhasil menyapih empeng sesuai waktunya.
Nyatanya, tidak semua anak yang mengempeng memiliki keterlambatan dalam berbicara. Mama hanya perlu mengurangi waktu anak mengempeng dan ajarkanlah cara lain untuk meredam emosinya.
dr. Mona mengatakan, jika sampai usia tiga tahun anak mama tidak mengalami keterlambatan bicara, maka penggunaan empeng bukanlah masalah yang besar.
Namun, untuk mengetahui baik perkembangan bahasa dan pertumbuhan gigi, Mama perlu mengonsultasikannya langsung ke ahlinya, ya.
Baca juga:
- Pro Kontra Pemberian Empeng untuk Bayi, Ketahui Faktanya!
- Asmirandah Ungkap Mitos soal Penggunaan Empeng, Ketahui Faktanya
- Waduh, Ternyata Begini 7 Dampak Buruk Memperkenalkan Empeng Pada Anak