Bolehkah Bayi Makan Makanan Bersantan?
Sebelum memberikannya untuk si Kecil, cek faktanya terlebih dahulu, yuk, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika si Kecil sudah mulai diberikan makanan padat, pasti Mama juga tak sabar ingin mengenalkan ia pada banyak rasa. Salah satu rasa yang mungkin ingin Mama pada si Kecil adalah rasa santan.
Bagi orang dewasa, makanan bersantan terkadang tak bisa dilepaskan dari menu makanan sehari-hari. Tapi, bagaimana dengan si Kecil? Bolehkah bayi makan makanan bersantan?
Untuk tahu jawabannya, di bawah ini Popmama.com telah merangkum tentang keamanan santan untuk bayi. Yuk, disimak!
Nutrisi yang Terkandung dalam Santan
Melansir dari Medical News Today, santan mengandung lemak jenuh tinggi yang sangat kaya akan kalori.
Santan juga mengandung vitamin dan mineral. Secara umum, santan mentah dan kemasan memiliki kandungan gizi sebesar:
- 445 kalori
- 164,71 gram air
- 4,57 gram protein
- 48,21 gram lemak
- 6,35 gram karbohidrat
- 41 miligram kalsium
- 497 miligram potasium
- 104 miligram magnesium
- 7,46 miligram zat besi
- 2,30 miligram vitamin C
Amankah Memberikan Santan untuk MPASI?
Ya, bayi yang telah memasuki usia MPASI boleh mengonsumsi makanan yang menggunakan santan. Namun, Mama tetap harus perhatikan porsinya ya.
Jangan pernah menyajikan santan sebagai pengganti susu untuk bayi di bawah usia 12 bulan karena hal ini dapat menghilangkan nutrisi penting dari ASI atau susu formula.
American Academy of Pediatrics menyarankan agar bayi tetap mendapatkan sumber nutrisi dari ASI atau susu formula sampai ulang tahun pertama.
Secara nutrisi, santan mengandung lemak sehat dan dalam jumlah yang cukup bisa dipakai sebagai tambahan MPASI si Kecil. Pasalnya lemak dari santan lebih mudah dicerna dan diserap daripada lemak dari produk hewani.
Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Memberikan Santan untuk MPASI Bayi
Mengutip dari Solid Starts, santan juga bisa menjadi alergen. Karenanya, seperti yang Mama lakukan saat memperkenalkan makanan baru, mulailah dengan menawarkan jumlah kecil pada si Kecil.
Jika tidak ada reaksi yang serius, secara bertahap Mama bisa meningkatkan pemberikan santan pada si Kecil di MPASI selanjutnya.
Perlu catata bahwa bayi tidak boleh diberikan santan mentah, Ma. Oleh karena itu, santan harus diolah sampai matang sebelum disajikan untuk MPASI si Kecil.
Agar lebih sehat, tak ada salahnya Mama bisa membuat santan kelapa perasan sendiri. Hal ini untuk menghindari adanya beberapa bahan pengawet dari santan kemasan yang bisa merugikan bayi.
Tips Menyiapkan Santan untuk MPASI Bayi
Jumlah santan yang diberikan untuk MPASI bayi harus tepat supaya si Kecil tidak mengalami sakit perut. Formulasi santan harus benar-benar diperhatikan sesuai dengan dosis untuk bayi.
Biasanya rata-rata jumlah santan yang bisa digunakan dalam sekali makan adalah 20-50 gram. Tetapi, jumlah ini tidak pasti sebab harus disesuaikan dengan kebutuhan gizi dari setiap anak. Seiring dengan bertambahnya usia, kebutuhan gizinya juga turut meningkat.
Jumlah ideal yang direkomendasikan untuk MPASI adalah 30 hingga 45 persen dari semua kalori. Mama bisa menambahkan 20 hingga 50 gram santan ke dalam makanan MPASI.
Pada usia 6 sampai 8 bulan biasanya butuh 200 kkal atau setara 20 gram santan dan saat si Kecil menginjak usia 9-12 bulan, kebutuhan santan yang diperlukan hanya sekitar 30-40 gram atau setara 300 kkal.
Gunakan santan tanpa pemanis sebagai campuran bubur, sereal, atau bisa juga dibuat menjadi opor ayam yang ramah dimakan si Kecil.
Namun, jika Mama masih ragu dengan keamanan makanan bersantan sebagai MPASI, Mama boleh mengkonsultasikan hal ini dengan dokter terlebih dahulu.
Itulah tadi penjelesan mengenai bayi makan makanan bersantan. Apakah Mama tertarik menyajikan MPASI dengan santan untuk si Kecil? Jangan lupa selalu untuk memperhatikan hal-hal yang disampaikan tadi, ya, Ma!
Baca juga :