9 Makanan yang Harus Dihindari Bayi di Bawah Satu Tahun
Yuk, cek makanan apa saja yang sebaiknya dihindari sebelum usianya menginjak satu tahun
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap Mama pasti bersemangat melihat setiap perkembangan bayinya, termasuk fase MPASI saat si Kecil mulai mengenali makanan padat. Tetapi, perlu diperhatikan ada beberapa makanan yang tidak boleh dimakan bayi, lho Ma.
Setidaknya sampai sistem pencernaannya berkembang dengan sempurna yakni setelah satu tahun pertama kehidupannya.
Beberapa makanan menimbulkan bahaya tersedak, sementara yang lain tidak cocok untuk bayi.
Berikut beberapa makanan yang harus dihindari bayi di bawah satu tahun yang sudah Popmama.com untuk Mama di bawah ini.
1. Madu
Madu merupakan salah satu jenis makanan yang harus dihindari bayi di bawah satu tahun. Hal yang sama juga berlaku pada makanan apapun yang dibuat dengan madu, jangan sampai diberikan ke si Kecil sebelum satu tahun.
Dikutip dari What to Expect, meskipun tidak berbahaya bagi orang dewasa, madu mengandung bakteri Clostridium botulinum yang dapat menghasilkan racun bagi usus bayi.
Madu tidak baik untuk bayi karena mengakibatkan penyakit serius seperti konstipasi, napsu makan menurun, lesu, bahkan berpotensi pneumonia dan dehidrasi. Jadi, tunggu sampai ulang tahun pertama si Kecil ya, Ma!
Selain itu, perhatikan seberapa banyak madu yang nanti akan diberikan pada bayi, karena madu mengandung gula, beri ia secukupnya saja agar tidak terjadi kerusakan gigi pada bayi.
2. Susu sapi
Susu sapi memang mengandung banyak manfaat bagi tubuh, tetapi bayi di bawah satu tahun harus menghindari susu sapi, karena susu bisa sulit dicerna oleh bayi.
Susu sapi juga tidak memiliki semua nutrisi seperti zat besi dan vitamin E yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembangnya di tahun pertama. Itulah sebabnya ASI atau susu formula adalah sumber susu terbaik.
Kebanyakan dokter akan menyarankan Mama untuk memberikan yogurt dari susu murni, keju cottage atau keju dengan tekstur yang agak keras jika usia bayi sudah menginjak satu tahun lebih.
Setelah si Kecil melewati usia satu tahun, Mama boleh memberikan susu sapi utuh. Waspadai intoleransi atau alergi susu yang tidak menutup kemungkinan bisa terjadi pada anak-anak.
3. Putih telur dan telur setengah mentah
Sebenarnya bayi diperbolehkan mengonsumsi telur di usia 6 bulan. Namun, Mama sebaiknya harus memeriksa terlebih dahulu apakah si Kecil punya alergi dengan makanan ini terutama jika salah satu anggota keluarga memilki alergi terhadap telur. Sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak.
Mengapa disarankan untuk tidak memberikan telur kepada bayi di bawah usia satu tahun? Hal ini dilakukan untuk menghindari reaksi alergi atau alergi di kemudian hari.
Dilansir dari Family Education, biasanya protein dalam kuning telur jarang menjadi sumber alergen, tapi protein dalam putih telur dapat menyebabkan reaksi alergi. Pada usia lima tahun, seorang anak biasanya telah mengatasi potensi reaksi alergi terhadap putih telur karena imunnya sudah kuat.
Hindari juga memberikan telur mentah atau telur setengah matang termasuk mayones buatan sendiri, es krim buatan sendiri, mousse, atau makanan penutup yang mengandung telur mentah.
Di usia si Kecil yang masih di bawah satu tahun ini, sistem kekebalannya belum sempurna sehingga berisiko menyebabkan diare, muntah, atau demam jika bayi mengonsumsi telur mentah atau telur setengah matang.
4. Selai kacang
Sebelumnya, para ahli percaya bahwa memperkenalkan selai kacang atau produk kacang apa pun pada bayi di usia dini dapat menyebabkan alergi kacang.
Namun, sekarang anggapan ini berubah karena banyak dokter anak menyarankan untuk mengenalkan selai kacang kepada bayi berusia 6-8 bulan setelah mereka sudah diperkenalkan beberapa makanan padat.
American Academy of Pediatrics menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu untuk membahas tentang masalah memberikan produk kacang pada bayi.
Jika bayi mama tidak memiliki alergi makanan atau faktor risiko yang bisa menjadi pemicunya, dokter mungkin akan membolehkan Mama memberi lapisan tipis selai kacang krim pada biskuit bayi, atau makanan yang mengandung selai kacang di dalamnya.
Jika bayi mama berisiko tinggi memilki alergi kacang atau alergi makanan lainnya yang disebabkan dari riwayat keluarga, dokter biasanya menyarankan Mama untuk melakukan tes alergi sebelum memperkenalkan produk kacang atau memberi makan produk kacang si Kecil.
Jangan pernah memberikan kacang utuh atau potongan kacang kepada si Kecil di bawah usia empat tahun karena berisiko membuatnya tersedak. Lebih disarankan untuk mengenalkan produk kacang saat usia si Kecil sudah lebih dari satu tahun.
5. Buah-buahan yang asam
Hindari memberi makan buah jeruk untuk bayi mama jika usianya di bawah satu tahun. Makanan ini mengandung vitamin C dan asam yang tinggi sehingga dapat menyebabkan sakit perut atau refluks asam pada bayi.
Ingat, sistem pencernaan mereka masih berkembang jadi harus berhati-hati terhadap makanan yang bisa mencelakai lambungnya.
American Academy of Pediatrics juga menyarankan sebaiknya menunda memperkenalkan buah-buahan yang kaya dengan vitamin C seperti raspberry atau stoberi sampai si Kecil mencapai usia satu tahun dan setelah mereka mencoba berbagai makanan padat lainnya terlebih dahulu.
6. Makanan yang mengandung lemak jenuh
Jangan memberi si Kecil terlalu banyak makanan yang tinggi lemak jenuh, seperti keripik, biskuit, dan kue. Biasanya biskulit adalah camilan yang sering diberikan untuk bayi, namun tak semua jenis biskuit boleh dimakan bayi ya, Ma.
Bedakan biskuit untuk orang dewasa atau khusus untuk bayi. Biskuit untuk orang dewasa umumnya mengandung banyak lemak jenuh yang tidak baik dan harus dihindari bayi yang usianya di bawah satu tahun.
Memeriksa label nutrisi dapat membantu Mama memilih makanan yang rendah lemak jenuh. Lihat lebih lanjut di label makanan yang biasanya tertera nilai gizinya.
7. Jus buah, terutama jus kemasan
Jus buah tidak jauh berbeda dari air gula yang mengandung kalori tetapi tidak ada lemak, protein, kalsium, seng, vitamin D atau serat yang dibutuhkan bayi.
Ini dapat menurunkan nafsu makan pada si Kecil dan biasanya ia akan menolak ASI atau susu formula yang seharusnya menjadi makanan utama bayi di tahun pertama kehidupannya.
Terlalu banyak jus juga dapat menyebabkan kerusakan gigi, diare dan masalah perut kronis lainnya.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar jus buah tidak diberikan sama sekali kepada bayi di bawah satu tahun.
Bahkan ketika si Kecil sudah berumur satu tahun lebih, hindari memberikan jus apa pun sebelum ia tidur.
Disarankankan untuk Mama hanya memberikan dalam jumlah kecil maksimal satu cangkir khusus bayi di siang hari. Totalnya tidak lebih dari 4 ons setiap hari untuk anak-anak yang usianya di bawah tiga tahun.
8. Seafood
Makanan lainnya yang berpotensi membuat alergi bagi bayi adalah makanan laut terutama kerang. Bicaralah dengan dokter anak sebelum Mama memberi ikan pada si Kecil. Jangan berikan jenis seafood seperti udang, kerang, ikan todak, tenggiri, atau daging kepiting kepada bayi mama.
Biasanya sebelum itu dokter akan melihat terlebih dahulu apakah bayi mama punya kecenderungan untuk alergi terhadap makanan laut atau tidak.
Kerang mentah atau yang dimasak sebentar, seperti remis, kerang, dan tiram, juga dapat meningkatkan risiko keracunan makanan, jadi sebaiknya jangan berikan kepada bayi.
Selain itu, ikan todak atau marlin memilki jumlah merkuri yang tinggi dan dapat mempengaruhi perkembangan sistem saraf bayi.
9. Makanan tinggi garam
Bayi tidak diperbolehkan makan banyak garam, karena tidak baik untuk kesehatan ginjal mereka. Saat membuat MPASI, disarankan untuk tidak menambahkan garam ke makanan atau air rebusan untuk kuah.
Sebisa mungkin jangan gunakan kaldu kemasan, karena seringkali kaldu kemasan mengandung garam yang tinggi.
Saat Mama ingin memasak masakan dengan bahan yang sama untuk seluruh keluarga mama, tambahkan penyedap rasa setelah Mama memisahkan makanan khusus buat si Kecil.
Hindari makanan asin seperti daging asap, sosis, keripik dengan tambahan garam, atau makanan siap saji.
Sebagian besar daging yang diasap atau diawetkan mengandung nitrat dan bahan kimia lainnya serta tinggi natrium dan lemak hewani yang sama sekali tidak boleh dimakan bayi.
Beberapa makanan di atas terbukti bisa menjadi makanan alergen yang tidak boleh diberikan pada bayi, apalagi di usianya yang belum genap satu tahun.
Khawatirnya, jika makanan tersebut diberikan pada bayi mama maka bisa menimbulkan dampak yang parah karena sistem kekebalan tubuh bayi masih belum kuat.
Itu tadi makanan yang harus dihindari bayi di bawah satu tahun. Semoga informasi ini dapat menjadi referensi agar Mama bisa menghindari beberapa bahan saat membuat menu MPASI nya nanti.
Baca juga: