Bayi Jatuh dari Tempat Tidur? Segera Lakukan Ini ya, Ma!
Waspadai hal-hal berikut, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tubuh bayi tampak mungil, tetapi kedua kaki dan tangannya sudah bisa bergerak aktif. Belum lagi saat ia mulai terampil tengkurap.
Meninggalkan bayi sendirian di tempat tidur tanpa pengawasan jelas bukan ide baik. Gerakan tak terduga yang dibuat si Kecil berisiko membuatnya terjatuh dari tempat tidur.
Jatuh bisa membahayakan bayi akibat benturan yang terjadi antara tubuh bayi dengan lantai. Tak jarang orangtua memilih menaruh pagar pembatas atau kasur tambahan di bawah tempat tidur untuk mengurangi risiko jatuh tersebut.
Namun, meskipun sudah berusaha mengantisipasi, tetap saja kecelakaan jatuh dari tempat tidur bisa dialami si Kecil.
Berikut Popmama.com rangkumkan beberapa hal yang harus segera Mama lakukan saat bayi jatuh dari tempat tidur, seperti dilansir dari Healthline.com.
1. Cek kondisi fisik dan kesadaran bayi
Terjatuh bisa menyebabkan bayi kehilangan kesadaran. Ia bisa tampak lemas atau tertidur, sebelum sadar kembali. Kondisi demikian tergolong darurat medis, terlebih jika tampak ada cedera kepala serius, seperti tanda perdarahan atau ketidaksadaran.
Segera hubungi rumah sakit atau tenaga kesehatan terdekat.
Namun, dalam situasi demikian, memindahkan bayi segera justru berisiko tinggi bayi mengalami cedera lebih lanjut. Maka, jangan pindahkan bayi, tetapi dampingi untuk memeriksa kondisinya. Jika ia muntah atau kejang, jaga leher tetap lurus, dan balikkan tubuh anak.
Saat melihat perdarahan, tekan lembut dengan kain bersih sampai bantuan tiba.
Bagaimana jika bayi tidak terluka parah? Reaksi umumnya adalah ia akan menangis kencang. Setelah memeriksa kondisi fisiknya dan tidak ada tanda-tanda terluka parah, gendong perlahan dan peluk sambil menghiburnya.
Ia pasti sedang ketakutan karena kejadian tersebut. Sambil menghibur, periksa apakah ada tanda cedera yang tampak. Membawanya ke dokter segera setelah jatuh sangat disarankan pada bayi berusia kurang dari satu tahun.
Sementara, apabila Mama tidak melihat tanda luka apa pun, tetap tenangkan bayi. Begitu tangisannya mereda, periksa lagi tubuh dan kepalanya, apakah ada luka, benjol, atau memar.
2. Segera ke IGD jika muncul tanda berikut
Bayi tampak tidak cedera parah atau tidak kehilangan kesadaran? Tetap pantau selama beberapa waktu, Ma.
Tanda apa saja yang muncul dari bayi, terutama sesuatu yang di luar kebiasaannya atau saat insting mama berkata ada yang tidak beres, segera cari bantuan medis.
Apalagi jika muncul tanda-tanda berikut, sebaiknya segera bawa bayi ke IGD terdekat.
- Lebih rewel dari biasanya,
- ada bagian menggembung di soft spot di kepala bagian depan,
- terus menggosok-gosok kepalanya,
- mengantuk terus menerus,
- keluar cairan kekuningan atau darah dari hidung maupun telinga,
- tangisan melengking,
- kehilangan keseimbangan,
- koordinasi yang buruk, tidak seperti biasa,
- ukuran pupil mata tidak sama besar,
- lebih sensitif pada cahaya atau suara,
- muntah.
3. Tetap pantau walau terlihat aman
Bagaimana jika bayi beraktivitas seperti biasa setelah kejadian tersebut? Kemungkinan kondisinya cukup aman, meski tetap perlu dipantau selama beberapa waktu. Membantunya beristirahat bisa menjadi upaya pemulihan atas rasa terkejut bayi pasca jatuh.
Namun, apabila Mama sulit membangunkan bayi setelah ia tidur, atau ia tidur lebih lama dari biasanya, coba konsultasikan ke dokter.
Kemudian, dokter biasanya akan menyarankan untuk menekan risiko luka lebih parah minimal 1x24 jam ke depan. Maka, hindari anak dari aktivitas permainan fisik seperti memanjat kursi atau tempat tidur.
Mama bisa menggantinya dengan kegiatan yang tidak membutuhkan banyak pergerakan atau aktivits fisik. Misalnya, membacakan buku, bermain balok, atau sekadar bernyanyi bersama.
4. Tingkatkan pengawasan di rumah
Jadikan insiden ini sebagai pembelajaran sekaligus mengevaluasi keamanan rumah mama.
Menempatkan bayi sendiri di tempat tidur tanpa pengawasan memang mengundang risiko. Alih-alih demikian, menggelar kasur di lantai lebih aman dari risiko bayi terjatuh.
Kemudian, jangan letakkan bayi di car seat atau bouncer yang ditempatkan di tempat tinggi, sekalipun sabuk-sabuknya terpasang.
Tetap pakai kedua barang itu sebagaimana mestinya. Car seathanya dipakai saat bepergian dengan mobil. Bouncerdiletakkan di lantai dengan permukaan rata.
Pada akhirnya, selalu pantau aktivitas bayi, terutama jika ia sedang aktif-aktifnya merangkak atau berjalan merambat. Pastikan juga lingkungan rumah mama sudah aman dan mendukung bayi bereksplorasi.
Nah, itulah beberapa hal yang harus segera dilakukan bila bayi jatuh dari tempat tidur. Semoga kejadian ini tidak berulang lagi ya, Ma!
Baca juga:
- 4 Langkah Merawat Memar dan Benjol Pada Kepala Bayi Setelah Jatuh
- Hal-hal Ini Penting Mama Pantau Jika Anak Terjatuh dari Tempat Tidur
- Cegah Bayi Jatuh dari Tempat Tidur dengan 7 Cara Berikut!