Bisa Berbahaya! 7 Kesalahan Pemberian Susu di Botol
Wah, beberapa kesalahan bisa membahayakan bayi mama
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagian bayi harus mendapatkan susu dari botol, bukan langsung dari payudara mama. Sepertinya mudah saja memberi susu formula atau ASIP dari botol itu.
Tetapi, tentunya Mama harus memerhatikan banyak faktor penting. Seperti jumlah susu yang diberikan, jeda pemberian susu botol, hingga kebersihan botolnya. Sayangnya, masih banyak Mama yang melakukan kesalahan dalam memberi susu formula atau ASIP di botol pada si Kecil dan bisa berakibat fatal bagi kesehatannya.
Popmama.com rangkum kesalahan yang paling sering dilakukan. Jangan diikuti ya!
1. Memberi susu formula setiap kali si Kecil menangis
Tidak setiap tangisan bayi bermakna ia ingin menyusu, lho, Ma. Ada kalanya ia menangis, hanya karena ingin dipeluk atau diganti popoknya.
Bila sebelumnya si Kecil sudah menyusu lalu kemudian menangis, sebaiknya Mama periksa popoknya, atau kondisi sekitar yang mungkin membuat bayi merasa tak nyaman. Jadi, jangan langsung disorongkan botol susu.
Mama wajib tahu, mendapat asupan susu berlebihan bisa menyebabkan masalah kesehatan pada si Kecil. Misalnya ia menjadi terlalu kenyang hingga muntah atau kelebihan asupan gizi sehingga berat badannya di atas rata-rata. Ia mungkin juga jadi tidak bisa membedakan lapar atau tidak. Jika ini berlangsung menjadi sebuah kebiasaan makan, di masa dewasanya, ia bakal kesulitan mengelola nafsu makan.
Oleh karenanya, lebih baik Mama buat jadwal menyusu serta perhatikan dengan cermat jadwal pemberian susunya agar tidak berlebihan!
2. Memanaskan ASI/susu formula di microwave
Microwave memang bisa menghangatkan makanan dengan cepat dan praktis. Namun, ternyata microwave juga dikenal sebagai pembunuh vitamin dan mineral penting dalam makanan, lho.
Jadi, menghangatkan susu untuk si Kecil di microwave bukanlah pilihan yang sehat bahkan justru bisa membahayakan.
Cara lain yang bisa Mama lakukan sebaiknya adalah dengan hangatkan susu dengan mencelup botol di air suam-suam kuku hingga susunya menghangat secara perlahan. Atau agar lebih cepat dan praktis, Mama bisa memakai bottle warmer yang tersedia dalam toko perlengkapan bayi.
3. Susu formula yang terlalu encer
Karena berbagai alasan, banyak Mama yang membuat susu formula tidak sesuai dengan takaran saji yang semestinya. Susu formula yang terlalu encer, bukan berarti penghematan, lho! Hal itu justru bisa menghambat penyerapan nutrisi yang maksimal dari susu formula.
Tentu saja Mama harus membuat takaran air dan susu formula yang tepat untuk memastikan nutrisi susu bisa diserap maksimal oleh bayi. Logikanya, petunjuk pemakaian dalam kemasan telah melalui uji coba oleh peneliti di produsen susu.
Takaran gizi yang bisa diperoleh si Kecil tentu saja telah melalui uji laboratorium produksi yang ketat. Jadi, Mama memang tidak boleh membuat takaran sendiri.
4. Menyimpan stok susu
Agar praktis dan cepat, beberapa orangtua menyiapkan beberapa susu botol sebelum menempuh perjalanan jauh. Padahal, demi membuat Mama praktis dan cepat, ada bahaya yang akan mengintai si Kecil jika menyiapkan beberapa susu botol jauh sebelum ia ingin meminumnya.
Seperti yang dilansir dari kidshealth.org, susu formula yang telah diseduh dalam botol, bila sudah lewat dari 2 jam dalam suhu ruangan, tidak boleh dikonsumsi lagi sebab telah mengalami penurunan kualitas termasuk juga kemungkinan besar terpapar bakteri.
ASIP memang bisa bertahan lebih lama, namun tetap saja, ada baiknya tidak menaruh ASI di luar ruangan selama lebih dari 2 jam.
5. Membiarkan si Kecil tertidur dengan susu botol yang masih menempel
Meski Mama sambil mengerjakan pekerjaan rumah lainnya saat mengurus si Kecil, namun yang perlu Mama ingat jangan pernah meninggalkannya sendirian dengan botol susu yang masih menempel hingga ia tertidur, Ma.
Membiarkan si Kecil tertidur dengan botol susu yang masih menempel justru bisa membahayakannya. Dilansir dari laman anytimesleepconsulting.com, hal itu dikarenakan susu yang tidak tertelan saat si Kecil tidur, bisa membuatnya tersedak dan berhenti bernapas karena muntahannya itu.
Lagipula, susu yang dibiarkan, bisa menjadi sarang bakteri yang merusak gusi dan gigi si Kecil.
6. Memberikan sisa susu yang ada di botol pada si Kecil
Ma, sisa susu pada botol yang tidak dihabiskan oleh si Kecil, jangan pernah Mama berikan kembali.
Mungkin Mama sering berpikir susu yang bersisa, sayang jika tidak dihabiskan kemudian hanya dibuang. Alih-alih ingin berhemat, hal itu malah bisa membahayakan kesehatannya.
Jadi, jika si Kecil tidak menghabiskan susunya, lebih baik Mama membuangnya segera. Karena jika ada tidak, bakteri dari mulut si Kecil bisa masuk ke dalam susu dan berkembang biak menjadi bakteri berbahaya untuk kesehatannya. Mungkin saja, ia mengalami muntah dan diare karena minum susu sisa.
7. Tidak membuat sendawa setelah Si Kecil menyusu
Ma, membuat si Kecil sendawa setelah menyusu merupakan hal yang sangatlah penting, lho.
Hal itu sangat penting agar udara yang masuk bersamaan dengan proses menyedot susu bisa keluar dan tidak membuat perutnya kembung. Si Kecil juga bisa muntah atau gumoh bila kelebihan udara di perutnya tidak dikeluarkan melalui sendawa.
Jadi, membuat si Kecil bersendawa adalah salah satu cara Mama dapat membantu bayi mereka menyingkirkan gas tersebut.