Sebelum Memutuskan Baby Led Weaning untuk si Kecil, Baca 7 Fakta Ini!
Sebelum menerapkan baby led-weaning, yuk pertimbangkan fakta-fakta berikut
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama mungkin sudah sering mendengar tentang metode baby led-weaning (BLW).
Metode BLW sendiri berasal dari Inggris. Ia adalah metode alternatif untuk memberikan MPASI dan mengenalkan berbagai jenis makanan pada si Kecil. Caranya dengan memberikan MPASI dalam bentuk makanan padat dan membiarkan si Kecil menyuapi dirinya sendiri.
Metode ini diklaim mempunyai banyak manfaat, salah satunya merangsang motorik si Kecil sejak dini. Namun, tidak sedikit juga yang memberikan pendapat kontra terhadap metode ini.
Jika Mama sedang mempertimbangkan untuk melakukan metode ini pada si Kecil, yuk simak fakta yang dikumpulkan Popmama.com berikut ini sebelum memutuskan untuk menerapkan metode BLW untuk si Kecil.
1. BLW merangsang dan melatih motorik si Kecil
Memang benar jika metode BLW diklaim dapat merangsang dan melatih motorik si Kecil. Pasalnya, si Kecil akan banyak mengambil, menggenggam, dan memasukan makanan ke dalam mulut dengan tangannya sendiri.
Aktivitas ini melatih koordinasi antara tangan dan mata si Kecil. Ukuran dan bentuk makanan yang berbeda-beda juga merangsangnya untuk memberikan genggaman yang pas agar makanan tidak terjatuh.
Tidak hanya itu, si Kecil akan belajar mengenali rasa kenyang dan berhenti makan saat ia sudah merasakannya.
2. BLW membuat kegiatan makan jadi lebih menyenangkan
Terkadang, kegiatan makan membutuhkan waktu yang lama karena si Kecil menolak saat disuapi. Nah, metode BLW dapat mengatasi hal ini.
Pasalnya, kegiatan makan akan jadi lebih menyenangkan dengan metode BLW. Si Kecil jadi bebas memilih dan mengeksplorasi makanan yang ia inginkan. Kegiatan makan yang terasa seperti kewajiban pun berubah menjadi sebuah petualangan.
Alhasil, Mama akan menghemat lebih banyak waktu karena tidak ada drama tolak-menolak yang biasanya terjadi.
3. BLW membuat si Kecil menjadi lebih mandiri
Umumnya, metode BLW dilakukan di meja makan. Si Kecil akan duduk bersama dengan anggota keluarga lain dan makan sendiri. Mama tidak perlu stand-by untuk menyuapi si Kecil saat makanan di mulutnya sudah habis. Aktivitas ini tentunya mendorong si Kecil untuk lebih mandiri.
Si Kecil juga akan belajar cara makan yang benar dari Mama dan Papa. Jika umurnya sudah lebih besar, Ia bisa belajar menggunakan sendok dan garpu sendiri.
4. BLW melatih si Kecil untuk terbiasa makan makanan sehat
Menu makanan dalam metode BLW adalah sayuran kukus dan buah-buahan yang disajikan dengan bentuk aslinya. Secara tidak langsung, si Kecil akan berkenalan dengan berbagai sayuran dan buah.
Oleh karena itu, ketika tiba saatnya si Kecil makan makanan orang dewasa, ia sudah terbiasa dengan tekstur dan rasa makanan yang berbeda-beda. Ia akan terlatih untuk mengonsumsi makanan sehat dan tidak cerewet dalam memilih-milih makanan, terutama sayuran.
5. BLW harus diterapkan saat si Kecil sudah siap
Meski terbukti memiliki banyak manfaat bagi perkembangan si kecil, sebaiknya Mama mempertimbangkan usia dan kondisi si Kecil saat ingin menerapkan metode BLW. Si kecil harus sudah siap secara fisik maupun mental.
Tanda fisik yang paling mudah dikenali adalah tumbuhnya gigi. Gigi sangat diperlukan untuk mengunyah makanan padat. Jika si Kecil belum mempunyai gigi, ia akan kesulitan mengunyah dan cenderung hanya mengisap makanan. Tentunya hal ini akan menghambat proses penyerapan nutrisi. Sehingga bisa berisiko kekurangan nutrisi.
Selain itu, sebaiknya anak sudah bisa duduk tegak dan juga menahan kepalanya tetap tegak.
Sedangkan dari sisi mental, Mama bisa menerapkan metode BLW jika si Kecil mulai mengeksplorasi dengan keinginannya sendiri ataupun sering meniru aktivitas yang Mama lakukan.
6. Mama harus kreatif menyiapkan menu BLW
Seperti yang tadi disebutkan, umumnya menu yang digunakan dalam metode BLW adalah sayuran kukus atau buah-buahan. Makanan lembek tidak digunakan karena makanan ini tidak bisa digenggam.
Untuk itu, Mama harus kreatif menyiapkan menu BLW yang bervariasi agar si Kecil tidak cepat bosan.
Tantangan lainnya adalah memastikan kebutuhan nutrisi si Kecil tetap tercukupi. Bagaimanapun, si Kecil akan kekurangan nutrisi jika ia hanya diberikan sayur dan buah-buahan. Ia juga membutuhkan nutrisi dari protein hewani.
7. BLW meningkatkan risiko bayi tersedak
Selain pilihan menu makanan, hal lain yang perlu diperhatikan adalah ukuran makanan. Mama harus memotong buah dan sayuran dengan ukuran yang pas agar si Kecil tidak tersedak. Pastikan juga tingkat kepadatan makanan tersebut sudah berkurang sehingga mudah dikunyah oleh si Kecil.
Ini juga salah satu alasan kenapa metode BLW harus diterapkan saat si Kecil sudah siap. Jika Mama memulai metode BLW terlalu dini sedang si Kecil belum bisa mengunyah dan menggigit makanan dengan baik, risiko tersedak akan meningkat.
Metode BLW adalah salah satu cara mendidik anak dan orangtua yang mempunyai hak penuh untuk menentukan cara yang terbaik.
Akan tetapi, lebih baik Mama mempertimbangkan beberapa fakta di atas sebelum Mama memutuskan untuk menerapkan metode BLW pada si Kecil. Bagaimanapun, kebutuhan nutrisi dan keselamatan si Kecil adalah yang paling utama. Bila perlu konsultasikan dengan dokter untuk menyesuaikannya dengan kondisi dan kebutuhan anak.
Jadi, Mama pilih metode makan konvensional atau BLW nih?
Baca juga:
- Jangan Stres Dulu, Lakukan 5 Langkah Ini jika Bayi Menolak Makan
- 5 Kelompok Makanan Kaya Gizi untuk MPASI Pertama si Kecil
- 5 Cara Jitu untuk Mengajarkan Bayi Makan Secara Mandiri