TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Berapa Banyak Vitamin D yang Dibutuhkan Bayi?

Bayi membutuhkan Vitamin D untuk membantu tumbuh kembangnya, terutama pertumbuhan tulang dan gigi

Unsplash/omarlopez

Setiap harinya, manusia membutuhkan energi dan nutrisi untuk bertumbuh, berkembang, dan menjaga organ kesehatan tubuh. 

Nutrisi yang diperlukan oleh manusia terbagi menjadi dua, yaitu makronutrisi (protein, lemak, dan karbohidrat) dan mikronutrisi (mineral dan vitamin). 

Kedua kategori nutrisi tersebut sangat wajib terpenuhi setiap harinya untuk menjaga kesehatan organ tubuh dan pertumbuhan, terutama bayi. 

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bayi sangat membutuhkan nutrisi yang baik untuk mereka dapat bertumbuh dan berkembang dengan sehat, salah satunya adalah vitamin. Vitamin merupakan kebutuhan esensial yang harus terpenuhi setiap harinya.

Terdapat beberapa vitamin, seperti A, B, C, D, dan K yang sangat dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembangnya. Untuk memperolehnya, biasanya berasal dari makanan dan juga berjemur (khusus vitamin D). 

Berbicara mengenai vitamin D, sebenarnya bayi sangat membutuhkan vitamin D setiap harinya untuk mendukung kesehatan tulangnya agar dapat bertumbuh sehat. Tapi berapa banyak vitamin D yang dibutuhkan bayi?

Berikut Popmama.com akan mengulas jawabannya untuk Mama. Yuk, disimak!

Mengapa Bayi Membutuhkan Vitamin D?

Freepik

Sama seperti vitamin lainnya, vitamin D juga memiliki manfaat yang wajib terpenuhi setiap harinya. 

Dilansir dari What to Expect, bayi sangat membutuhkan vitamin D untuk menyerap kalsium yang dapat membangun tulang yang kuat dan juga sehat. 

Pasalnya, kekurangan vitamin D pada bayi dapat berisiko memiliki tulang yang lemah dan berisiko terkena rakhitis atau biasanya akan mudah rentan terhadap patah tulang ketika mereka di masa kanak-kanak. 

Maka dari itu, perlu adanya pemberian vitamin D sejak lahir untuk mencegah risiko yang terjadi apabila si Kecil kekurangan vitamin D. 

Berapa Banyak Vitamin D yang Harus Dikonsumsi Bayi?

Pinterest/parenfresh

Sejak lahir, bayi sangat membutuhkan vitamin D sebagai salah satu nutrisi baik yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya, terutama pada pertumbuhan tulang yang kuat. 

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bayi yang baru lahir atau usianya yang di bawah 12 bulan, sangat membutuhkan vitamin D sebanyak 400 IU dalam sehari. 

Ketika mereka menginjak usia 12 bulan hingga 24 bulan, vitamin D yang mereka butuhkan akan bertambah menjadi 600 IU setiap harinya.

Mama perlu memastikan si Kecil sudah mendapatkan vitamin D dengan cukup setiap harinya. Karena hal ini sangat diperlukan untuk membantu pertumbuhannya, terutama dalam meningkatkan pertumbuhan sel, fungsi kekebalan tubuh, dan fungsi neuromuskular (sistem saraf dan otot).

Pemberian vitamin D tidak boleh kurang ataupun berlebihan. Pasalnya, terlalu banyak vitamin D dapat berisiko bayi mengalami overdosis yang dapat menyebabkan muntah, mual, rasa haus yang berlebihan, sembelit, kebingungan, sering buang air kecil, nyeri sendi dan otot, dan kehilangan nafsu makan.

Sumber Vitamin D untuk Bayi

Freepik/cookie_studio

Dalam memenuhi kebutuhan perkembangannya, Mama dapat memberikan sumber vitamin D dengan berbagai cara. 

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), ada berbagai sumber vitamin D yang dapat diberikan kepada bayi melalui:

  • Suplemen vitamin D yang biasanya diberikan kepada bayi yang baru lahir sampai mereka beralih ke makanan padat.

  • Susu formula yang mengandung vitamin D.

  • Makanan padat seperti susu, yogurt, keju, salmon, minyak ikan, telur, sereal, tahu, almond, oat, santan, jus jeruk, dan kedelai. 

Umumnya, bayi yang baru lahir dan masih menyusu harus mengonsumsi suplemen vitamin D dalam bentuk tetes yang sudah diresepkan oleh dokter anak. 

Selain itu, ketika bayi mengonsumsi susu formula yang sudah mengandung vitamin D, Mama perlu berkonsultasi dengan dokter anak apakah bayi mama perlu diberikan suplemen vitamin D atau tidak. 

Ketika memasuki masa MPASI, bayi mungkin sudah bisa mendapatkan vitamin D dari beberapa sumber makanan yang banyak mengandung vitamin D. Sehingga, bayi tidak akan memerlukan suplemen vitamin D untuk memenuhi vitamin hariannya. 

Namun, sangat disarankan untuk Mama berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan apakah pemberian vitamin D yang diberikan sudah cukup atau kurang untuk memenuhi kebutuhan harian bayi. 

Apakah Sinar Matahari Termasuk Sumber Vitamin D?

Pexels/Tatiana Syrikova

Sinar matahari merupakan sumber vitamin D terbesar dan terbaik bagi tubuh manusia. Maka tidak heran lagi jika vitamin D kerap disebut “the sunshine vitamin”

Seringkali ketika sedang sakit, dokter akan memberikan obat dan juga menyarankan untuk berjemur di waktu tertentu. Sama halnya bayi yang baru lahir juga disarankan untuk berjemur setiap pagi. 

Manfaat sinar matahari sangat baik untuk pembentukan vitamin D dalam pertumbuhan tulang bayi. Hanya dalam beberapa menit saja, paparan sinar matahari sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin bayi. 

Meski begitu, jangan pernah mengandalkan sinar matahari untuk memenuhi kecukupan vitamin D kepada bayi. Berdasarkan anjuran dari American Academy of Pediatrics (AAP) , bayi yang baru lahir atau di bawah 6 bulan harus dijauhkan dari sinar matahari langsung. 

Hal ini dikarenakan kulit bayi mengandung terlalu sedikit melanin, yang merupakan pigmen yang dapat merubah warna kulit. Selain itu, paparan sinar matahari langsung juga dapat berisiko cedera pada retina mata, yang dapat menyebabkan katarak dan gangguan mata lainnya. 

Sebagai tips, Mama dapat menjemur bayi dengan mengenakan pakaian dan kacamata khusus dan dianjurkan sebelum jam 10 pagi dengan durasi sekitar 10-15 menit.

Bisakah Bayi Mendapatkan Vitamin D yang Dikonsumsi Ibu Menyusui?

Baby Centre

Dilansir dari What to Expect, ibu menyusui yang mengonsumsi suplemen vitamin D tidak mengandung cukup vitamin D untuk memenuhi kebutuhan bayinya. 

Namun, ketika ibu menyusui mencukupi vitamin D hariannya sebanyak 4.000 IU, maka sebanyak satu liternya mengandung 400 IU. Tentunya hal ini tidak mencukupi harian bayi, karena mereka tidak akan meminum satu liter ASI per harinya. 

Oleh karena itu, Mama dapat memberikan suplemen vitamin D tetes hingga usianya melebihi 6 bulan. Pastikan suplemen vitamin D yang diberikan kepada bayi mama merupakan suplemen yang dianjurkan oleh dokter anak. 

Selain itu, Mama juga harus berkonsultasi dengan dokter apakah bayi mama masih mengonsumsi suplemen vitamin D, ketika mereka sudah mendapatkan makanan pendamping yang memiliki kandungan vitamin D. 

Jadi Mama sudah tau kan berapa banyak vitamin D yang dibutuhkan bayi?Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest