Tips Hindari Tersedak pada Bayi yang Sedang Belajar Makan
Makan sambil banyak bergerak ternyata tidak baik lho, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada usia berapa si Kecil kesayangan Mama mulai mengenal makanan?
Rata-rata bayi mendapat MPASI pertama di usia 6 bulan. Diawali dengan bubur halus atau makanan bersifat cair, tahap pertama berfokus pada pengenalan rasa selain ASI.
Semakin bertambah usianya, fokus mama bukan lagi soal rasa saja. Mulai menjajal aneka tekstur, mengajarinya memegang makanan sendiri, dan perlahan ia tumbuh menjadi batita yang siap makan sendiri.
Masalah yang sering dihadapi para Mama saat si Kecil mulai makan adalah bahaya tersedak. Pergerakan otot-otot dalam mulut anak belum sempurna, sehingga kemampuannya melumat dan menelan makanan kadang terganggu.
Ditambah lagi giginya belum tumbuh lengkap. Baru muncul beberapa, dibarengi sensasi aneh yang membuatnya kurang nyaman saat gigi akan tumbuh.
Nah, untuk menghindari tersedak pada si Kecil yang baru mulai mengenal makanan, Mama bisa terapkan sederet tips dari Popmama.com berikut ini.
1. Hindari makan dalam posisi berbaring atau setengah berbaring
Bayi usia 6 bulan ke atas biasanya sudah mulai belajar duduk, tapi posisinya belum sempurna.
Maka ketika makan, biasanya Mama memilih untuk menggendong atau mendudukkan pada kursi yang ada sandarannya.
Cara ini adalah pilihan tepat ketimbang menyuapinya dalam posisi berbaring atau setengah berbaring.
Jika Mama memilih untuk menyandarkan si Kecil pada kursi, usahakan posisi duduknya tegak. Ini penting untuk menghindari tersedak, agar proses masuknya makanan ke kerongkongan lebih lancar.
2. Hindari membuatnya tertawa saat makan
Agar si Kecil semangat makan, tak jarang Mama harus mengajaknya mengobrol dan bercanda. Ia kemudian tertawa dan bersorak riang menyambut sendok di depan mulutnya.
Sekilas suasana ini terasa menyenangkan. Tapi Mama perlu hati-hati, ketika si Kecil tertawa atau banyak bergerak berpotensi mengacaukan gerak katup di jalur telan.
Katup bernama epiglotis ini membatasi tenggorokan (jalur napas) dengan kerongkongan (jalur telan).
Jika kerja katup tidak sempurna karena menelan sambil tertawa atau berbicara, makanan bisa masuk ke tenggorokan dan menyebabkan tersedak.
3. Sesuaikan tekstur makanan dengan kemampuan anak
Paling penting adalah menyesuaikan tekstur makanan dengan kemampuan si Kecil. Tentu saja di awal MPASI dimulai dengan makanan cair atau bertekstur sangat lembut.
Mama bisa menentukan sendiri kapan si Kecil layak ‘naik kelas’ ke tekstur yang lain. Sesuaikan juga dengan proses tumbuh giginya, tetap berikan makanan lembut mudah cerna sampai ia cukup kuat untuk mengunyah.
Baca juga: Sudahkah Mama Memahami Fase Tumbuh Gigi si Kecil?
4. Hindari makan terlalu kenyang
Salah satu cara si Kecil mengirim sinyal bahwa dirinya sudah kenyang adalah dengan menolak makanan, melumat-lumat sambil menahannya dalam mulut, atau memuntahkan sedikit.
Segera setelah tanda-tanda ini muncul hentikan saja aktivitas makan. Kondisi terlalu kenyang bisa menimbulkan tersedak.
5. Beri jeda 10-20 menit setelah makan sebelum berbaring
Sebelum bisa berjalan, sebagian besar waktu si Kecil dihabiskan untuk berbaring, berguling, merangkak, dan tentu saja sambil bermain.
Setelah makan, sebaiknya Mama beri jeda 10-20 menit untuk duduk tenang sebelum si Kecil kembali ke rutinitas favoritnya.
Jika ia langsung berbaring atau banyak bergerak, perutnya akan terasa begah. Hal ini bisa memicunya mual lalu memuntahkan sebagian makanan.
Baca juga: Ma, Hati-Hati! 6 Makanan Ini Bisa Bikin Si Kecil Tersedak Lho