5 Cara Deteksi Alergi Anak Sejak Dini, Mama Wajib Tahu
Bantu Mama cegah alergi pada si Kecil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Deteksi alergi anak sejak dini adalah hal penting yang harus Mama lakukan. Sebab, dengan mengetahui sejak awal, Mama bisa cegah terpicunya alergi yang mereka miliki. Tentu mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan begitu Ma?
Untuk bantu ketahui alergi yang mungkin dimiliki si Kecil, berikut ini 5 cara deteksi alergi anak yang perlu Mama ketahui.
1. Cek histori alergi pada keluarga
Apakah Mama atau Papa memiliki reaksi alergi terhadap makanan-makanan atau kondisi-kondisi tertentu? Boleh jadi si Kecil juga memiliki alergi yang sama lho Ma. Memang tidak selalu sama persis pemicu alerginya. Namun, kerentanan untuk memiliki reaksi alergi terhadap makanan tertentu itu tetap ada. Tapi Mama tak perlu panik, dengan mengetahui pemicunya, reaksi alergi bisa dihindari kok Ma.
2. Skin prick test
Pengujian melalui metode ini terbilang cukup sederhana Ma karena dokter atau perawat akan menaruh alergen di atas kulit, lalu menusuk sedikit lapisan luar kulit untuk membuat goresan kecil. Apabila reaksi alergi si Kecil terpicu, maka daerah itu akan sedikit membengkak dan dicatat oleh dokter.
3. Alergen ditempelkan ke kulit
Selain melakukan skin prick test, dokter atau perawat juga bisa melakukan tes dengan menempelkan patch alergen ke kulit. Pertama, dokter atau perawat akan membersihkan bagian kulit yang ingin diuji. Kemudian ditempelkan sebuah patch berisi beberapa zat yang bisa memicu alergi. Seringkali dokter menempelkan beberapa alergen secara sekaligus, tapi Mama tidak perlu khawatir karena bila muncul reaksi pada kulit akan langsung ditangani.
4. Tes provokasi dan eliminasi makanan
Salah satu cara untuk mengetahui alergi makanan yang si Kecil miliki adalah dengan memberikan dan mengeliminasi makanan pemicu alergi. Untuk itu, sebaiknya perkenalkan satu jenis protein terlebih dahulu sebelum memperkenalkan jenis protein lainnya ya Ma. Misalnya, hari ini Mama memasukkan daging ayam ke menu, tiga hari kemudian baru mulai perkenalkan daging ikan. Apabila si Kecil menunjukkan tanda-tanda seperti diare, kembung, ruam, dan gejala batuk pilek, maka besar kemungkinan ia tidak cocok dengan protein yang diberikan.
Setelah mengeliminasi makanan pemicu alergi, Mama bisa penuhi asupan nutrisi harian si Kecil dengan kombinasi MPASI dan ASI tanpa perlu khawatir lagi. Nah, untuk memastikan kebutuhan gizi buah hati tercukupi, Mama juga bisa lho melengkapi MPASI rumahan dengan bubur sereal dari CERELAC.
Bubur CERELAC sudah dilengkapi dengan beragam nutrisi seperti zat besi, Vitamin A, dan Vitamin C. Kandungan zat besinya yang tinggi membuat CERELAC dapat bantu cukupi kebutuhan zat besi yang sulit dipenuhi oleh MPASI rumahan saja. Maka dari itu, pemberian ASI, MPASI rumahan, dan CERELAC jadi kombinasi yang dapat bantu penuhi gizi harian si Kecil.
Selain bernutrisi, bahan baku dan proses produksi CERELAC telah dijaga ketat untuk memastikan CERELAC aman dikonsumsi oleh bayi di atas 6 bulan. Jadi, nggak perlu ragu lagi, yuk mulai tambahkan CERELAC pada menu harian si Kecil! Untuk informasi lebih lanjut soal nutrisi, promo, hingga resep MPASI lezat dan bernutrisi, Mama bisa klik di sini.
5. Tes alergi dari darah
Dilansir dari healthline.com, tes darah dilakukan untuk mengukur kadar antibodi dalam darah ketika diberikan alergen tertentu. Sama halnya dengan tes darah pada umumnya, tenaga medis akan mengambil sampel darah dari si Kecil untuk uji laboratorium. Keuntungan dari tes darah ini adalah uji reaksi alergi terjadi di luar tubuh si Kecil, jadi ia tidak akan terganggu. Hanya saja, butuh waktu beberapa hari untuk mengetahui hasilnya. Jadi, metode ini tidak secepat skin prick test dan tes patch.
Itu dia 5 cara deteksi alergi pada anak yang dirangkum dari berbagai sumber. Dengan mengidentifikasi alergi anak sejak dini, Mama jadi lebih tahu hal apa saja yang harus dihindari deh. Jadi, si Kecil sudah dites belum Ma?