Cara Membedakan Batuk Pilek Biasa dan Batuk Pilek Alergi
Kenali perbedaannya untuk tahu cara tepat mengatasinya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Batuk dan pilek kerap menjadi penyakit yang mengganggu si Kecil. Ini kemudian membuat si Kecil merasa tidak enak badan, susah bernapas, hingga sakit tenggorokan. Namun, Mama perlu mengetahui apakah ini merupakan batuk pilek biasa atau batuk pilek alergi.
Melansir laman Childrens.com, Michael Lee, M.D., seorang dokter anak di Children's Health dan Profesor di UT Southwestern mengatakan bahwa ini bukanlah hal yang aneh terjadi pada anak-anak. Pasalnya, ini bisa terjadi enam hingga delapan kali per tahun, yang berlangsung selama 10-14 hari. Lalu, bagaimana cara untuk membedakannya?
Nah, berikut Popmama.com rangkum tentang cara membedakan batuk pilek biasa dan batuk pilek alergi. Simak di sini!
1. Cara membedakan batuk pilek biasa dan batuk pilek alergi
Kembali melansir laman Childrens.com, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui untuk membedakan yang mana batuk pilek biasa dan batuk pilek alergi.
Jika si Kecil batuk pilek karena alergi, umumnya respon yang muncul termasuk:
- Mata gatal dan berair
- Hidung berair
- Batuk dan hidung tersumbat
- Bersin
- Terkadang sakit tenggorokan
Sedangkan, jika si Kecil terkena gejala batuk dan pilek biasa yang disebabkan oleh virus flu, gejala yang biasa terjadi meliputi:
- Hidung berair
- Batuk dan hidung tersumbat
- Bersin
- Sakit tenggorokan
- Kelelahan
- Sedikit nyeri tubuh
- Demam, dalam beberapa kasus
2. Penyebab batuk pilek alergi pada bayi
Melansir News in Health, dr. Teresa Hauguel dari NIH, pakar penyakit menular yang memengaruhi pernapasan, menjelaskan bahwa penyebab anak mengalami alergi sejak ia masih kecil adalah karena sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap pemicu, atau alergen, yang merupakan sesuatu yang membuat Anda alergi.
Ini akan membuat jaringan pernapasan yang halus kemudian dapat membengkak, dan hidung mungkin jadi tersumbat atau berair.
Jika hal ini dipicu oleh udara, serbuk sari, maupun suhu yang memicu batuk pilek pada bayi, ini akan terus berjalan dan bisa bertambah buruk jika si Kecil terus berada di sekitar alergen.
3. Berbagai jenis alergi yang sering dialami bayi
Melansir laman Healthline, bayi dapat memiliki alergi terhadap beberapa hal utama dan ketika bayi menunjukkan gejala apa pun, termasuk batuk pilek, mungkin sulit untuk Mama mengetahui apa yang salah karena anak kecil tidak dapat menggambarkan gejala-gejala tersebut.
Ada banyak alergi spesifik yang dapat dialami bayi, namun secara umum dapat dibagi menjadi tiga kategori:
- Makanan dan obat-obatan
- Lingkungan
- Musim
4. Pertolongan pertama pada bayi saat mengalami alergi
Setelah melihat gejalanya dan Mama menemukan bahwa si Kecil mengalami batuk pilek alergi, tentu saja terdapat langkah-langkah yang bisa Mama lakukan untuk meringankan dan mengatasinya.
Kembali melansir laman Childrens.com, berikut langkah-langkah yang bisa Mama lakukan, yaitu:
- Minimalkan gejala di rumah dengan mencuci pakaian setelah berada di luar, sering-sering menyedot debu, dan menggunakan penyaring dan pembersih udara.
- Coba antihistamin oral yang tidak menyebabkan sedasi, seperti Zyrtec atau Claritin. Si Kecil akan merasa lebih baik dalam satu atau dua hari.
- Jika antihistamin tidak banyak membantu, tambahkan steroid hidung seperti Flonase yang dijual bebas yang disemprotkan ke hidung.
- Mama juga dapat mencoba semprotan hidung saja. Jika si Kecil merasa lebih baik, hindari penggunaan antihistamin oral.
Untuk pemberian obat-obatan oral, pastikan untuk mengonsultasikannya pada dokter anak si Kecil terlebih dahulu.
5. Pertolongan pertama pada bayi yang mengalami batuk pilek biasa
Untuk si Kecil yang mengalami batuk pilek biasa tentu saja diberikan pendekatan penanganan yang berbeda. Beberapa langkah yang bisa Mama lakukan, misalnya:
- Gunakan larutan garam di hidung untuk mengencerkan hidung tersumbat dan membantu anak-anak membuang ingus. Mama juga bisa menyedot hidung tersumbat dengan spuit.
- Cobalah pengobatan rumahan tertentu untuk membantu meredakan gejala anak. Mama bisa mencoba untuk memberikan MPASI kaya nutrisi atau beragam makanan hangat untuk membantu si Kecil. Hindari untuk memberi madu pada bayi di bawah usia 1 tahun.
- Gunakan asetaminofen atau ibuprofen, sesuai resep dokter, untuk mengatasi nyeri, sakit, dan demam.
Jika gejalanya tidak berkurang dan kesehatan si Kecil tidak mengalami kemajuan, Mama bisa mengonsultasikan kondisi si Kecil pada dokter anak kepercayaan Anda.
Nah, itulah tadi rangkuman tentang cara membedakan batuk pilek biasa dan batuk pilek alergi. Semoga informasi ini bisa membantu Mama dalam mengatasi batuk pilek si Kecil, ya.
Baca juga: