Cara Meningkatkan Kemampuan Kognitif Bayi dengan Bahasa Isyarat
Bahasa isyarat bisa membantu bayi menyampaikan perasaannya dengan tepat
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Golden age atau periode emas adalah masa yang paling baik untuk memberikan bayi stimulasi yang dapat mendukung tumbuh kembangnya. Stimulasi yang tepat tentu saja akan meningkatkan kemampuan kognitif si Kecil.
Apa keuntungannya? Si Kecil yang memiliki kemampuan kognitif yang baik dapat belajar, mengingat, mengelola informasi dengan lebih mudah. Ini juga yang kelak akan membantu dia untuk menjalani aktivitasnya sehari-hari.
Salah satu stimulasi yang bisa Mama berikan pada bayi adalah dengan mengajarkannya menggunakan bahasa isyarat. Lalu, bagaimana caranya?
Nah, berikut ini adalah rangkuman informasi cara meningkatkan kemampuan kognitif bayi dengan bahasa isyarat yang sudah Popmama.com rangkum untuk Mama. Baca di sini, yuk!
Bukti Bahasa Isyarat Dapat Meningkatkan Kemampuan Kognitif Bayi
Dilansir dari Babygaga, terdapat sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Northwestern University, yang menganalisis perkembangan kognitif dari 113 bayi yang bisa mendengar, yang berusia antara 4 hingga 6 bulan.
Mulanya, tak satu pun dari anak-anak itu terpapar Bahasa Isyarat Amerika atau bentuk bahasa isyarat lainnya sebelum penelitian.
Kemudian, mereka dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok non-linguistik (non-verbal) dan kelompok kedua adalah kelompok yang difokuskan pada bahasa isyarat.
Untuk menilai respons kognitif pada bayi, mereka memberikan 8 foto berbeda yang berkaitan dengan satu tema yang sama. Misalnya, jika temanya adalah ikan, maka bayi akan diberikan delapan foto ikan yang berbeda.
Di kelompok non-linguistik, seorang perempuan membantu untuk menunjukkan foto dan melihat bayi tanpa mengatakan apa-apa. Di kelompok yang berfokus pada bahasa isyarat, petugas perempuan lainnya mengenalkan foto-foto itu sambil memberikan isyarat menggunakan tangan atau jarinya.
Di fase kedua penelitian, semua bayi kembali diberikan dua gambar lagi yang mengikuti tema yang sama dengan objek sebelumnya, sedangkan gambar lainnya sama sekali tidak ada kaitannya dengan tema.
Dari penelitian ini mereka mendapati bahwa bayi yang berusia 3-4 bulan, yang dikenalkan pada bahasa isyarat lebih mampu mengenali foto dari tema yang sama dibandingkan kelompok non-linguistik (non-verbal).
Waktu yang Tepat Mengajarkan Anak Menggunakan Bahasa Isyarat
Dikutip dari The Bump, Jann Fujimoto, CCC-SLP, ahli patologi wicara-bahasa bersertifikat di Wisconsin mengatakan bahwa waktu yang baik untuk memulai adalah saat bayi berusia 4-6 bulan.
Ada beberapa pendekatan berbeda untuk mengajar bahasa isyarat bayi. Tetapi umumnya Mama dapat mengajarkan bayi dengan mengucapkan kata seperti "susu", sambil membuat isyarat pada saat yang sama, dan kemudian memberi bayi susu.
Pengulangan dan kesabaran adalah kuncinya. Perlu diingat, si Kecil kemungkinan tidak akan mulai membuat tanda-tanda sendiri sampai mereka berusia sekitar 6 hingga 9 bulan.
Saat memutuskan untuk mengajarkan bahasa isyarat pada bayi, Mama harus memutuskan isyarat apa yang akan Mama mulai. Pertimbangkan kata-kata yang paling sering Mama dan keluarga gunakan sehari-hari.
Manfaat Berkomunikasi dengan Menggunakan Bahasa Isyarat
Tak hanya meningkatkan kemampuan kognitifnya, melatih bayi menggunakan bahasa isyarat pun memiliki beberapa manfaat lain. Misalnya seperti:
- Mengurangi rasa frustasi saat bayi ingin menyampaikan perasaaannya
Dengan bahasa isyarat seperti menunjuk mulut saat ingin makan atau menggunakan ibu jari saat ingin minum, dapat membuat perbedaan. Jadi, berikan ia contoh beberapa kali agar si Kecil dapat menirunya. Nantinya, saat ia sudha belajar lebih banyak kata maka tingkat frustrasinya pun ikut turun. Ia pun tak lagi menangis saat mengatakan ia ingin makan.
- Bahasa isyarat dapat meningkatkan bonding antara bayi dengan orangtua
Saat bayi memiliki sekitar 30 kata, maka ia akan mulai merangkai tanda-tanda. Mama pun akan merasa takjub akan hal itu. Tak hanya itu, dengan bahasa isyarat, komunikasi Mama dan si Kecil pun jadi lebih berarti bukan? Tentunya ini akan meningkatkan kedekatan Mama dengannya.
- Meningkatkan kemampuan berbicara si Kecil
Mama tak perlu khawatir kalau hal ini akan mengganggu perkembangan bicaranya nanti. Sebab, beberapa penelitian menunjukkan bahwa bahasa isyarat dapat meningkatkan kemampuan bahasa serta kosakata si Kecil.
Beberapa Bahasa Isyarat yang Bisa Mama Ajarkan
Lalu bahasa isyarat apa saja yang bisa Mama ajarkan pada si Kecil mulai saat ini? Berikut ini ada beberapa kata yang biasanya ia dan Mama katakan setiap hari. Contohnya seperti:
- Makanan: Letakkan ujung jari di bibir.
- Semua hilang: Gerakkan tangan, telapak tangan ke atas, ke belakang, dan ke depan.
- Takut: Ketuk dada berulang kali.
- Lapar: Kuncupkan jemari tangan lalu arahkan ke mulut.
- Capek: Pejamkan mata dan letakan tangan di pipi seperti tidur.
- Dimana?: Angkat bahu, dengan telapak tangan terulur.
- Kesini: Lambaikan tangan ke arah tubuh seperti sedang memanggil.
- Bosan: Tatap mata lalu palingkan wajah.
- Mobil: Dua tangan dalam posisi mengendarai mobil.
- Buku: Kedua telapak tangan digabungkan dan terbuka menghadap ke atas.
Nah, itulah tadi rangkuman informasi tentang cara meningkatkan kemampuan kognitif bayi dengan bahasa isyarat. Apakah Mama sudah pernah mencobanya?
Baca juga: