5 Ciri Bayi dengan Daya Tahan Tubuh Rendah, Sering Mengalami Infeksi
Ketahui cirinya sejak dini agar dapat meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di masa tumbuh kembangnya, si Kecil memerlukan perhatian khusus dari orangtua agar tidak mudah terserang penyakit. Namun, bagaimana jika si Kecil tetap mengalaminya?
Pada dasarnya, bayi yang baru lahir memang memiliki daya tahan tubuh yang belum sempurna. Namun, melansir laman Lil Mixins, begitu bayi mulai mengonsumsi makanan padat, sistem kekebalan tubuhnya mulai berubah dengan cepat dan sistem kekebalannya akan sempurna ketika ia menginjak usia satu tahun.
Lalu, apakah ada ciri jika bayi mengalami daya tahan tubuh yang rendah? Apa yang dapat dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh bayi tetap terjaga?
Nah, berikut Popmama.com rangkum informasi tentang beberapa ciri bayi dengan daya tahan tubuh rendah.
1. Bayi sering lemas
Salah satu ciri yang bisa dilihat ketika daya tahan tubuh bayi rendah adalah ia kerap merasa lemas. Pasalnya, saat daya tahan tubuh menurun, maka energi si Kecil juga akan mengalami gangguan.
Rasa lelah yang terjadi pada si Kecil terjadi akibat energi di dalam tubuhnya digunakan untuk melawan virus dan juga bakeri. Itulah mengapa si Kecil jadi terlihat lebih lemas walaupun sudah tidur siang.
Terkadang, hal ini juga menyebabkan bagian sendi si Kecil terasa sakit. Oleh sebab itu, ia lebih memilih untuk tidak banyak bergerak.
2. Sering mengalami infeksi berulang
Selain tubuh si Kecil menjadi lemas, ciri bayi dengan daya tahan tubuh rendah selanjutnya adalah ia sering mengalami infeksi berulang. Infeksi ini menyebabkan bayi mengalami pilek, batuk, hingga demam secara berulang.
Tak hanya itu, saat terkena infeksi si Kecil bisa jadi membutuhkan waktu yang lebih lama daripada bayi lainnya. Jika hal ini terjadi hingga berbulan-bulan, jangan ragu untuk memeriksakan kondisi si Kecil pada ahlinya.
3. Sensitif terhadap sinar matahari
Ciri lainnya adalah si Kecil begitu sensitif terhadap matahari. Jika bayi Mama memiliki gangguan pada daya tahan tubuhnya, terkadang ia akan menunjukkan reaksi alergi setelah terpapar sinar matahari.
Kulitnya mungkin saja mengalami lecet, ruam, atau bercak dengan tekstur bersisik. Kondisi ini nyatanya dapat terjadi pada segala usia. Melansir laman Clevaland Clinic, para ilmuwan belum sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan alergi matahari. Hanya saja, beberapa penelitian menemukan pola genetik (yang diwariskan).
Sedangkan, lainnya berpendapat bahwa tubuh meluncurkan histamin atau respons kekebalan setelah paparan sinar matahari.
4. Kerap mengalami gangguan pencernaan
Saat daya tahan tubuh bayi menurun, ia mudah mengalami gangguan pencernaan. Itulah sebabnya, bayi-bayi dengan daya tahan tubuh yang rendah lebih mungkin mengalami masalah pencernaan seperti diare, sembelit, atau gangguan penyerapan nutrisi.
Apakah si Kecil kerap mengalaminya? Jika iya, bisa jadi daya tahan tubuhnya saat ini sedang tidak baik-baik saja. Pastikan si Kecil tidak mengalami dehidrasi selama melewati masa ini ya, Ma.
5. Berat badan bayi berkurang
Ciri terakhir adalah berkurangnya berat badan akibat infeksi berulang maupun gangguan pada pencernaan bayi. Menurut The Journal of Translational Immunology, 70 persen sistem imun dipengaruhi oleh sistem pencernaan.
Itulah mengapa ketika pencernaan si Kecil bermasalah dan daya tahan tubuh bayi terganggu maka berat badan si Kecil ikut berkurang. Jika hal ini terjadi tandanya si Kecil sedang tidak dalam kondisi yang baik-baik saja. Apalagi, jika ini terus berlanjut maka akan berakibat pada pertumbuhan bayi yang lambat.
Oleh sebab itu, Mama perlu tetap memperhatikan setiap kenaikan maupun penurunan berat badan pada si Kecil, ya!
6. Cara meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Jika tanda-tanda ini dialami oleh si Kecil, Mama tak perlu buru-buru panik. Terdapat beberapa langkah utama yang bisa Mama terapkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau imun bayi. Beberapa di antaranya, seperti:
- Memberikan ASI eksklusif.
- Memberikan waktu tidur yang efektif. Untuk bayi usia ini, Mama bisa membiasakannya tidur selama 12-16 jam.
- Menjaga kebersihan di sekitar lingkungan bayi. Biasakan si Kecil untuk selalu mencuci tangan dan pastikan barang-barang yang ada di sekitar bayi terjaga kebersihannya.
- Cukupi kebutuhan vitamin D bayi.
- Tidak melewatkan imunisasi sesuai dengan kebutuhan usia bayi.
Nah, itulah tadi beragam ciri bayi dengan daya tahan tubuh rendah. Semoga informasi ini bisa membantu Mama dalam menjaga daya tahan tubuh si Kecil, ya.
Baca juga:
Baik untuk Imun, Ini Menu JSR untuk Balita ala dr. Zaidul Akbar
Bayi Sering Rewel, Bisa Jadi karena Mengalami Gangguan Proses Sensorik