Feses Anak Berwarna Hijau saat MPASI? Ini Penyebabnya Kata Dokter
Ketahui warna yang normal dan tanda bahaya melalui kotoran si Kecil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seiring pertumbuhannya, bayi kecil mama mulai menikmati makanan padat pertamanya di usia ini. Apakah Mama kerap menemukan feses anak berwarna hijau saat MPASI? Tak perlu buru-buru khawatir, ya.
Melansir laman Children's Hospital Colorado, warna hijau pada feses anak sepenuhnya normal, bahkan jika warnanya cenderung hijau tua. Karena ada banyak faktor yang bisa menyebabkan warna feses si Kecil berubah-ubah.
Lalu, bagaimana jika si Kecil memiliki warna lain? Warna feses seperti apa yang perlu diwaspadai?
Nah, berikut Popmama.com rangkum kata dokter tentang feses anak berwarna hijau saat MPASI.
1. Feses anak berwarna hijau saat MPASI? Apa penyebabnya?
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan si Kecil mengeluarkan feses berwarna hijau. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya di Children's Hospital Colorado, warna hijau pada feses anak sepenuhnya normal.
Hal ini dijelaskan pula melalui unggahan dr. Citra Amelinda, Sp. A, IBCLC, MKes, dokter anak yang berpraktik di Primaya Hospital Bekasi Timur. Menurutnya, secara umum bayi yang mendapat susu formula tidak jarang tinjanya berwarna kehijauan. Ini merupakan respons normal tubuh terhadap peningkatan kadar zat besi dalam sistem pencernaan.
Lalu bagaimana saat MPASI? Normalnya, makanan saat berada di usus halus akan bercampur dengan empedu. Makanan akan diserap dan sisanya akan diteruskan ke usus besar. Bila tinja di usus besar hanya singgah dalam waktu yang singkat, tinja tidak ada waktu untuk mengalami perubahan warna menjadi kuning atau cokelat. Akhirnya feses keluar berwarna hijau.
2. Makanan juga bisa jadi penyebab feses bayi jadi hijau
Dokter Citra juga menjelaskan bahwa faktor lainnya yang bisa menjadi penyebab feses anak berwarna hijau adalah makanan yang ia konsumsi. Baik secara alami maupun buatan dapat membuat feses si Kecil mengalami perubahan warna.
"Selain karena rapid transit di usus, tinja warna hijau dapat disebabkan oleh pigmen makanan yang dikonsumsi anak. Misalnya seperti sayuran berdaun hijau, buah berwarna hijau, dan camilan dengan pewarna buatan," kata dr. Citra pada unggahannya.
3. Apakah warna hijau bisa menjadi tanda bahaya untuk si Kecil?
Walaupun warna hijau merupakan warna feses yang normal terjadi pada bayi, apakah Mama perlu tetap mewaspadainya? Kembali menurut Dokter Citra, nyatanya hal ini tetap perlu menjadi perhatian orangtua jika feses memiliki ciri-ciri tambahan.
"Warna tinja hijau bisa menjadi tanda bahaya jika disertai dengan tekstur yang cair atau lembek dan keluar dalam jumlah banyak," jelasnya lagi.
4. Tanda lain yang perlu diperhatikan melalui feses bayi
Masih dikutip dari laman Children's Hospital Colorado, terdapat beberapa tanda lain yang bisa diperhatikan melalui penampilan feses si Kecil.
Tanda-tanda ini umumnya menjadi ciri dari adanya penyakit atau gangguan pada pencernaannya, yaitu tekstur encer atau berair sebanyak tiga popok yang dapat menyebabkan bayi dehidrasi. Selain itu, dokter Citra juga menambahkan tanda-tanda bahaya lainnya yang wajib dicatat.
"Tanda lainnya yang perlu diwaspadai yaitu adanya darah dalam tinja, sering muntah, sakit perut, buang air kecil kurang, dan mulut serta lidah yang kering," ujarnya.
5. Jadi tanda bayi sehat, ini ciri feses ideal bayi
Terakhir, terdapat ciri feses ideal bayi yang seharusnya dimiliki si Kecil Mama. Melansir Banner Health, setelah bayi mulai makan makanan padat, sekitar usia 6 bulan, terlepas apakah mereka disusui atau diberi susu formula, feses akan menjadi lebih padat dan berbentuk seperti pasta.
Selama feses mereka tidak menjadi bola-bola keras, ini normal dan bukan sembelit. Selain itu, feses bayi yang sehat bisa berwarna kuning, jingga, cokelat dan tidak berair.
Mereka juga mulai sering sedikit mengejan saat buang air besar dan mungkin mengeluarkan suara atau mengerutkan wajah.
Nah, itulah tadi rangkuman informasi tentang tentang feses anak berwarna hijau saat MPASI. Semoga informasi ini bisa membantu Mama dalam menjaga kesehatan si Kecil, ya!
Baca juga: