15 Tips agar Bayi Lahap Makan menurut Dokter, Wajib Dicoba!
Mulailah dari hal sederhana yang dilakukan setiap hari
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orangtua mana yang tidak bahagia saat melihat bayinya menikmati makanan dengan lahap setiap hari. Mama bahkan tak perlu khawatir kalau si Kecil kekurangan gizi di masa 1000 hari pertamanya.
Namun, bagaimana jika si Kecil justru mulai memilih-milih makanan atau menolak untuk membuka mulutnya? Tentu saja ini menjadi tantangan besar. Pasalnya, banyak alasan mengapa si Kecil enggan menikmati makanannya.
Jadi, jangan sampai si Kecil kekurangan gizi di masa golden age-nya, ya. Sebab, ini dapat menentukan tumbuh kembang si Kecil di masa depan. Lalu, apa yang bisa Mama lakukan untuk membantu si Bayi?
Ini dia Popmama.com rangkumkan tips agar bayi lahap makan menurut dokter. Simak sama-sama, yuk, Ma!
1. Beragam penyebab bayi susah makan
Melansir WebMD, ada beberapa alasan yang perlu diketahui tentang mengapa bayi kerap menolak makanan. Ia mungkin saja merasa kenyang, lelah, bingung, atau sedang sakit. Alasan lainnya, bisa jadi Mama memberikan makanan di luar jadwal makan mereka atau si Kecil termasuk anak yang pemilih.
Tetapi tak perlu merasa terlalu khawatir, si Kecil akan selalu meminta makan jika mereka lapar. Jadi, jika ia mulai memukul sendok, berpaling, atau menutup mulutnya, mereka memberi tahu kalau ia sudah merasa cukup.
Pastikan Mama tetap memberikan makanan sehat dan tidak memberikannya makanan cepat saji yang membuatnya kenyang lebih awal. Hindari untuk memaksa si Kecil saat memberinya makan. Pastikan ia tetap merasa bahagia ketika waktu makannya datang.
2. Alasan mengapa si Kecil perlu makan makanan bergizi
Melalui Popmama Arisan Januari 2023 dengan tema “Gizi Anak 1000 Hari Pertama”, dr. Yoga Devaera, Sp. A, dari Brawijaya Woman & Children Hospital menjelaskan pentingnya peran makanan bergizi yang dikonsumsi si Kecil.
"Zat besi diperlukan dalam perkembangan otak, anak yang kekurangan zat besi di 2 tahun pertamanya kalau tidak diperbaiki akan ada efek jangka panjang. IQ-nya bisa berkurang. Jadi, untuk zat besi tidak boleh kurang, harus dilihat apakah zat besinya cukup atau tidak. Implikasinya bisa jadi nanti tidak bagus," ujar dr. Yoga.
3. Bahaya yang bisa terjadi pada bayi jika mengalami kekurangan gizi
Selain berpengaruh pada kecerdasan, kekurangan gizi juga memberikan kontribusi yang besar pada kesehatan bayi. Terutama jika ia mengalami kekurangan gizi pada bulan-bulan pertamanya.
"Ada dua (dampak), jangka pendek gampang sakit. Jangka panjang adanya gangguan kecerdasan, perubahan metabolisme tubuh, sehingga saat dewasa gampang sakit dan menderita penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi. Badannya jadi seperti
kurang gizi, lebih mudah, lebih parah, dan lebih lama sembuhnya saat mengalami infeksi," tambah dokter Yoga.
4. Tips agar bayi mau menikmati makanannya dengan baik
Ditambahkan oleh dokter Yoga, ada beberapa hal yang bisa Mama coba lakukan untuk meningkatkan keinginan makan si Kecil.
"Pertama, ciptakan kebiasaan makan bersama di keluarga. Kedua, berikan pilihan makanan yang sama baiknya. Misalnya mau makan nasi atau kentang, telur atau ayam. Ketiga, hindari untuk mengenalkan makanan yang terlalu bergaram atau bergula pada si Kecil," katanya.
Selain ketiga langkah ini, Mama juga bisa menerapkan lima belas cara lain untuk membuat si Kecil mau menikmati makanannya, lho. Dilansir dari Parents, ini dia 15 cara yang bisa membuat si Kecil menyukai makanannya, seperti:
Lakukan taste training berulang kali.
Tawarkan makanan yang bervariasi pada si Kecil dan biarkan ia memilih.
Kenalkan anak pada beragam tekstur dalam makanannya.
Ciptakan momen yang tenang dan menyenangkan saat makan.
Manfaatkan setiap momen untuk memberikan makanan sehat pada anak.
Biarkan si Kecil melakukan eksplorasi saat ia makan.
Berikan buah atau sayur untuk camilannya.
Kurangi untuk memberikan makanan penutup yang manis. Jika ingin memberikannya, pastikan untuk menyediakannya dalam jumlah kecil bersama makanan utamanya sehingga ia bisa memilih.
Ajak anak untuk berkomunikasi tentang rasa lapar dan makanannya.
Sajikan beragam variasi makanan. Sehingga, tak melulu roti putih atau nasi putih.
Abaikan ekspresi si Kecil saat ia tidak menyukai makanannya dan coba berikan kembali di lain waktu.
Berikan sayur sebagai camilan satu jam sebelum makan. Sehingga jika ia menolak makan sayur saat makan, setidaknya ia sudah memakan beberapa sebelumnya.
Fokus pada proses merasakan dan bukan hanya menelan. Setidaknya si Kecil mencoba dan tidak mendapatkan tekanan saat makan.
Abaikan menu makanan khusus anak seperti nugget atau sosis. Berikan anak makanan dewasa yang sehat pada piring yang lebih kecil.
Perbaiki pola makan dan menu makanan yang biasanya Mama makan. Dengan tidak memilih-milih makanan, maka si Kecil akan memiliki kecenderungan yang sama.
5. Yang perlu dilakukan jika si Kecil mengalami gangguan makan yang buruk
Salah satu gangguan makan atau eating disorder yang bisa dialami bayi adalah anoreksia nervosa infantil. Ini merupakan gangguan makan yang dimulai pada tahap perkembangan awal antara usia enam bulan hingga tiga tahun.
Anoreksia nervosa infantil umumnya ditandai dengan penolakan makanan dan menyebabkan si Kecil tidak tumbuh dengan maksimal. Alasan bayi menolak untuk makan adalah dalam upaya mencapai otonomi dan kontrol untuk memenuhi kebutuhan bayi akan perhatian dari Mama.
Jika bayi mengalami hal ini, segera lakukan konsultasi pada dokter anak untuk memastikan kondisi terkini si Kecil dan menemukan solusi terbaik untuknya.
Nah, itulah tadi beragam tips agar bayi lahap makan menurut dokter. Semoga informasi ini dapat membantu Mama, ya!
Baca juga:
Porsi Makan Bayi 7 Bulan: Tekstur, Ide Menu, dan Jadwal Makan
Agar si Kecil Tumbuh Sehat, Ini Porsi Makan Bayi 8 Bulan yang Ideal