Ini Lho, 4 Makanan yang Bikin Bayi Sembelit
Makanan yang salah dapat membuat bayi berisiko susah BAB
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bila Mama berpikir kalau bayi tidak mungkin mengalami sembelit, maka jawabannya salah! Bayi juga berisiko mengalami sembelit layaknya orang dewasa.
Salah satu cara untuk mengenali apakah pencernaan bayi Mama sehat atau tidak, adalah dengan mengetahui apakah ia buang air besar (BAB) dengan teratur. Karena itu, disarankan agar Mama selalu memeriksa BAB bayi secara rutin untuk menghindari terjadinya sembelit pada bayi atau keluhan lainnya.
Mama juga perlu memahami, bahwa jadwal BAB bisa berbeda antara satu bayi dengan lainnya.
Pada bayi ASI, terkadang ia akan langsung BAB setiap habis menyusui, namun ada pula bayi yang BAB-nya justru seminggu sekali. Selama BAB bayi Mama rutin dan teratur, maka pencernaannya sehat.
Jane Morton M.D, profesor dan dokter anak asal Sekolah Kesehatan Universitas Stanford mengatakan, meski jarang ditemui bayi ASI yang mengalami sembelit, namun sebaiknya kita tetap waspada dengan kemungkinan tersebut.
Apalagi ketika bayi sudah sudah diperkenalkan dengan MPASI, maka perubahan frekuensi, bentuk dan warna dari feses yang dikeluarkan oleh bayi bisa berbeda.
Bayi usia 0-4 bulan biasanya BAB sebanyak 3 hingga 4 kali sehari, namun setelah dikenalkan dengan MPASI frekuensi BAB akan berkurang rata-rata menjadi satu kali sehari.
Bayi sembelit bisa ditandai ketika dia tidak BAB dalam jangka waktu lama. Dr. Morton mengatakan bila bayi tidak mengeluarkan feses berwarna kuning terang (bukan cokelat gelap atau hijau) sampai hari kelima, maka bisa jadi pencernaannya terganggu.
Ia juga akan terlihat kesulitan saat BAB dan tekstur feses keras.
Bayi yang mengalami sembelit kemungkinan juga akan menolak untuk menyusu atau makan MPASI karena merasa tidak nyaman dan tidak mau makan apapun.
Sembelit dapat dialami bayi disebabkan karena pemilihan asupan yang salah. Walau begitu, sebenarnya dampak setiap makanan yang dikonsumsi bisa berbeda pengaruhnya pada setiap anak. Karena itu, sebagai orangtua sangatlah penting bagi kita untuk cermat memerhatikan asupan makanan si Kecil agar terhindar dari masalah ini.
Berikut beberapa hal yang bisa membuat bayi mama mengalami sembelit.
1. Susu formula
Meski jarang terjadi pada bayi yang hanya mengonsumsi cairan seperti ASI atau susu formula, tapi kemungkinan bayi mengalami sembelit masih bisa terjadi.
Apalagi, bila cara pembuatan susu formula tidak sesuai dengan aturan yang disarankan.
Dr. Morton mengatakan bahwa bayi yang diberi susu formula cenderung lebih berisiko terkena sembelit.
Susu formula bisa membuat feses lebih padat dan keras dibandingkan ASI, terutama bila bayi mengidap alergi pada protein susu atau intoleran terhadap nutrisi tersebut.
Produk olahan susu yang dikonsumsi sang ibu juga bisa menyebabkan bayi sembelit, melalui transfer lewat ASI pada bayi yang intoleran terhadap protein susu. Karena itu hindari memberikan produk olahan susu dengan protein tinggi bila bayi memiliki alergi terhadapnya.
2. Karbohidrat
Saat bayi berusia enam bulan, bayi akan mulai dikenalkan dengan MPASI.
Apa yang Mama berikan pada bayi akan memengaruhi fesesnya.
Pada beberapa bayi, makan pisang atau karbohidrat lainnya seperti beras merah misalnya, dapat membuatnya mengalami sembelit, namun tidak demikian pada bayi lainnya.
Bayi juga mungkin sembelit karena alergi makanan, lho. Misalnya ketika ia diberi tomat dan ternyata ia alergi.
3. Kurang serat
Pemberian karbohidrat pada MPASI sebenarnya tak jadi masalah, namun agar metabolisme bayi berjalan dengan optimal, sebaiknya diimbangi juga dengan protein dan zat gizi lain.
Bayi juga perlu makan sayuran atau buah yang memiliki banyak serat. Cara ini bisa mencegah anak mengalami sembelit. Sama persis ya kayak Mama.
4. Kurang cairan
Selain serat, bayi juga harus cukup cairan.
Fungsi cairan pada tubuh bayi antara lain menyerap zat gizi yang ada dalam darah, membantu proses pencernaan, hingga menjaga temperatur tubuh. Karena itu, bila cairan tubuh berkurang tentu dapat berakibat terganggunya proses metabolisme dalam tubuh, termasuk diantaranya sembelit.
Yuk, lancarkan pencernaan si Kecil. Kasihan kan kalau perutnya tidak nyaman!
Baca disini: Gejala, penyebab, dan cara penanganan sembelit pada bayi