Bayi Nggak Sengaja Makan Kotorannya Sendiri, Apa Bahayanya bagi Tubuh?
Terkesan menjijikan dan mengkhawatirkan, ini alasan bayi bisa memakan kotorannya sendiri
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi orangtua yang memiliki bayi merupakan peran yang memungkinkan Mama dan Papa menghadapi berbagai kejutan. Setiap hari, si Kecil menunjukkan perilaku baru yang sering kali mengundang tawa.
Namun, ada kalanya juga bayi melakukan sesuatu tak terduga yang membuat orangtua cemas. Salah satu contohnya adalah ketika bayi memakan benda-benda yang tidak seharusnya, termasuk kotorannya sendiri.
Wajar saja jika hal ini membuat orangtua panik akan efek yang bisa terjadi ketika bayi memakan kotorannya sendiri. Lantas, apa yang harus dilakukan jika hal ini terjadi?
Mari kita bahas lebih lanjut tentang apa bahayanya bagi tubuh jika bayi tidak sengaja makan kotorannya sendiri, yang telah Popmama.com rangkum berikut ini.
1. Mengapa bayi bisa makan kotorannya sendiri?
Seperti yang kita tahu, bayi cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan sering belajar tentang dunia di sekitarnya. Salah satu cara bayi bereksplorasi dunia sekitarnya adalah dengan memasukan berbagai benda ke dalam mulutnya.
Tak terkecuali memasukan kotorannya sendiri ke dalam mulut, sebagai bagian dari eksplorasi sensoriknya. Hal ini terjadi karena bayi belum memiliki pemahaman tentang apa yang aman dan tidak aman untuk dimakan.
Hal ini juga dapat terjadi jika bayi tidak diawasi dengan baik saat mengganti popok atau bermain di area yang tidak bersih. Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk mengawasi bayi dengan cermat dan menjaga kebersihan area bermain untuk mencegah kejadian ini.
2. Apa yang terjadi jika bayi memakan kotorannya sendiri?
Jika si Kecil memakan kotorannya dalam jumlah sedikit, kebanyakan hal ini tidak menimbulkan efek tertentu yang berbahaya. Meski demikian, Mama tetap harus mewaspadai apakah bayi menunjukkan gejala tertentu setelah memakan kotorannya sendiri.
Beberapa gejala yang harus diwaspadai di antaranya adalah diare, muntah, dan demam. Gejala ini dapat timbul dalam waktu 30 menit hingga empat jam setelah bayi menelan kotorannya.
3. Risiko penyakit yang bisa menjangkit bayi jika memakan kotorannya sendiri
Dilansir dari Medical News Today, salah satu risiko jika bayi menelan kotorannya adalah berpotensi tertular sejumlah virus, bakteri, atau parasit. Parasit ini dapat menyebabkan gejala seperti diare dan dehidrasi.
Selain itu, terdapat juga risiko hepatitis, yaitu penyakit hati yang dapat menular ke seseorang jika menelan kotoran yang terkontaminasi.
Beberapa orang yang terjangkit hepatitis A tidak memiliki gejala, sementara beberapa orang lainnya mungkin menunjukkan gejala tertentu, seperti gagal hati hingga kematian, terutama pada seseorang yang sudah memiliki masalah kesehatan hati lainnya.
4. Apa yang harus dilakukan jika bayi memakan kotorannya sendiri?
Illinois Poison Center menyatakan bahwa jika bayi memakan sedikit kotorannya dan tidak menunjukkan gejala, maka kotorannya tersebut hanya memiliki sedikit racun.
Jika bayi hanya memakan sedikit kotoran dan tidak menunjukkan gejala langsung, langkah pertama yang bisa Mama lakukan adalah bersihkan mulut dan tangannya dengan air bersih untuk menghilangkan sisa kotoran.
Lantas, kapan harus ke dokter setelah bayi memakan kotorannya sendiri? Sebaiknya Mama berkonsultasi dengan dokter jika bayi memakan kotorannya sendiri lebih dari satu mulut penuh.
Selain itu, Mama juga perlu membawa si Kecil ke dokter jika menunjukkan gejala, seperti diare, muntah, dan demam setelah memakan kotorannya sendiri.
5. Cara mencegah bayi memakan kotorannya sendiri
Sebagai orangtua, penting untuk melakukan antisipasi agar bayi tidak melakukan hal yang tidak diinginkan, seperti memakan kotorannya sendiri. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah bayi memakan kotorannya sendiri:
- Mengganti popok bayi segera setelah ia buang air besar. Semakin lama popok kotor dibiarkan, maka semakin besar pula kemungkinan bayi untuk meraih kotorannya dan memasukkannya ke dalam mulut.
- Awasi bayi dengan cermat. Saat bayi bermain, terutama ketika ia berada di tempat yang mungkin terkontaminasi, pastikan selalu ada orang dewasa yang mengawasi.
- Jaga kebersihan area mengganti popok. Pastikan area mengganti popok bebas dari kotoran yang bisa dijangkau oleh bayi. Simpan semua perlengkapan mengganti popok, termasuk popok bekas, di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan bayi.
- Ajarkan kebiasaan higienis sejak dini. Meskipun bayi mungkin masih terlalu kecil untuk memahami sepenuhnya, mulailah memperkenalkan konsep kebersihan, seperti menjaga kebersihan tangan dan mulut.
- Gunakan pakaian yang tidak mudah dibuka. Jika bayi memiliki kebiasaan sering memasukkan tangan ke dalam popok, Mama bisa memakaikan pakaian yang lebih sulit untuk dibuka oleh bayi, seperti jumper yang memiliki kancing di bagian bawah.
Itu dia informasi mengenai apa bahayanya bagi tubuh jika bayi tidak sengaja makan kotorannya sendiri.
Meskipun tampak menjijikan dan mengkhawatirkan, penting untuk tidak terlalu panik mengenai risiko infeksi virus dan kuman. Sebagai orangtua, tetaplah tenang dan lakukan tindakan yang dirasa perlu untuk mencegah dan mengatasinya.
Baca juga:
- Mama Sudah Tahu? Warna Feses Bayi Tunjukkan Kesehatan Anak
- Bayi Sering Memasukkan Benda ke Mulutnya? Ini 5 Penjelasannya
- 3 Tips Mencegah Bayi Memasukkan Benda Berbahaya ke Dalam Mulut