Cara Mengenali Keterlambatan Perkembangan pada Bayi
Yuk, cari tahu tanda-tanda bayi mengalami keterlambatan perkembangan!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu harapan besar orangtua untuk buah hatinya adalah agar ia tumbuh secara optimal dan tepat waktu. Tidak ada yang lebih membahagiakan bagi orangtua selain menyaksikan buah hatinya mencapai potensi terbaiknya.
Perkembangan bayi mencakup pencapaian berbagai tonggak, seperti merangkak, berjalan, berbicara, dan berinteraksi dengan orang lain.
Namun, tidak semua bayi bisa mengembangkan kemampuannya dengan mudah, karena setiap bayi unik dan memiliki tahapan perkembangannya masing-masing.
Lantas, bagaimana cara untuk mengetahui apakah perkembangan bayi terlambat?
Untuk menjawabnya, berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai cara mengenali keterlembatan perkembangan pada bayi. Simak di bawah ini, yuk, Ma!
1. Belum bisa berguling sendiri di usia 5 bulan
Biasanya, di usia 3-4 bulan si Kecil mulai menggerakkan tubuhnya dari posisi berbaring dan mulai memiringkan tubuh.
Sementara di usia 4-5 bulan, kemampuan bayi akan meningkat sehingga ia mulai bisa menggulingkan tubuhnya dari posisi tummy time ke posisi berbaring, begitu pula sebaliknya.
Jika di usia 5 bulan bayi masih belum menunjukan kemampuan berguling sama sekali, kemungkinan besar ia mengalami keterlambatan perkembangan.
2. Tidak bisa duduk dengan bantuan di usia 8 bulan
Sebelum bisa duduk sendiri, biasanya bayi terlebih dahulu belajar duduk dengan bantuan orang lain. Perkembangan ini biasanya dimulai saat bayi memasuki usia 6 bulan.
Setelahnya, bayi bisa duduk sendiri pada umur 9 bulan, namun masih membutuhkan sedikit bantuan sesekali. Barulah di umur 1 tahun, bayi sudah mampu duduk sendiri tanpa bantuan siapa pun.
Jika bayi belum mampu duduk dengan bantuan di usia 8 bulan dan tidak mampu menyangga kepalanya, kemungkinan bayi mengalami keterlambatan perkembangan.
3. Tidak berminat bermain krayon atau tidak mencoba makan sendiri di usia 1 tahun
Saat bayi mencapai usia 1 tahun, mereka mungkin mulai menunjukkan minat pada aktivitas melukis atau mewarnai karena mereka sedang mengembangkan keterampilan motorik halus.
Perkembangan motorik halus sendiri merupakan perkembangan gerak yang meliputi otot kecil dengan koordinasi mata dan tangan.
Selain bereksperimen dengan krayon, bayi juga mulai tertarik untuk mencoba makan sendiri, walaupun akan tampak berantakan dan kotor. Dengan meremas dan mengarahkan makanan ke mulut, proses ini juga merupakan salah satu cara untuk melatih keterampilan motorik halus bayi.
4. Belum mencoba berjalan pada usia 18 bulan
Sebelum berjalan dengan lancar, bayi akan membuat langkah pertamanya, Ma. Umumnya, langkah pertama paling cepat dilakukan bayi saat usia 8 bulan.
Setelah itu, si Kecil akan mengeksplorasi kemampuannya sendiri sesuai waktunya. Bayi diharapkan bisa berjalan dengan lancar pada usia sekitar 8 sampai 18 bulan.
Jika saat memasuki usia 18 bulan bayi belum mencoba berjalan, maka kemungkinan ia mengalami keterlambatan perkembangan.
5. Belum bisa mengucapkan kata yang komprehensif pada usia 2 tahun
Biasanya, bayi mengucapkan kata pertamanya saat usianya memasuki 1 tahun. Menurut para ahli, kata-kata pertama yang umum diucapkan bayi berupa salam ("hai" atau "halo"), orang ("mama" atau "papa"), hingga makanan ("kue" atau "susu").
Setelah mengucapkan kata pertama, bayi akan mencoba mengucapkan lebih banyak kata lagi di usia 13-18 bulan. Awalnya mereka akan sering mengucapkan kata benda, kemudian secara bertahap menambahkan kata kerja dan kata sifat.
Selain itu, mereka juga akan belajar mengucapkan pertanyaan dari satu kata, seperti yang awalnya hanya mengucapkan “susu”, kemudian berkembang menjadi "Boleh minum susu?"
Namun, jika bayi tidak mencoba mengucapkan kata yang lebih luas di usia 2 tahun, bisa jadi ia mengalami keterlambatan perkembangan.
Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Bayi
Tiap bayi berkembang pada tingkat yang berbeda karena berbagai alasan. Jadi, jangan langsung membandingkan si Kecil dengan anak yang lain, ya, Ma.
Adapun beberapa faktor yang bisa memengaruhi perkembangan bayi adalah sebagai berikut:
Temperamen. Sifat bayi juga memengaruhi perkembangannya. Misalnya, bayi yang memiliki sifat gigih akan lebih menguasai suatu keterampilan. Sebaliknya, bayi yang tidak memiliki sifat gigih cenderung lebih mudah menyerah sehingga memperlambat perkembangan mereka.
Lingkungan. Bayi yang dimanjakan oleh anggota keluarga mungkin tidak akan mencapai perkembangannya dengan cepat karena tidak diberi kesempatan untuk mencoba berbagai hal sendiri.
Tonus otot. Tonus otot adalah jumlah ketegangan otot yang diperlukan agar tubuh bisa mendukung pergerakan dengan baik. Jika bayi memiliki kekuatan otot yang rendah, maka akan lebih sulit bagi mereka untuk memulai atau mempertahankan gerakan.
Minat pribadi. Sama seperti orang dewasa, bayi juga memiliki minat pribadi yang berbeda-beda. Sebagai contoh, bayi yang tertarik menggambar dengan krayon mungkin tidak terlalu tertarik untuk belajar berjalan karena mereka lebih senang dengan karya seni.
Interaksi orangtua. Bayi yang tidak memiliki banyak waktu dengan orangtuanya harus mengasah kemampuannya sendiri sehingga akan memperlambat perkembangannya. Sementara bayi yang sering didampingi orangtua untuk bermain, berjalan, dan berbicara, akan mengembangkan keterampilan mereka dengan lebih cepat.
Nutrisi dan kesehatan. Bayi yang sehat mempunyai peluang lebih besar untuk mencapai tahap perkembangan dibandingkan dengan bayi yang sakit atau kekurangan gizi.
Hal yang Perlu Diperhatikan Orangtua dengan Bayi yang Terlambat Berkembang
Berikut adalah beberapa hal yang harus diingat orangtua ketika menghadapi bayi yang mengalami keterlambatan perkembangan:
Ingatlah bahwa setiap bayi unik dan akan mencapai tahap perkembangan yang berbeda-beda.
Jangan mencoba memaksa bayi untuk melakukan sesuatu lebih cepat.
Jangan melabeli atau berkata yang buruk karena setiap anak mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Kapan Harus Membawa Bayi ke Profesional?
Meskipun bayi memiliki tahap perkembangannya masing-masing, namun ada beberapa tanda yang dapat menjadi indikasi bahwa Mama perlu berkonsultasi dengan seorang profesional kesehatan anak.
Misalnya jika bayi tidak melakukan kontak mata dan tersenyum kepada orangtua atau pengasuhnya. Selain itu, mereka juga tidak mencoba berinteraksi atau bergerak dengan cara tertentu.
Jadi, jika si Kecil tidak menunjukkan perkembangan tersebut dan tidak berusaha sama sekali, alangkah baiknya jika Mama berkonsultasi dengan dokter anak.
Demikian rangkuman informasi terkait cara mengenali keterlambatan perkembangan pada bayi. Semoga bisa menjawab pertanyaan mama, ya!
Baca juga:
- Kapan Bayi Mulai Bisa Bermain dengan Mainan?
- 5 Penyebab Bayi Telat Berjalan, Orangtua Wajib Tahu!
- 15 Aktivitas untuk Merangsang Bayi agar Cepat Bicara