Jangan Anggap Sepele Dampak dan Penyebab Gangguan Tidur pada Bayi!
Ternyata gangguan tidur dapat mengganggu pertumbuhan anak lho, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidur merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan manusia, khususnya bayi dan anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Kebutuhan tidur pada anak semakin berkurang seiring dengan bertambahnya usia anak.
Tahapan tidur pada bayi dan anak dapat dikelompokkan menjadi: tidur aktif atau REM (Rapid Eye Movement) dan tidur lelap atau non-REM (Rapid Eye Movement). Pada saat tidur, terjadi perbaikan sel-sel otak, dan produksi 75 persen hormon tubuh.
Siklus tidur mempunyai keterkaitan dengan hormon tubuh. Hormon pertumbuhan disekresi pada awal periode tidur lelap dan dihambat selama tidur REM (Rapid Eye Movement), yang berhubungan dengan mimpi.
Dokter spesialis anak dari ZAP Premier, dr. Eugenia Permatami Hermansyah, SpA, mengatakan bahwa gangguan tidur pada anak dapat mengganggu pertumbuhan anak termasuk perkembangan otaknya. Oleh karenanya sangat penting untuk mengetahui penyebabnya.
“Tidur itu adalah hal yang sangat esensial bagi setiap individu. Waktu tidur sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak,” kata dr. Eugenia dalam Live ZAP Premiere yang bertajuk Serba-Serbi Gangguan Tidur Pada Balita, Kamis (30/7).
Lalu, apa saja faktor yang membuat si Kecil memiliki gangguan tidur? Berikut Popmama.com akan merangkum informasi selengkapnya.
1. Faktor internal
Ada beberapa faktor internal yang membuat si Kecil memiliki gangguan tidur, yaitu:
- Karakteristik anak
Perilaku anak dengan temperamen sulit (rewel, mudah terganggu oleh perubahan lingkungan, banyak menangis) adalah faktor risiko signifikan dan independen terhadap kualitas tidur.
- Usia
Kebutuhan tidur akan semakin berkurang seiring bertambahnya usia. Bayi yang baru lahir membutuhkan tidur sebanyak 16 sampai 20 jam perhari. Sedangkan, balita membutuhkan waktu tidur sebanyak 9 sampai 12 jam perhari. Jika waktu tidurnya tak dapat terpenuhi maka akan memengaruhi kegiatan si Kecil sehari-hari.
- Jenis kelamin
Waktu tidur malam hari anak laki-laki secara signifikan lebih lama dari anak perempuan pada usia sembilan bulan. Anak perempuan cenderung mengalami gangguan tidur dibandingkan anak laki-laki pada usia prasekolah dan usia sekolah.
- Kondisi medis
Jika si Kecil sedang dalam keadaan tidak sehat, hal ini juga dapat membuatnya mengalami gangguan tidur. Si Kecil akan rewel dan mudah terbangun saat tidur.
- Riwayat perinatal
Bayi prematur lebih banyak mengalami transmisi antara periode tidur-bangun daripada bayi yang lahir cukup bulan.
“Kalau anak dalam keadaan kurang fit, akan mempengaruhi kualitas tidur sehingga malam akan sering bangun dan siang mengantuk berlebihan. Bisa juga adanya riwayat gangguan pernapasan dan bayi yang prematur akan lebih berisiko mengalami gangguan tidur karena dia kan kelahiran awal sehingga organ-organnya belum sempurna,” kata dr. Eugenia.
2. Faktor eksternal
Tak hanya faktor internal, terdapat pula faktor eksternal yang dapat membuat si Kecil mengalami gangguan tidur, antara lain:
- Pola asuh
Anak biasanya berinteraksi dengan orangtua berdasarkan kebutuhan fisik, kebutuhan psikologis dan norma di masyarakat. Perilaku orangtua dengan temperamen sulit mengakibatkan anak mengalami gangguan tidur.
- Penggunaan media elektronik
Pada anak usia 6-36 bulan menunjukkan hubungan yang signifikan antara frekuensi penggunaan media elektronik dan kualitas tidur. Setiap jam tambahan paparan media elektronik dikaitkan dengan 15,6 menit waktu tidur berkurang.
- Status pekerjaan ibu
Status pekerjaan ibu berkaitan dengan gangguan tidur. Ibu yang bekerja cenderung mudah lelah dan meningkatkan risiko stress, kecemasan, dan depresi. Hal ini akan berakibat pada pola tidur si Kecil.
- Status sosial ekonomi
Hal ini berkaitan dengan keterbatasan kualitas hidup. Kurangnya nutrisi dan kesehatan akan mengakibatkan terganggunya pola tidur si Kecil.
- Tingkat pendidikan ibu
Tingkat pendidikan ibu akan berpengaruh pada pola asuh anak yang akan berdampak pada perkembangan anak. Sikap yang responsif dan interaktif terhadap anak, serta tersedianya lingkungan rumah yang kondusif untuk anak dapat mengurangi gangguan tidur pada anak.
- Pola pemberian ASI
Salah satu komponen penting ASI adalah melatonin. Melatonin memiliki efek untuk meningkatkan kualitas tidur, mengurangi kolik, dan meningkatkan kualitas waktu tidur pada malam hari. Pola pemberian ASI yang baik akan meningkatkan kualitas tidur si Kecil.
- Posisi tidur bayi
Bayi dapat tidur telentang, menyamping, atau tengkurap. Posisi tidur tengkurap pada bayi diketahui berkaitan dengan sudden infant death syndrome (SIDS). Pada bayi dengan posisi tidur tengkurap, didapatkan peningkatan denyut jantung, frekuensi pernapasan, dan respiratory quotient (RQ) yang mengakibatkan suhu tubuh meningkat, hiperventilasi dan akan terjadi gangguan tidur pada anak.
Dianjurkan untuk bayi diposisikan telentang sampai usia satu tahun. Tidur menyamping atau tengkurap tidak aman dan tidak dianjurkan. Posisi telentang tidak meningkatkan risiko tersedak atau aspirasi karena bayi memiliki sistem perlindungan jalan napas.
“Kalau untuk bayi di bawah satu bulan atau yang baru lahir, penyebab gangguan tidur tentunya karena dia belum bisa mengatur sel-sel sarafnya sehingga lebih dominan penyebab gangguan tidurnya karena dia lapar daripada paparan cahaya,” tambahnya.
3. Dampak gangguan tidur pada bayi
- Pertumbuhan
Perubahan dari pola tidur akan memengaruhi sekresi hormon, dan aktivasi neuron endogen yang mengakibatkan maturasi otak. Sehingga hormon pertumbuhan tidak akan diproduksi sesuai kebutuhan karena tidur malam yang tidak nyenyak.
- Perkembangan
Kurangnya kuantitas dan kualitas tidur pada anak usia dini dapat memprediksi turunnya tingkat fungsi kognitif.
- Gangguan perilaku
Kekurangan tidur pada anak dapat mengakibatkan timbulnya masalah temperamen.
Itulah beberapa informasi mengenai dampak dan penyebab gangguan tidur pada bayi. Semoga informasi ini dapat membantu Mama lebih waspada terhadap gangguan tidur yang dialami si Kecil, ya.
Baca juga:
- Jangan Anggap Sepele, Ini Manfaat dan Tips Tidur Berkualitas pada Bayi
- Simak! Alasan Medis Bayi Baru Lahir Tak Boleh Tidur Tengkurap
- Berbahayakan Jika Bayi Tidur Terlalu Lama? Temukan Jawabannya di Sini!