12 Makanan untuk Mengoptimalkan Perkembangan Otak Bayi
Asupan makanan yang baik bisa membantu otak untuk bekerja secara maksimal
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perkembangan berlangsung sangat cepat yang dimulai dari pertumbuhan fisik, karakter, komunikasi, sosialisasi, hingga motorik.
Untuk memaksimalkan perkembangannya, Mama perlu mengimbangi pemberian gizi dan nutrisi yang seimbang. Otak menjadi organ terpenting dalam perkembangannya. Asupan makanan yang baik bisa sangat membantu otak untuk bekerja secara maksimal.
Nah, Popmama.com sudah merangkum apa saja makanan untuk mengoptimalkan perkembangan otak bayi. Disimak, ya, Ma!
Nutrisi yang Dibutuhkan oleh Otak Bayi
Perkembangan otak bayi yang dimulai sejak dalam kandungan hingga tahun pertama kehidupan terjadi sangat pesat.
Pada periode tersebut, otak bayi mulai menjalankan fungsinya dalam membentuk jutaan koneksi yang berpengaruh pada kemampuan kognitif, sensorik, motorik, emosional, dan sosial.
Bayi cenderung lebih cepat menyerap informasi karena kondisi dan perkembangan otaknya masih berada di tahap yang prima. Dan makanan memegang pengaruh yang tak kalah penting selama perkembangan tersebut berlangsung.
Melansir UCLA, American Academy of Pediatrics Committee on Nutrition merekomendasikan beberapa nutrisi yang berguna untuk mengoptimalkan otak bayi, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Kolin
- Folat
- Yodium
- Zat besi
- Asam lemak omega-3 dan omega-6
- Protein
- Vitamin A, D, B6, dan B12
- Zink
Makanan untuk Mengoptimalkan Perkembangan Otak Bayi
1. Telur
Makanan ini menjadi salah satu yang banyak disukai anak-anak dan bergizi. Nutrisi yang ada dalam telur seperti kolin, vitamin B12, dan protein sangat bagus dalam meningkatkan fungsi otak.
Diketahui bahwa kolin berperan dalam mengoptimalkan fungsi kognitif. Penyajian satu butir telur utuh dalam satu hari mampu memenuhi kebutuhan 98% kolin pada bayi.
Selain itu, telur juga mengandung 14% vitamin A dan 9% vitamin D yang baik untuk indra penglihatan dan kesehatan tulang bayi.
Sebelum menyajikannya pada si Kecil, Mama harus memastikan bahwa telur sudah dimasak dengan matang agar terhindar dari risiko keracunan.
2. Ikan salmon
Ikan salmon termasuk salah satu ikan yang kaya gini, sehingga tak heran jika ikan ini diandalkan oleh banyak Mama untuk hidangan si Kecil.
Kandungan asam lemak yang ada pada ikan salmon seperti protein, kolin, vitamin D, serta omega-3 terutama DHA dan EPA sangat bagus untuk perkembangan fungsi otak pada bayi.
Melansir WebMD, penelitian terbaru menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak asam lemak bisa membentuk pemikiran yang lebih tajam dan lebih baik dalam tes keterampilan mental.
Penyajian ikan salmon yang disarankan adalah dengan dipanggang atau dikukus agar kandungan omega-3 tidak hilang. Pemberian ikan salmon selama satu hingga dua hari dalam seminggu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan omega-3 dan nutrisi lainnya pada bayi.
3. Sayur
Sayur-sayuran adalah sumber antioksidan yang kaya. Diketahui bahwa antioksidan berfungsi untuk melindungi tubuh dan otak dari stres dan kerusakan akibat radikal bebas.
Selain itu, sayur juga memiliki kandungan zat besi dan folat yang baik. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan cukup folat cenderung memiliki daya ingat yang lebih baik.
Peran zat besi penting dalam perkembangan hipokampus, bagian dari otak yang bertanggung jawab untuk mengingat dan belajar.
4. Daging
Zinc dan zat besi yang terkandung dalam daging sangatlah banyak. Asupan zat besi yang cukup bisa membantu anak terhindar dari anemia, defisit kognitif, dan perhatian.
Jika zat besi anak tidak tercukupi, maka anak akan kesulitan belajar dan mengalami ADHD. Kemampuan otak anak semakin dioptimalkan oleh zinc yang membantu memperkuat daya ingat, pengetahuan, dan rekognisi.
Pilihlah daging dengan kandungan lemak yang rendah agar nutrisinya lebih mudah diserap oleh tubuh. Penyajian yang direkomendasikan adalah dengan ditumis, dipanggang, atau direbus dan tidak ada nutrisi yang hilang selama proses memasak tersebut.
5. Susu, yoghurt, keju
Produk olahan susu ini kaya akan protein, yodium, kalsium, dan vitamin B. Kalsium tak hanya berperan dalam memperkokoh tulang, tetapi juga menjadi bagian penting dari sistem sinyal di dalam otak.
Selain itu, ketiga nutrisi tersebut juga berperan dalam pertumbuhan jaringan otak, neurotransmitter, dan enzim. Bayi membutuhkan asupan yodium yang cukup untuk memproduksi hormon tiroid untuk perkembangan otak dan proses neurologis.
Kekurangan yodium menyebabkan penurunan fungsi kognitif dan kemampuan anak untuk berpikir dengan baik.
Pilihlah susu, yoghurt, dan keju yang rendah gula dan tanpa pemanis buatan.
6. Biji-bijian
Protein, zat besi, zink, vitamin E, dan vitamin B yang terkandung telah terbukti mengoptimalkan perkembangan otak pada bayi. Protein berperan dalam pertumbuhan otak yang sehat dan pengembangan daya ingat jangka panjang.
Seng juga membantu otak tumbuh lebih cepat dengan penguatan daya ingat, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan menyerap informasi. Vitamin E mencegah penurunan kognisi.
Biji-bijian harus disajikan dalam bentuk yang halus seperti bubuk atau bubur agar bayi tidak tersedak. Mama juga bisa mengkreasikannya sebagai campuran dari resep makanan lainnya.
7. Kacang-kacangan
Serupa dengan biji-bijian, kacang-kacangan juga mengandung zinc, protein, zat besi, folat, kolin, serat, karbohidrat, dan vitamin B. Beberapa jenis kacang juga mengandung asam lemak omega-3 dalam jumlah yang tinggi, seperti kacang merah, kacang kedelai, dan kacang pinto.
Protein, karbohidrat, dan serat kompleks yang terkandung dalam kacang-kacangan sangat baik untuk otak karena menjaga energi bayi tetap sehat dan meningkatkan kemampuan berpikir sepanjang hari. Kandungan omega-3 khususnya ALA penting untuk perkembangan fungsi otak.
Karbohidrat dan serat tidak akan hilang selama proses memasak. Namun, vitamin B akan mudah rusak jika terpapar panas yang terlalu tinggi. Cara terbaik untuk menyajikan kacang-kacangan pada bayi adalah dengan menghaluskannya.
8. Buah beri
Stoberi, ceri, blueberry, dan blackberry adalah beberapa jenis buah beri yang bagus untuk perkembangan otak bayi karena mengandung antioksidan yang tinggi, seperti vitamin C. Biji dari buah beri juga sumber lemak omega-3 yang baik.
Semakin pekat warna buah beri, semakin banyak nutrisi yang dimiliki. Diketahui bahwa antioksidan bisa melindungi kerusakan sel-sel yang disebabkan oleh radikal bebas.
Buah beri juga mengandung antosianin yang bermanfaat bagi otak, seperti membantu memperlancar aliran darah ke otak serta mendorong produksi sel-sel saraf baru.
Mereka juga memiliki efek anti-inflamasi dan membantu memaksimalkan kemampuan berpikir serta mencegah penurunan kognitif dan memori.
Cara terbaik untuk menyajikan buah beri pada bayi adalah menghaluskannya agar mudah dicerna dan menghindari kemungkinan tersedak.
9. Ubi
Kandungan glukosa alami dalam ubi menjadi sumber energi utama otak yang nantinya berpengaruh pada peningkatan kemampuan berpikir, belajar, bermain, dan fokus pada bayi. Selain itu, ubi juga mengandung vitamin A, B6, C, potasium, dan serat yang tinggi.
Vitamin A mengandung antioksidan dan berfungsi sebagai pelindung dari risiko kerusakan sel. Vitamin B6 bersifat anti-inflamasi. Vitamin C membantu meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Potasium adalah nutrisi yang berkontribusi pada perkembangan otak dan transmisi saraf.
Mama bisa mengolahnya menjadi puree yang dicampur dengan makanan lainnya agar seimbang.
10. Alpukat
Buah ini memenuhi syarat sebagai makanan penguat otak yang luar biasa untuk bayi karena kaya akan nutrisi, seperti, kolin, folat, dan vitamin A. Alpukat juga mengandung lemak baik omega-3, magnesium, dan kalium untuk meningkatkan konsentrasi dan daya ingat.
Penyajiannya pun tidak perlu repot karena tekstur buahnya sudah lembut dan mudah dicerna oleh sistem pencernaan si kecil.
11. Ikan lele
Jenis ikan lainnya yang baik untuk mengoptimalkan otak bayi adalah ikan lele. Ikan ini menjadi salah satu jenis ikan yang paling sering dikonsumsi hampir seluruh masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Ikan dengan harga yang terjangkau ini ternyata sangat bagus untuk bayi karena kaya akan nutrisi seperti protein, fosfor, kalium, vitamin B12 dan vitamin D. Kandungan asam lemak omega-3 yang tinggi pada ikan ini mampu membentuk kecerdasan pada otak bayi.
Ikan ini juga sangat aman dikonsumsi karena kandungan merkuri yang rendah. Sebaiknya masak ikan lele hingga matang sempurna untuk menghindari risiko infeksi bakteri atau parasit seperti Listeria dan Toxoplasma yang bisa membahayakan kesehatan bayi.
12. Udang
Kandungan protein, omega-3, vitamin B6, vitamin B12, kalsium, selenium, yodium, dan zinc pada udang sangat baik untuk mengoptimalkan perkembangan otak bayi. Seluruh nutrisi tersebut mendukung pertumbuhan bayi dengan cepat, perkembangan saraf, kesehatan jantung, dan kekebalan tubuh.
Udang juga cenderung mengandung merkuri yang lebih rendah dibandingkan makanan laut lainnya. Pilihlah udang yang segar dan bukan kalengan atau kemasan. Pastikan juga untuk memasak udang hingga matang agar terhindar dari risiko keracunan atau alergi.
Itulah daftar makanan untuk mengoptimalkan perkembangan otak bayi yang bisa Mama siapkan untuk memenuhi kebutuhan si Kecil. Semoga bermanfaat
- Bolehkah Bayi 9 Bulan Makan Udang?
- 7 Manfaat Buah Stroberi untuk Bayi, Bisa Meningkatkan Kekebalan Tubuh
- 7 Manfaat Kaldu Ceker untuk MPASI, Bantu Optimalkan Perkembangan Otak