TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Anak Tidak Mau Makan Daging, Apakah Kaldunya Cukup sebagai Pengganti?

Mama mungkin memberikan kaldu sebagai pengganti daging. Tapi, apakah nutrisnya cukup untuk si Kecil?

Pexels/cottonbro studio

Masa MPASI menjadi tahap yang penting dalam kehidupan si Kecil karena dia mulai dikenalkan oleh beragam jenis makanan dari hewani maupun nabati. Tahap ini penting untuk menunjang kebutuhan nutrisinya serta melatih untuk terbiasa dengan asupan lain selain ASI.

Namun, tidak sedikit bayi yang masih sulit menerima MPASI tersebut dan harus melewati proses yang cukup lama hingga terbiasa. Salah satu bahan makanan yang mungkin sulit diterima bayi adalah daging, baik itu daging sapi atau daging ayam.

Untuk mengatasinya, banyak dari Mama yang memberikan kaldu sebagai pengganti dari daging tersebut.

Nah, jika anak tidak mau makan daging, apakah kaldunya cukup sebagai pengganti? Kali ini Popmama.com akan memberikan jawabannya untuk Mama.

Anak Tidak Mau Makan Daging, Apakah Kaldunya Cukup sebagai Pengganti?

freepik/stockking

dr Galih Linggar Astu Sp.A melalui Instagram pribadinya (@dokter_galih) mengatakan bahwa kaldu sebagai pengganti daging mengandung sedikit energi per sajian dan digolongkan sebagai makanan tanpa kalori dalam makanan penukar.

Untuk bayi yang sedang ingin menambah berat badan, air kaldu tidak disarankan untuk dijadikan pengganti daging, kecuali Mama mencampurkan daging yang sudah direbus ke dalam kaldu tersebut. Untuk bayi yang sedang menurunkan berat badan, kaldu sangat cocok untuk dikonsumsi karena rendah kalori.

Tak hanya daging, tulang pada sapi atau ayam juga bisa dijadikan kaldu yang kaya akan kolagen untuk menyehatkan dan mengoptimalkan perkembangan sistem pencernaan si Kecil. Kaldu tulang mengandung asam amino, seperti arginin dan glutamin yang baik untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Kalsium dan magnesiumnya memperkuat struktur tulang dan gigi, serta mengurangi risiko peradangan. Selain itu, manfaat lain dari memberikan kaldu pada bayi adalah memperkenalkan mereka pada makanan baru dengan rasa, tekstur, dan sensasi baru di mulut mereka.

Apakah Kaldu Cukup untuk Memenuhi Nutrisi Anak?

Pexels/jenvit keiwalinsarid

Melansir Vinmec, anak yang hanya mendapat kaldu tanpa tambahan protein lainnya berpotensi mengalami kekurangan nutrisi seperti vitamin, protein, dan kalsium. Kalsium adalah salah satu komponen penting dalam perkembangan anak yang berperan untuk membentuk struktur tulang dan gigi.

Anak yang tidak mendapat kalsium secara cukup kemungkinan mengalami malnutrisi serta pertumbuhan yang tidak seimbang. Selama memasak kaldu, protein yang tersisa hanya dalam jumlah yang kecil dan sisanya adalah residu atau ampas dari bahan makanan lainnya yang direbus bersama.

Untuk melengkapi nutrisi pada bayi, tambahkan lemak nabati lainnya seperti minyak wijen, minyak kedelai, dan minyak lainnya. Campurkan juga sayur-sayuran dan rempah-rempah yang aman untuk bayi agar cita rasanya lebih kaya.

Jika Diolah dengan Benar, Kaldu Memiliki Manfaat untuk Anak

pixabay/ds_30

Jika diolah dengan benar, kaldu memiliki manfaat baik untuk si Kecil, seperti:

  • Kandungan kolagen dan gelatin pada kaldu sapi mampu memperkuat lapisan mukosa di usus yang bertugas untuk mencegah partikel makanan yang belum dicerna secara sempurna masuk ke dalam darah lalu memicu reaksi alergi.
  • Kondroitin dan glukosamin pada kaldu sapi bermanfaat untuk menjaga kesehatan persendian bayi. Osteoartritis dapat dicegah dengan kondroitin dan rasa sakit pada persendian dikurangi melalui glukosamin.
  • Kolagen dan gelatin menjaga tulang bayi tetap sehat serta membangun tulang rawan dengan kokoh.
  • Protein pada kaldu sapi membantu mengoptimalkan perkembangan otot bayi serta membangun jaringan otot yang kuat untuk merangkak dan berjalan.
  • Zat besi yang tinggi membentuk sel darah merah dan mencegah anemia pada si Kecil.
  • Kandungan vitamin dan mineral pada kaldu ayam berfungsi sebagai elektrolit serta antioksidan yang mampi mempertahankan fungsi transmisi impuls saraf.
  • Bayi bisa beristirahat dengan baik dan lebih rileks karena kandungan glisin dan magnesium yang ada pada kaldu ayam.
  • Kaldu ayam sangat mudah diserap oleh tubuh si Kecil yang masih mengalami perkembangan dan berpotensi mencegah risiko stunting.
  • Jika bayi mama sedang terkena flu dan batuk, kaldu ayam menjadi pilihan yang tepat untuk dikonsumsi karena dapat mengencerkan lendir pada hidung yang tersumbat.
  • Kaldu ayam menjadi penyedap alami yang lebih aman dan bisa menggantikan peran MSG untuk menambah cita rasa pada makanan.

Jadi, kaldunya saja tidak cukup, ya, Ma. Berikan kaldu sekaligus dagingnya agar nutrisi yang dikonsumsi lebih lengkap. Semoga bermanfaat!

Baca juga:

The Latest